7 Keajaiban Doa yang Wajib Diketahui Umat Muslim!

keajaiban doa

 dalam Al-Qur’an

Keajaiban Doa

  1. Doa adalah ibadah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Allah SWt memerintahkan langsung hambanya untuk berdoa. Apabila seorang hamba melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh-Nya, maka hal itu disebut sebagai suatu ibadah.
  1. Doa itu sari patinya ibadah. Apabila ibadah tanpa diiringi doa, sama halnya seperti buah tanpa isi.
  1. Doa memiliki kedudukan mulia. Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah SWT selain doa sebab di dalam doa terdapat hakikat seorang hamba kepada tuhan yang telah menciptakannya.
  1. Tidak ada yang dapat menolak takdir buruk selain doa kepada Allah SWT. Apabila seorang hamba berdoa dengan sungguh-sungguh, maka Allah berkenan menghapus daftar takdir buruk menurut kehendak-Nya. Apabila Dia sudah berkehendak, maka tidak ada yang bisa mengusik selain memohon kepada-Nya dengan doa. Inilah hikmah mendalam dari dahsyatnya doa.
  1. Doa membawa manfaat bagi yang memohonkannya. Hal ini harus diyakini karena termasuk dalam aqidah sam’iyah, yaitu kepercayaan yang pada dasarnya hanya sebuah kemungkinan yang boleh dipercaya maupun tidak. Akan tetapi menjadi sesuatu yang wajib dipercaya karena datangnya dari Allah dan rasul-Nya.
  1. Allah SWT banyak mengajarkan doa-doa sebagaimana terdapat dalam Al Quran, begitu pula dengan Rasulullah SAW. Beliau mengajarkan doa siang dan malam agar dapat diamalkan oleh para umatnya. Doa sudah ada sejak Nabi Adam AS diciptakan dan pengabulan doa oleh Allah SWT sudah ada sejak saat itu.
  1. Doa adalah kekuatan ampuh bagi orang-orang yang beriman. Doa adalah kekuatan batin, pembuka pintu rezeki, jalan menuju keberkahan, dan kemenangan dunia akhirat.

Baca Juga:

Janji Allah SWT Dibalik Cobaan dan Ujian

Sumber: 

Merdeka.com. (2022). Kekuatan Doa dan Perintahnya yang Wajib untuk Diketahui

Catat! 10 Adab ketika Berada di Masjid

adab ketika di masjid

Masjid merupakan rumah Allah di bumi yang memiliki kedudukan yang agung di mata umat Islam karena menjadi tempat bertemunya mereka ketika salat berjamaah ataupun kegiatan beribadah lainnya. Seluruh umat Islam senantiasa memuliakan masjid sebagaimana fungsi dan kesuciannya. Contoh, menjaga etika serta adab ketika berada di dalamnya.

Adab sendiri merupakan perilaku mulia atau akhlakul karimah. Dalam kitab “Min Aadaabi al-Masajid” karya Abdullah bin Ahmad al-Ghamidi menjelaskan tentang adab-adab yang harus diperhatikan ketika berada di dalam masjid. Artikel ini akan membahas satu persatu adab tersebut. Simak hingga selesai!

Berdoa saat Masuk dan Keluar Masjid

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ. وَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ 

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian masuk Masjid, maka hendaklah ia mengucapkan, “Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahamat-Mu. Dan apabila ia keluar, maka hendaknya ia mengucapkan, “Ya Allah sesungguhnya Aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu” (HR. Muslim)

Baca Juga:

Tanggung Jawab Seorang Ayah Tiri

Mengagungkan Masjid

Beberapa contoh sikap mengagungkan masjid adalah tidak berbicara dengan suara tinggi dan tidak meremehkan masjid dengan mengomentari hal-hal yang ada di dalamnya atau semacamnya.

Menjaga Pakaian, Badan dan Mulut dari Bau yang Tidak Sedap

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ قَالَ فَلْيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا وَلْيَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ 

Artinya: “Barangsiapa memakan bawang putih atau bawang merah, maka hendaklah ia menyingkir dari kami. Atau beliau bersabda “Menjauhi masjid kami dan hendaknya ia duduk saja di rumahnya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berpindah Tempat Duduk saat Mengantuk

Dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jika salah seorang dari kalian mengantuk pada hari Jumat, maka hendaklah dia berpindah dari tempat duduknya itu,” (HR At Tirmidzi, Ahmad dan Abu Daud).

