Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Idul Adha: Tarwiyah dan Arafah

Puasa Idul Adha terbagi menjadi dua, yaitu tarwiyah dan arafah. Keduanya merupakan ibadah puasa sunah di bulan Zulhijah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Hal ini dikarenakan kedua puasa sunah tersebut memiliki keutamaan yang luar biasa, barang siapa yang mengerjakannya akan diampuni dosanya oleh Allah SWT dan akan mendapatkan kemuliaan dalam hidupnya.

Sebelum membahas jadwal dan niat puasa tarwiyah dan arafah, yuk ketahui terlebih dahulu keutamaan dari kedua puasa sunah ini. Simak sampai selesai ya, Sahabat Muslim!

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

  1. Berpuasa Satu-Dua Tahun Penuh

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas dikatakan bahwa barang siapa yang mengerjakan puasa tarwiyah sama dengan berpuasa setiap harinya selama satu tahun. Sementara itu, barang siapa yang mengerjakan puasa arafah sama dengan berpuasa setiap harinya selama dua tahun.

“Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan puasa hari arafah seperti puasa dua tahun.”

  1. Mendapat Pahala dan Ampunan Dosa

Dalam Hadis Riwayat (HR) Muslim dijelaskan “Puasa hari arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharam) dapat menghapus doa setahun yang lalu.”

  1. Hari yang Istimewa

Diriwayatkan oleh Abnu Abbas, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa hari-hari pada sepersepuluh bulan Zulhijjah adalah hari-hari yang istimewa.

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari)

Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023

Ibadah puasa tarwiyah dan arafah dapat dilakukan pada hari-hari pertama di bulan Zulhijah, yaitu antara tanggal 1 – 9 Zulhijah atau dilakukan dua hari menjelang Idul Adha. Berdasarkan keputusan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag RI pada Minggu, 18 Juni 2023 lalu menetapkan bahwa 1 Zulhijjah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Maka, puasa Tarwiyah jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023 dan puasa Arafah pada Rabu, 28 Juni 2023.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Zulhijah 1444 H/2023 M jatuh pada Senin, 19 Juni 2023. Keputusan tersebut tercantum dalam Maklumat Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H. Maka, apabila mengacu pada keputusan Muhammadiyah tersebut, puasa Tarwiyah dapat dikerjakan besok, Senin, 26 Juni 2023. Dan puasa Arafah jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023.

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Niat Puasa Tarwiyah, 8 Zulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta’ālā.

Artinya : “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”

Niat Puasa Arafah, 9 Zulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Sumber:

https://www.detik.com/jateng/berita/d-6791583/jadwal-puasa-idul-adha-2023-tarwiyah-dan-arafah

https://haji.okezone.com/read/2023/06/25/392/2836763/kapan-puasa-arafah-2023-simak-jadwalnya-di-sini

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230529173808-289-955449/3-keutamaan-puasa-tarwiyah-dan-arafah-amalan-sunnah-jelang-idul-adha#:~:text=Pahala%20yang%20berlimpah%20dan%20ampunan,Hadis%20Riwayat%20(HR)%20Muslim.

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6783935/keutamaan-puasa-dzulhijjah-tarwiyah-dan-arafah-serta-keistimewaannya

https://jatim.nu.or.id/keislaman/keutamaan-puasa-arafah-dan-tarwiyah-YxdTx

Muslim Wajib Tahu! 10 Nama Malaikat dan Tugasnya

Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya. Dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa malaikat dijadikan oleh-Nya dari cahaya (nur). Oleh karena itu, mereka mewarisi sifat cahaya, yaitu tidak bisa dilihat dan mampu bergerak secepat cahaya.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

خلقت الْمَلائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْحَانُ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

Artinya: “Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu semua.” (HR Muslim)

Dalam beberapa ayat Al-Qur’an, malaikat juga disebut sebagai ‘rusul’ atau utusan-utusan, seperti dalam Surat Hud ayat 69: “Sungguh, utusan Kami (malaikat) benar-benar telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira.”

Sebagai seorang muslim dan sesama ciptaan Allah SWT, manusia harus percaya dengan keberadaan malaikat sekalipun makhluk Allah SWT ini tidak terlihat, sebagaimana tertuang pada Surah Al-Anbiya 21:19.