Berpindah tempat sama dengan menggerakkan tubuh. Adanya pergerakan tubuh akan menghilangkan kantuk.

Menjaga Diri dari Tindakan Menyekutukan Allah SWT

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

 وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا 

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah” ( QS. al-Jin: 18).

Baca Juga:

Masjid Termegah di Indonesia

Tidak Menghias Masjid

Tidak menghias masjid secara berlebihan, seperti menaruh kaligrafi yang terbuat dari emas atau perak. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi jemaah ketika beribadah.

Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

“Di antara tanda-tanda kiamat adalah manusia berbangga-bangga dengan masjid,” (HR An Nasa’i, Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah).

Melakukan Salat Dua Rakaat Tahiyatul

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ 

“Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid maka janganlah ia duduk hingga ia sholat dua rakaat” (HR. Bukhari).

Menjaga Kebersihan Masjid

Sebagai tempat ibadah kepada Allah SWT, tentu kebersihan masjid harus tetap dijaga. Caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak meludah, dan lain sebagainya. Selain itu, masjid harus dibersihkan secara rutin dari debu dan kotoran, serta mencuci karpetnya.

Tidak Melakukan Transaksi Jual-Beli

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِي الْمَسْجِدِ فَقُوْلُوْا لَا أَرْبَحَ اللهُ تِجَارَتَكَ 

Artinya: “Jika kamu melihat seseorang berjual beli di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya: ‘Semoga Allah tidak memberi keuntungan dari jual beli-mu’” (HR. at-Tirmidzi)

Baca Juga:

Pentingnya Self-Love dalam Islam

Tidak Bertengkar dan Meninggikan Suara

Diriwayatkan dari as-Saib bin Yazid, ia berkata: 

“Suatu ketika aku berada di masjid Nabawi, tiba-tiba seseorang melemparku dengan kerikil kecil. Aku melihatnya ternyata orang itu Umar bin Khatthab. Ia berkata: “ Pergi dan bawalah kedua lelaki itu kemari.” Maka aku pun membawa kedua lelaki yang dimaksud ke hadapan beliau. Umar bertanya: “Darimana kalian berdua ? Dari Thaif, jawab mereka berdua. Umar berkata: “Sekiranya kalian berdua berasal dari kota ini (Madinah-pen), niscaya akan aku pukul kalian ! Karena kalian meninggikan suara di dalam Masjid Rasulullah (HR.Bukhari).

Sumber:

  • https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6864545/8-adab-ketika-berada-di-masjid-perhatikan-ya
  • https://muslim.or.id/19262-adab-adab-ketika-di-masjid.html

5 Janji Allah yang Tertuang dalam Al-Qur’an

5 Janji Allah

Kitab suci Al-Qur’an yang sangat mulia ini selain mengandung petunjuk Allah SWT. ada pula janji – janji-Nya untuk orang – orang yang beriman. Apa yang ada di Al-Qur’an, ada di dunia, relate kah? Sahabat Muslim, pernah nggak lihat nama buah, nama tempat, yang ternyata memang ada di dunia ini, dan senyata itu. 

Baca juga: https://arahmuslim.id/ayat-al-quran-untuk-usir-jin-penghalang-jodoh/

Apalagi, janji – janji Allah, masyaAllah. Balasan Allah atas segala perbuatan manusia di dunia ini benar adanya, dan wajib kita meyakininya, agar manusia tidak terjerumus dalam kesesatan. Berikut adalah janji – janji Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an, apakah Sahabat Muslim pernah merasakan salah satunya? 

  1. Senantiasa Memberikan Pertolongan

“…..Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang – orang yang beriman.” 

(QS. Ar-Ruum: 47) 

  1. Banyak Bersyukur, Nikmatnya Ditambah

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” 

(QS. Ibrahim: 7)

  1. Diberikan Pembelaan dari Allah SWT. 

“Sesungguhnya Allah membela orang – orang yang beriman…” 

(QS. Al-Hajj: 38) 

  1. Selalu Diingat Allah SWT. 

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” 

(QS. Al-Baqarah: 152)

  1. Diberikan Ampunan

“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka (masih) meminta ampun.” 

(QS. Al-Anfal: 33) 

Dengan janji – janji Allah tadi, yang menerimanya pun adalah orang – orang yang dikategorikan memiliki keimanan yang sangat kuat. Semoga kita salah satunya, ya Sahabat Muslim. 