وَ لَہٗ مَنۡ فِی السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ ؕ وَ مَنۡ عِنۡدَہٗ لَا یَسۡتَکۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِہٖ وَ لَا یَسۡتَحۡسِرُوۡنَ

Artinya: “Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.”

Sifat dan Perilaku Malaikat

Sebelum mengenal nama dan tugas para malaikat, mari kita kenali terlebih dahulu seperti apa sifat dan perilakunya.

  1. Selalu patuh kepada Allah SWT dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.
  2. Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah. Misalnya, Malaikat Jibril yang datang kepada Nabi Muhammad SAW menyamar seperti sahabat yang bernama Dihyah al-Kalbi, terkadang seperti sahabat dari Arab Badui.
  3. Tidak makan dan tidak minum.
  4. Tidak memiliki jenis kelamin.
  5. Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah SWT.
  6. Senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
  7. Berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat berjamaah.

Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya

Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bertemu dengan Ibrahim yang sedang bersandar di Baitul Ma’mur. Di sana, terdapat 70 ribu malaikat. Dengan kata lain, jumlah malaikat sangatlah banyak.

Meskipun begitu, setidaknya terdapat 10 malaikat dan tugasnya yang tercatat di Al-Quran yang patut dikenali oleh setiap umat muslim.

Jibril

Ditugaskan untuk menyampaikan wahyu Allah SWT. Malaikat Jibril dikenal dengan beberapa sebutan, yaitu “Ruhul Qudus” dalam Surat Al-Baqarah ayat 87, “Ruhul Amin” dalam Surat Asy-Syu’ara ayat 192 – 194 dan “Namus” dalam hadis Nabi Muhammad SAW riwayat dari Aisyah.

Mikail

Malaikat Mikail ditugaskan untuk mengatur kesejahteraan semua makhluk Allah SWT, seperti mengatur awan, menurunkan hujan, melepaskan angin, serta membagi-bagikan rezeki.

Israfil

Ditugaskan untuk meniup terompet sangkakala yang kelak akan ditiup pada hari kiamat. Jumlah tiupan yang dilakukan oleh Malaikat Israfil sebanyak tiga kali, pertama menimbulkan ketakutan, kedua mematikan semua makhluk Allah SWT dan ketiga membangkitkan kembali semua makhluk.

Izrail

Tugas dari Malaikat Izrail adalah mencabut nyawa seluruh makhluk hidup ciptaan Allah SWT, baik manusia, hewan, jin, iblis, setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya.

Munkar

Bertugas untuk menanyakan dan memeriksa manusia di alam kubur mengenai amal perbuatan mereka ketika masih hidup di dunia.

Nakir

Tugas dari Malaikat Nakir adalah menanyai seluruh manusia di alam kubur mengenai amal perbuatan mereka ketika masih di dunia, sama seperti Malaikat Munkar.

Raqib

Ditugaskan Allah SWT untuk mencatat segala amal baik yang dikerjakan manusia, baik yang telah dilakukan, sedang dilakukan dan rencana baik yang hendak dilakukan.

Atid

Sebaliknya, Malaikat Atid ditugaskan untuk mencatat seluruh pekerjaan atau amal buruk setiap manusia sejak aqil baligh hingga akhir hayat.

Ridwan

Ditugaskan Allah SWT sebagai penjaga surga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.

Malik

Malaikat Malik tugasnya menjaga dan mengatur siksa azab bagi para penghuni neraka. Ia memiliki nama lain, yaitu Zabaniyyah.

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221123114041-569-877519/10-nama-malaikat-dan-tugasnya-jibril-hingga-malik

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6563667/10-malaikat-dan-tugasnya-menyampaikan-wahyu-menjaga-surga

7 Manfaat dan Doa Minum Air Zam Zam

Air zam zam merupakan air yang ditemukan di sumur mata air sekitar Ka’bah, Mekah, Arab Saudi. Air ini dikenal dengan kesucian dan khasiatnya yang tidak biasa untuk pengobatan berbagai penyakit. Berdasarkan hasil penelitian sampel air di Eropa dan Arab Saudi, terdapat zat fluorida dalam air zam zam yang efektif untuk membunuh kuman. 

Selain itu, air zam zam memiliki komposisi dan kandungan garam yang selalu stabil, layaknya air alkali, serta mengandung nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, natrium, klorida dan lain sebagainya sejak terbentuk sumurnya. 

Berbagai kandungan ini tentu membuat air zam zam memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi

Kekurangan cairan pada tubuh atau dehidrasi dapat dicegah sekaligus diatasi dengan meminum air zam zam. Hal ini dikarenakan air zam zam mengandung banyak elektrolit dan mineral sehingga baik untuk dikonsumsi untuk memenuhi cairan pada tubuh, termasuk saat berpuasa.

Menurunkan Risiko Terbentuknya Sel Kanker

Banyaknya kandungan mineral pada air zam zam, dipercaya dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya sel-sel  kanker. Akan tetapi, hal ini harus diiringi dengan pola hidup sehat, seperti tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, rutin berolahraga, dan lain-lain.

Mencegah Gigi Berlubang

Kandungan zat bikarbonat dalam air zam zam membuat pH air liur dan gigi lebih netral sehingga mencegah gigi berlubang atau tidak mudah keropos dan rusak. Selain itu, kandungan fluoride dan kalsium pada air zam zam dapat melindungi gigi dari kerusakan.

Mencegah Osteoporosis

Kalsium pada air zam zam sangat tinggi dibandingkan air biasa, yaitu sebanyak 300 mg/L hingga 340 mg/L. Kandungan sebanyak ini diyakini bisa membantu mencegah osteoporosis dan memperkuat tulang.

Melancarkan Pencernaan

Air zam zam juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan karena kandungan mineral dan bikarbonat dapat membantu menetralkan kelebihan asam lambung, sehingga turut bermanfaat dalam membantu mencegah dan mengatasi naiknya asam lambung.

Membantu Mengontrol Tekanan Darah

Kalium (potasium) pada air zam zam berperan penting dalam mengatur detak jantung, tekanan darah dan pergerakan otot, sehingga risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa berkurang.

Memelihara Fungsi dan Kesehatan Ginjal

Kandungan pada air zam zam, seperti elektrolit, antioksidan dan mineral sangat baik untuk menjaga fungsi ginjal. Hal ini dikarenakan kandungan-kandungan tersebut dapat membantu ginjal menyaring dan membuang zat beracun dan limbah di dalam tubuh.

Doa Minum Air Zam Zam

Setelah mengetahui berbagai manfaat yang didapatkan dari air zam zam, selanjutnya adalah doa yang bisa dipanjatkan sebelum meminum air zam zam agar kita sebagai umat muslim mendapat keberkahan. Berikut doanya.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَامٍ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

Bacaan latin: Allahumma inni as-aluka i’lman naafi’an, wa rizqan waasi’an, wasyifaa-an min kulli daa-in, wa saqamin birahmatika yaa arhamarraahimiin. 

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari tiap penyakit dengan rahmatMu. Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sumber:

https://katadata.co.id/intan/lifestyle/640fe1c473d77/sejarah-manfaat-dan-doa-minum-air-zam-zamhttps://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-6744597/5-khasiat-air-zamzam-yang-baik-untuk-tubuh

5 Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diajarkan pada Anak

Sebagai umat muslim, kita diperintahkan untuk selalu melestarikan dan meneladani sifat Nabi Muhammad SAW. Beberapa diantaranya dapat diajarkan kepada anak sejak dini agar sifat-sifat tersebut melekat pada diri mereka hingga dewasa.

Sabar

Nabi Muhammad SAW memiliki sifat sabar yang luar biasa, baik di dalam hatinya maupun sikapnya. Kesabarannya tersebut dibuktikan saat ia memperjuangkan untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Beliau tidak pernah sekalipun membalas orang-orang yang mencoba untuk mencemoohnya. Sebaliknya, Rasulullah mendoakan yang terbaik untuk orang-orang tersebut.

Jujur

Nabi Muhammad SAW merupakan manusia yang sangat amanah dan jujur, hingga ia diberikan gelar Al Amin oleh penduduk Mekah. Sifat ini wajib diajarkan kepada anak karena sifat jujur akan mendatangkan sifat baik lainnya, seperti bertanggung jawab, menepati janji, serta melaksanakan perintah.

Tidak Sombong

Rasulullah SAW tidak pernah merasa sombong sedikitpun. Ia selalu bersikap rendah hati dan tidak pernah merendahkan orang lain. Menurutnya, sikap sombong bisa membawa malapetaka untuk siapa saja yang telah melakukannya.