Baca juga: https://arahmuslim.id/jadwal-niat-puasa-tarwiyah-arafah/

Tak hanya yang telah dipaparkan diatas, firman Allah lainnya di Al-Qur’an tak perlu diragukan lagi kebenarannya. Apa yang ada di Al-Qur’an sudah sepatutnya kita mematuhi petunjuk-Nya. Yuk rutinkan membaca Al – Qur’an, sekarang mudah melalui ArahMuslim. 

Sahabat Muslim dapat langsung mengunduhnya di App/Play Store. 

Sumber: 

Inilah 10 Janji Allah kepada Orang Beriman

https://khazanah.republika.co.id/berita/m74y17/inilah-10-janji-allah-kepada-orang-beriman

Umat Islam Wajib Tahu, Inilah 4 Janji Allah SWT. yang Tertuang dalam Al-Qur’an

Inilah 5 Janji Allah Kepada Umat Islam yang Termaktub dalam Al-Qur’an, Salah Satunya Doa Akan Dijabah

https://bondowoso.jatimnetwork.com/khazanah/pr-1824732383/inilah-5-janji-allah-kepada-umat-islam-yang-termaktub-dalam-al-quran-salah-satunya-doa-akan-diijabah?page=3

Seperti Apa Seharusnya Tanggung Jawab Seorang Ayah Tiri?

Tanggung Jawab Ayah Tiri

Hubungan antara seorang anak dan ayah tiri dapat terjadi, jika sang ibu memutuskan untuk menikah kembali. Mungkin terlihat biasa, tapi rasanya, seperti ada pembatas tak kasat mata dalam hubungan ayah sambung/tiri. Mungkin dikarenakan tidak adanya hubungan pertalian darah, sehingga anak atau pun ayah tirinya merasa canggung, tidak merasakan hubungan anak & ayah pada umumnya. 

Baca juga: https://arahmuslim.id/self-love-dalam-islam/

Meskipun begitu, ada juga seorang ayah tiri memberi kasih sayang sepenuhnya layaknya ayah kandung. Tak semua ayah tiri dapat dikatakan buruk. Melihat persoalan yang marak beberapa waktu ini, jadi, harus seperti apa & tanggung jawab seorang ayah tiri kepada anak? 

Berikut ulasannya. 

Ikut Menafkahi

Apabila sang ayah kandung sudah meninggal dunia, wajib diambil alih tanggung jawabnya oleh saudara kandung sang ayah. Dan akan menjadi perbuatan yang sangat mulia jika seorang ayah tiri ikut serta dalam menafkahi & mencukupi kebutuhan anak tirinya.

Memberikan Pendidikan Agama

Ayah tiri juga bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan agama kepada anak tiri. Membimbing anaknya untuk selalu taat beribadah dan mengamalkan perbuatan baik sesuai ajaran agama. 

Baca juga: https://arahmuslim.id/dosa-dosa-selingkuh/

Memberikan Perlindungan 

Dalam Islam, tanggung jawab ayah tiri kepada anak tirinya juga harus memberikan perlindungan, seperti rasa aman & nyaman pada anak tirinya. Memastikan sang anak baik – baik aja, tanpa ada rasa khawatir. 

Menjadi Teladan yang Baik 

Layaknya seorang ayah kandung, ayah tiri pun harus menjadi teladan yang baik bagi anak tirinya. Memberikan contoh & sikap perilaku yang baik. Jadi, ayah tiri pun harus sudah sadar, bahwa dia memiliki anak sambung. 

Sekarang, Sahabat Muslim sudah mengetahui tanggung jawab seorang ayah tiri. Hampir sama dengan ayah kandung karena memang pada dasarnya, beliaulah yang menggantikan posisi ayah kandung, jadi sudah seharusnya bersikap layaknya ayah kandung. 

Sumber: 

Inilah 8 Tanggung Jawab Ayah Tiri dalam Islam

https://cintalia.com/kehidupan/orang-tua/tanggung-jawab-ayah-tiri-dalam-islam

Simak 3 Kemuliaan Memuliakan Anak Yatim 

Kemuliaan Memuliakan Anak Yatim

Anak yatim merupakan anak – anak yang tidak memiliki ayah, dikarenakan sang ayah telah dipanggil terlebih dahulu oleh Maha Kuasa. Tidak ada satu pun di dunia ini, yang menginginkan dilahirkan dalam keadaan orang tua yang tidak lengkap, bahkan tanpa keduanya. 