Hormat kepada Orang Tua

Meskipun Nabi Muhammad telah menjadi yatim piatu sejak kecil, namun ia sangat menghormati orang tua. Ia selalu mengajarkan hal ini kepada setiap umatnya agar mendapatkan ridho Allah SWT.

Taat Beribadah

Bukan hanya ibadah wajib, Nabi Muhammad SAW selalu menjalankan ibadah sunnah. Ia senantiasa berdoa sebelum dan setelah melakukan aktivitas apa saja sebagai bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT.

Sumber:

kemdikbud.go.idhttps://lldikti5.kemdikbud.go.id › home › detailpost › sif…

Apa Saja Keringanan yang Didapatkan Jemaah Haji Lansia?

pada Dhuba’ah binti Zubair dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Dhuba’ah pun berkata, “Ya Rasulullah, aku bermaksud hendak menunaikan ibadah haji, tetapi aku sakit, bagaimana itu?” Maka Rasulullah SAW pun bersabda, “Berhajilah dan syaratkan dalam niatmu akan tahallul (berhenti) jika tak sanggup meneruskannya karena sakit.”

Thawaf Diperbolehkan saat Najis

Jemaah haji lansia yang terkena najis, seperti menderita sakit wasir, beser, istihadhah atau keluar darah di luar masa haid, buang angin terus-menerus. Jika hal ini terjadi, tetap dianggap sah dan tidak dikenakan sanksi.

Menggunakan Kursi Elektrik atau Skuter saat Thawaf

Hal ini dibolehkan oleh tiga ulama mazhab, yaitu Syafi’i, Hanafi dan Maliki.

Tidak Perlu Salat Tiap Waktu di Masjidil Haram

Tidak memaksakan diri untuk salat setiap waktu di Masjidil Haram agar para jemaah haji lansia bisa tetap menjaga kesehatan untuk menghadapi puncak ibadah haji. Solusinya, para jemaah bisa mengerjakan salat di hotel atau masjid terdekat sebab pahala salat di seluruh tanah haram Makkah sama dengan pahala salat di Masjidil Haram.

Keringanan Sa’i

Imam Hanafi memberikan solusi kepada jemaah lansia yang tidak bisa menyelesaikan sa’i sebanyak 7 kali perjalanan, yaitu melakukan sa’i hanya 4 perjalanan atau lebih dan wajib membayar Dam.

Akan tetapi, apabila sa’i hanya dilakukan sebanyak 3 perjalanan atau kurang dari itu, jemaah diwajibkan membayar denda setiap satu perjalanan sebesar 1,2 kg beras.

Tidak Diwajibkan Mabit di Muzdalifah dan Mina

Meskipun masuk ke dalam wajib haji dalam pengerjaannya, namun kewajiban mabit di Muzdalifah dan Mina bisa gugur bagi lansia. Dalam sebuah hadis dari Aisyah RA, ia menceritakan Rasulullah SAW mengizinkan dirinya tidak mabit.

“Saudah adalah seorang wanita yang gemuk, lamban, dan susah bergerak, lalu dia minta izin kepada Rasulullah SAW untuk bertolak meninggalkan mabit di Muzdalifah, kemudian beliau mengizinkan kepadanya, dan saya (Aisyah) sangat senang permintaan izin Saudah untuk tidak mabit dipenuhi oleh Nabi Muhammad SAW, lalu beliau pun mengizinkan kepada saya.” (HR As-Syaikhoni dan Ahmad).

Diwakili saat Melontar Jumrah

Bagi jemaah haji lansia, lontar jumrah dapat diwakilkan kepada orang lain, baik keluarganya, ketua rombongan atau mengupah orang yang mau mewakilinya.

Tidak Diwajibkan Thawaf Wada’

Thawaf wada’ atau thawaf perpisahan dapat gugur bagi jemaah lansia. Hal ini dijelaskan Dalam Kitab al-Ifshah ‘ala Mashail al-Idhah dijelaskan tentang sabda Rasulullah SAW dari Ibnu Abbas RA, yaitu:

“Mereka yang termasuk mendapat keringanan seperti orang yang sedang dalam keadaan haid yaitu: wanita yang nifas, wanita yang istihadhah (keluar darah penyakit), orang yang kencing terus-menerus (beser), anak kecil, orang yang dalam keadaan lemah, orang yang kena luka darahnya keluar terus menerus yang tidak mungkin dia masuk ke dalam masjid, orang yang dalam tekanan/paksaan, orang yang takut dari perbuatan orang dzalim, dan orang yang tertinggal dari rombongannya. Mereka itulah orang-orang yang tergolong berhalangan (udzur syar’i) sehingga tidak wajib melaksanakan tawaf wada’ dan gugur dari kewajiban membayar Dam dan mereka tidak berdosa.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sumber:

https://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-6735128/9-keringanan-bagi-jemaah-haji-lansia-catat-ya
https://makassar.antaranews.com/berita/482541/jamaah-calon-haji-lansia-diimbau-manfaatkan-keringanan-hukum-rukhsah-berhaji

7 Tempat Bersejarah di Madinah yang Harus Dikunjung

Madinah merupakan salah satu kota suci utama bagi umat muslim di seluruh dunia. Dari kawasan ini, terdapat beberapa tempat yang dianggap memiliki sejarah penting dalam perkembangan agama Islam. Tempat-tempat tersebut kerap menjadi tujuan utama para jamaah yang sedang beribadah haji maupun umrah.

Jabal Uhud

Jabal Uhud, sering disebut Gunung Uhud atau Bukit Uhud berlokasi sekitar 5 km sebelah utara Kota Madinah. Bagi umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah umrah atau haji biasanya menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat ini.

Masjid Quba

Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriah (622 Masehi). Lokasinya berada tepat 5 km sebelah tenggara Kota Madinah.

Masjid Al-Qiblatain

Masjid ini merupakan saksi perpindahan arah kiblat dari sebelumnya di Masjid Al-Aqsa di Palestina ke Masjidil Haram.

Museum Hejaz Railway

Museum ini merupakan bekas stasiun kereta api ikonik yang pernah beroperasi menghubungkan Damaskus dan Madinah. Di sini, umat muslim dapat menemukan berbagai artefak menarik, seperti manuskrip langka dan senjata perang kuno. Selain memiliki nilai sejarah yang berharga, museum ini juga telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.

The Desert of Saleh

Tempat bersejarah ini berlokasi di selatan Al Nafud. Makam dan kuburan raksasa situs ini dianggap sebagai salah satu warisan sejarah.

Kota Al Ula

Kota bersejarah ini terletak di sebelah utara Madinah. Diriwayatkan bahwa dulunya kota ini menjadi kota yang dihindari oleh Nabi Muhammad SAW akibat kawasannya yang terkenal berhantu.

Kota Al Ula merupakan tempat bersemayam para jin dan turunya azab bagi kaum Nabi Saleh. ​​Di kota ini terdapat situs arkeologi Mada’in Saleh yang dibangun oleh kaum Nabatean lebih dari 2000 tahun lalu. Sekarang, Kota Al Ula menjadi objek wisata yang bisa dikunjungi.

Makam Rasulullah SAW

Apabila pergi ke Masjid Nabawi di Madinah, maka kita akan menemukan Makam Nabi Muhammad SAW di dalamnya. Makam ini tentunya menjadi tujuan utama bagi umat muslim yang berada di tanah suci. Hanya saja, makam ini tidak dapat dikunjungi secara bebas karena Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melarang perempuan mengunjungi makam Nabi Muhammad di Kota Madinah.

Sumber: 

https://travel.tempo.co/read/1663177/12-tempat-bersejarah-di-madinah-dan-mekah-ada-kota-yang-dihindari-nabi-muhammad

https://www.detik.com/hikmah/foto/d-6700320/7-tempat-bersejarah-di-madinah-muslim-wajib-kunjungi-ya/8

Keutamaan Membaca Asmaul Husna Setiap Hari, Apa Saja?

Sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk mengingat dan membaca gambaran sifat-sifat Allah SWT, yaitu 99 Asmaul Husna. Tujuannya agar kita dapat mendekatkan diri pada Allah SWT sehingga diberikan keberkahan serta ketenangan lahir dan batin.

Hal ini tercantum pada beberapa ayat di Al-Qur’an, salah satunya adalah Al-A’raf ayat 180, yaitu:

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah menyebutkan bahwa barangsiapa yang membaca doa dengan memasukkan Asmaul Husna di dalamnya, maka doanya akan diperkenankan.