Oleh karena itu, Allah SWT. sangat memposisikan anak yatim, beda dari anak – anak lain pada umumnya. Kedudukan anak yatim sangat istimewa di mata Rasulullah SAW. Dalam Al-Qur’an pun secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan. 

“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik””. (QS. Al-Baqarah:220). 

Baca juga: https://arahmuslim.id/sifat-nabi-muhammad-diajarkan-pada-anak/

Sudah menjadi tugas kita sebagai sesama Umat Muslim, memberikan kebahagiaan kepada mereka layaknya kehidupan kita. Selain dapat membahagiakan mereka, kita pun dapat merasakan ganjaran ketika kita memuliakan anak yatim. Simak uraiannya sebagai berikut. 

  1. Dekat dengan Rasulullah SAW. di Surga

Orang yang memelihara anak yatim, akan masuk surga InsyaAllah berdekatan dengan Rasulullah SAW. Kedekatannya pun seperti jari telunjuk dengan jari tengah, masyaAllah.  

“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini, kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” 

(HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). 

  1. Memperoleh Pertolongan Allah SWT. 

Bentuk kepedulian nyata yang akan mendatangkan pertolongan Allah adalah menolong anak – anak yatim. 

“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia, maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat….” 

(HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). 

  1. Dihindarkan dari Siksa Akhirat yang Pedih

Senantiasa menolong anak yatim? InsyaAllah, akan dijauhkan dari siksa akhirat yang pedih. Dalam suatu hadits, “Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman & kelemahannya.”
(HR. Thabrani dari Abu Hurairah). 

Baca juga: https://arahmuslim.id/amalan-sunnah-rasul/

MasyaAllah, memuliakan anak yatim ternyata benar – benar mulia dunia akhirat. Sosok seorang ayah yang tidak mereka miliki itu, menjadi sangat wajib hukumnya, kita harus menyantuni mereka. Semoga, kita senantiasa memberikan perhatian lebih kepada anak – anak yatim di Indonesia. 

Salah satunya, bisa mendonasikan rezeki Sahabat Muslim melalui ArahMuslim, download di playstore/appstore. Jazakumullah Khairan Katsiran, Sahabat Muslim. 

Sumber: 

Ini Keutamaan – keutamaan Memuliakan Anak Yatim yang Harus Anda Ketahui

9 Keutamaan Menyantuni Anak Yatim, Pahala, dan Hukum

7 Keutamaan Menyayangi Anak Yatim dalam Islam

https://news.detik.com/berita/d-4784977/7-keutamaan-menyayangi-anak-yatim-dalam-islam

3 Ayat Al-Qur’an untuk Usir Jin Penghalang Jodoh

Usir Jin Penghalang Jodoh

Ada yang masih bertanya – tanya tentang jodoh? Pernah kepikiran buruk nggak sih soal jodoh? Galau? Hmm, sebetulnya Sahabat Muslim nggak perlu risau & galau tentang kedatangan jodoh, yang penting dilakukan adalah terus mempebaharui kualitas diri & iman kita. InsyaAllah, Allah akan datangkan jodoh terbaik buat Sahabat Muslim. 

Tapi.. ada juga nih kemungkinan terburuk perkara jodoh, salah satunya kehadiran jin, na’udzubillahimindzalik. Buat Sahabat Muslim yang merasa udah berumur, tapi masih aja belum bertemu jodoh, tetep ikhtiar ya! Salah satu ikhtiar yang dapat kita lakukan adalah berdoa, selain itu bisa juga membaca ayat – ayat Al-Qur’an untuk mencegah gangguan setan & jin yang mungkin menghalangi jodoh. 

Apa saja ayat Al – Qur’an tersebut? Berikut jabarannya. 

  1. Surat Shaad: 41 

” اَنِّيْ مَسِّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وِّعَذاَبٍ “

”Sesungguhnya, aku diganggu setan dengan ketidaknyamanan dan penderitaan.”

  1. Surat Al Mu’minun: 97

            ” وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ هَمَزَتِ الشَّيَطِيْنِ “
            

            ”Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan-setan.”

  1. Surat As-Saffat: 7 

” وَخِفْظًا مِّنْ كُلِّ شَيْطٰنٍ مَّارِدٍ “

”Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang paling durhaka. ”

Baca juga: https://arahmuslim.id/keutamaan-membaca-surah-al-baqarah/

Itu tadi tiga ayat penting untuk usir Jin penghalang jodoh. Sahabat Muslim bisa rutin bacakan setiap setelah salat, atau dalam kehidupan sehari – hari lainnya. Ini juga jadi bagian dari ikhtiar ya Sahabat Muslim!

Semoga Sahabat Muslim dapat menemukan jodoh yang terbaik di waktu yang tepat, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin. 

Sumber: 

Khusus Buat Jomblo! 3 Ayat Ini Sangat Ampuh Usir Jin Penghalang Jodoh

https://www.wonosobozone.com/gayahidup/4677713458/khusus-buat-jomblo-3-ayat-ini-sangat-ampuh-usir-jin-penghalang-jodoh

Apa Ciri-ciri Orang Terkena Penyakit Ain?

ciri-ciri-penyakit-ain-contohnya

Dalam Islam, terdapat penyakit yang tidak terlihat secara fisik namun tetap bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Penyakit itu kerap disebut penyakit ain. Penyakit ini ditimbulkan dari dalam hati dan dapat menyebabkan penurunan kondisi tubuh hingga penderitanya mendapatkan kesulitan dalam menjalani aktivitas.

Agar kita terhindar dari penyakit ini, yuk sama-sama kita pelajari lebih lanjut mengenai penyakit ain, ciri-ciri, cara mencegah, serta mengobatinya.

Apa itu Penyakit Ain?

Penyakit ain merupakan penyakit yang timbul akibat pandangan mata lalu turun ke perasaan hati dan berubah menjadi perasaan iri dan dengki. Para ulama menyimpulkan bahwa penyakit ini merupakan jenis penyakit non medis yang muncul akibat pandangan kagum atau takjub yang disertai dengan perasaan tidak baik, seperti iri dan dengki.

Dalam Majalah Kesehatan Muslim, dr. Raehanul Bahraen menjelaskan bahwa penyakit ini dapat dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena maupun orang lain. Sehingga dengan kata lain penyakit ain dapat menimbulkan kerusakan dan mudarat.

Hal ini juga dijelaskan oleh Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أكثرُ مَن يموت بعدَ قضاءِ اللهِ وقَدَرِهِ بالعينِ

“Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.1206).

Baca Juga:

Ciri Haji Mabrur

Jenis-jenis Penyakit Ain

Menurut pandangan Islam, penyakit ain dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Pandangan dari orang yang sebenarnya mempunyai tabiat buruk di dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki dan ingin mencelakai terhadap orang yang dipandangnya.
  2. Pandangan kekaguman atau ketakjuban kepada orang, sehingga akan timbul rasa dengki tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dzikir kepada Allah SWT.

Ciri-ciri Penyakit Ain

  1. Mengalami masalah dengan kesehatan tetapi tidak dapat terdeteksi secara medis. 
  2. Wajahnya terlihat lesu, pucat, dan juga sering berkeringat. 
  3. Berpaling saat ia mendengar suara murotal atau suara adzan.
  4. Seringkali melihat hal-hal yang menyeramkan.
  5. Sangat suka menyendiri dan suka melakukan hal-hal yang aneh.
  6. Sering merasa tidak puas atas segala pencapaian serta keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT.
  7. Tidak memiliki nafsu makan.
  8. Seringkali mengalami keringat dingin dan buang air kecil.
  9. Mempunyai emosi yang berlebihan.
  10. Memiliki ketakutan berlebih dan tidak wajar.
  11. Dada terasa sangat sesak dan diiringi juga dengan rasa cemas.
  12. Sering menguap dan juga terengah-engah.
  13. Sering merasa sakit kepala yang berpindah-pindah.
  14. Detak jantung sangat cepat dan tidak beraturan.
  15. Mengalami rasa nyeri yang berpindah-pindah dari bagian bawah punggung sampai ke bahu.
  16. Suka merasa mati rasa.
  17. Sering bersendawa

Cara Mengobati Penyakit Ain

Hendaknya orang yang terkena penyakit ain mengusahakan diri untuk melakukan beberapa hal yang bisa menyembuhkan penyakit ain, diantaranya :

Mandi dari Air Bekas Mandi Orang yang Menyebabkan Ain

Sebagaimana hadist dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhum, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ain)” (HR. Muslim no. 2188).