Nabi SAW bersabda, ‘Tahukah kamu sekalian, orang itu berdoa dengan apa? Dia menyebut nama Allah yang Agung di dalam doanya. Yang apabila nama-Nya disebut, Allah pasti mengabulkan doanya, dan apabila memohon sesuatu dengan-Nya pasti diberi,'” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Berikut ini merupakan penjelasan manfaat dan keutamaan membaca Asmaul Husna.

Mengenal Allah SWT

Membaca sekaligus memahami Asmaul Husna akan membantu kita untuk lebih mengenal Allah SWT lebih dalam sehingga kita akan semakin yakin bahwa Allah SWT layak untuk disembah. 

Kesempurnaan pada makna Asmaul Husna akan menyadarkan kita sebagai manusia bahwa tidak boleh berharap lebih kepada manusia lainnya.  Hanya Allah SWT semata yang pantas untuk diharapkan dalam segala urusan di dunia maupun akhirat.

Meningkatkan Keimanan

Membacanya secara berulang dan konsisten akan menambah tingkat keimanan kepada Allah SWT karena sifat-sifat dalam Asmaul Husna akan membuktikan bahwa hanya Allah lah yang maha besar dan patut disembah.

Senantiasa Bersyukur

Tanpa mengetahui kebesaran Allah SWT dalam Asmaul Husna, kita akan kesulitan untuk bersyukur atas kenikmatan dan keselamatan yang telah diberikan Allah SWT dalam hidup kita. Tanpa sifat-sifatnya tersebut, kita tidak akan bisa selamat baik di dunia maupun akhirat.

Mengingat Hukum dan Aturan Allah SWT

Hukum dan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT tidak dapat diubah maupun ditawar. Dengan mengingat dan membaca Asmaul Husna, kita akan senantiasa menjalankannya agar mendapatkan keselamatan dan keberkahan.

Mendapatkan Ridha Allah SWT

Membaca Asmaul Husna akan menambah motivasi diri untuk mencari Ridha Allah SWT. Hal ini bisa kita dapatkan apabila kita benar-benar mengingat sifat-sifat Allah SWT dan mengikuti hukum serta aturan yang telah ditetapkan.

Sumber:

https://www.detik.com › detikJabar › Berita

https://www.merdeka.com › JATENG › RAGAM

5 Amalan untuk Meningkatkan Keimanan di Bulan Syawal

Secara etimologis, kata Syawal memiliki arti “peningkatan”. Melalui arti ini, hendaknya seluruh umat muslim turut meningkatkan amalan ibadah, kualitas iman dan ketakwaan pada bulan Syawal setelah selesai bulan Ramadhan.

Berikut ini merupakan 5 amalan yang bisa Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Silaturahmi

Silaturahmi dengan saudara dan kerabat bukan hanya sekedar tradisi belaka. Kegiatan ini memiliki banyak sekali manfaat, seperti mendatangkan rezeki dengan saling mendoakan kebaikan dan memaafkan. Rasulullah SAW pun telah menganjurkan kegiatan silaturahmi sebagaimana di dalam hadits berikut.

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، أخرجه البخاري.

“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturahmi-nya (dengan kerabat).”(HR. Bukhari)

Puasa Syawal

Amalan selanjutnya adalah berpuasa yang dapat dilakukan sehari setelah Shalat Idul Fitri atau tanggal 2 Syawal hingga berakhirnya bulan Syawal. Adapun dalam pengerjaannya dapat dilaksanakan secara berturut-turut atau acak.

Puasa syawal juga dianjurkan

 oleh Rasulullah SAW sebagaimana di dalam hadits berikut.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

Membangun Rumah Tangga

Menikah atau menikahkan sanak keluarga merupakan amalan yang dianjurkan di bulan Syawal. Hal ini tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha.

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

I’tikaf

Meskipun kebiasaan i’tikaf identik dikerjakan pada bulan Ramadhan, namun kegiatan ini juga disunnahkan pada bulan Syawal. Tujuannya adalah agar hati dan keimanan senantiasa terjaga dan mendapatkan ketenangan sepenuhnya bersama Allah SWT.

Sedekah

Rasa syukur atas hari kemenangan Idul Fitri dapat disalurkan dengan meningkatkan ibadah sedekah dan ibadah sosial lainnya. Hal ini disebutkan Rasulullah SAW kepada Asma’ binti Abi Bakr, yaitu:

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.”

Sumber:

https://mui.or.id/mui-provinsi/mui-sulsel/35032/empat-amalan-dianjurkan-di-bulan-syawal/

Calon Jemaah Haji Wajib Catat! Tips Hadapi Cuaca Ekstrem di Arab Saudi

Puncak haji merupakan momen yang sangat penting bagi calon jemaah haji. Berbagai persiapan dilakukan demi keberlangsungan ibadah haji yang aman dan nyaman. Tidak terkecuali dengan persiapan fisik.

Kondisi gelombang panas yang sangat berbeda dengan Indonesia, tentu membuat banyak calon jemaah harus menjaga fisik lebih ekstra. Apabila tidak, maka cuaca ini akan bisa memengaruhi kondisi kesehatan calon jemaah.

Berikut merupakan beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menghadapi cuaca ekstrem di Arab Saudi.

Perbanyak Minum Air Mineral

Jemaah wajib membawa air mineral selama menjalankan ibadah, khususnya saat berada di luar ruangan. Hal ini perlu agar jemaah terhindar dari dehidrasi. Selain membawa air mineral, jemaah juga bisa mengonsumsi air zam-zam karena mengandung banyak zat yang baik untuk tubuh dan mampu membunuh kuman. 

Tips lainnya agar terhindar dehidrasi adalah meminum air oralit dan isotonik.

Istirahat Cukup

Jemaah disarankan untuk tidak terlalu lelah dan menghindari aktivitas luar ruangan yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah haji. Pastikan untuk beristirahat dengan cukup agar stamina tetap terjaga dan ibadah haji pun dapat dilaksanakan secara optimal.

Gunakan Pelindung Tubuh

Gunakanlah pakaian dengan bahan yang sejuk dan dapat menyerap keringat dengan baik. Selain itu, jemaah juga diwajibkan melapisi kulit dengan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari.

Penuhi Gizi Seimbang

Pastikan untuk makan tepat waktu dan mengonsumsi makanan yang sehat serta bergizi. Contohnya, yaitu sayur dan buah-buahan atau makanan yang mengandung banyak air agar kebutuhan cairan dalam tubuh tetap stabil.

Sumber:

https://www.beritasatu.com/nasional/1044000/tips-menjaga-fisik-saat-puncak-haji-selama-cuaca-panas-ekstrem-di-arab-saudi

Kapan Nuzulul Quran Terjadi? Ini Dalilnya!

nuzulul quran

Kata Nuzulul Quran berasal dari dua kata, yaitu Nuzul yang artinya menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke rendah dan Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam. Nuzulul Quran merupakan peristiwa mukjizat turunnya wahyu pertama dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Pada malam yang istimewa ini, seluruh umat islam dapat memperbanyak ibadah, seperti beriktikaf di masjid, tadarus Quran, memperbanyak zikir dan sedekah, serta memperbaiki sikap guna mengharapkan berkah.

Dalil Nuzulul Quran

Dalil utama yang membahas Nuzulul Quran adalah pada surah Al Baqarah ayat 185. Pada surah ayat ini Allah SWT berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Bulan Ramadhan merupakan (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta menjadi pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapapun di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu (Ramadhan), berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah sesungguhnya menghendaki kemudahan atasmu dan tidak menghendaki kesulitan. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

Waktu Peristiwa Nuzulul Quran

Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai waktu peristiwa terjadinya Nuzulul Quran, antara lain:

Malam ke-17 Bulan Ramadhan

Dalil yang menerangkan bahwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan adalah surah Al-Anfal ayat 41, berbunyi:

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sesuatu yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya adalah hak Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jikalau kamu beriman kepada Allah serta kepada apa yang Kami turunkan (Al-Qur’an) kepada hamba Kami (Nabi Muhammad SAW) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan (Perang Badar). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Melalui Tafsir Quran Kemenag, referensi tanggal Perang Badar dalam ayat di atas bertepatan pada tanggal 17 bulan Ramadhan tahun kedua Hijriah.

10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan

Dalil yang dijadikan sebagai landasan bahwa malam Nuzulul Quran terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan adalah surah Al-Qadr ayat 1–5, berbunyi:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah yang disebut dengan malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan adalah lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa Al-Qur’an itu diturunkan ketika terjadinya malam kemuliaan atau Lailatul Qadar.

Sumber:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6651666/dalil-tentang-nuzulul-quran-dan-waktu-terjadinya

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230403091152-289-932710/pengertian-dan-hikmah-nuzulul-quran-17-ramadhan