Mandi dari Air Bekas Wudhu Orang yang Menyebabkan Ain

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Umamah bin Sahl di atas. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahan Amir bin Rabi’ah untuk berwudhu dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl yang terkena ain.

Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif ia berkata, “Amir bin Rabi’a melihat Sahl bin Hunaif yang sedang mandi (ditempat pemandian umum) seraya berkata, ‘Aku belum pernah melihat seperti hari ini kulit yang disembunyikan.’ Maka Sahl pingsan. Lalu ditanyakan kepada Nabi SAW lantas dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, mengapa Sahl begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula siuman.

Beliau bertanya, ‘Apakah kalian mendakwa seseorang mengenainya?’ Mereka menjawab, “Amir bin Rabi’ah telah memandangnya.’ Maka beliau memanggil Amir dan memarahinya, seraya bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkanmu, kamu tidak mendoakan keberkahan untuknya?’ Kemudian beliau bersabda kepadanya ‘Mandilah untuknya.’

Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam sarungnya dalam suatu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya, yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari belakangnya. Ia meletakkan bejana di belakangnya. Setelah melakukan demikian, Sahl bangkit bersama orang-orang tanpa merasakan sakit lagi.” (HR. An Nasa’i no. 7671, Ibnu Majah no. 3509, Ahmad no. 15980, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Baca Juga:

Keutamaan Membaca Asmaul Husna

Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:

“Dahulu orang yang menjadi penyebab ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu orang yang terkena ain mandi dari sisa air wudhu tersebut” (HR. Abu Daud no. 3885, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2522).

Ruqyah Syar’iyyah

Sebagaimana hadits dari Asma bintu Umais radhiallahu’anha, ia berkata:

“Wahai Rasulllah, Bani Ja’far terkena penyakit ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ain” (HR. Tirmidzi no.2059, Ibnu Majah no. 3510, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ain, diantaranya dengan membacakan doa.

Dalam hadits ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat meruqyah dengan doa:

وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَوَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، ,باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ

Artinya : “dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ain) (HR. Muslim no. 2185).

Atau membaca doa–doa ruqyah dari hadits–hadits shahih yang lainnya, serta ayat–ayat Al-Qur’an yang bisa untuk meruqyah.

Doa Mencegah Penyakit Ain

Cara dan doa mencegah ain bisa dimulai membiasakan membaca Surat Al–Falaq, Surat An- Naas dan Surat Al–Ikhlas di pagi dan sore hari setiap hari. Menurut sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW pernah berkata:

Artinya: “Ketika Anda memasuki malam dan ketika Anda bangun di pagi hari tiga kali dan itu akan melindungi Anda dari segalanya.” (Tirmidzi 3575).

Dan dalam riwayat hadis lain, dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:

كانَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ يعوِّذُ الحسنَ، والحُسَيْنَ، يقولُ: أَعوذ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، من كلِّ شيطانٍ وَهامَّةٍ، ومن كلِّ عينٍ لامَّةٍ، قالَ: وَكانَ أبونا إبراهيمُ يعوِّذُ بِها إسماعيلَ، وإسحاقَ أو قالَ: إسماعيلَ، ويعقوبَ

Artinya: ‘Nabi SAW acapkali men-ta’widz Hasan dan Husain dengan doa berikut, “Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ‘ain yang mencela”. Dan beliau bersabda, “Sesungguhnya ayah kalian berdua dahulu selalu men-ta’widz Ismail dan Ishaq dengan kalimat-kalimat tersebut”. (HR Bukhari)

Kemudian, terdapat doa memohon perlindungan dari penyakit ain dalam sabda Rasulullah di atas yakni:

أَعوذ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، من كلِّ شيطانٍ وَهامَّةٍ، ومن كلِّ عينٍ لامَّةٍ

A’udzubikalimatillahit tammati min kulli syaithanin wa hammatin wa min kulli ‘ainin liammatin

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ‘ain yang mencela.”

Baca Juga:

Makna Puasa Senin-Kamis

Sumber:

https://mediaindonesia.com/humaniora/585548/pengertian-penyakit-ain-dalam-islam-dan-cara-menghindarinya#:~:text=Dalam%20Islam%2C%20penyakit%20ini%20disebut,juga%20dapat%20merugikan%20diri%20sendiri.

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6371357/mengenal-penyakit-ain-dalam-islam-dan-cara-menghindarinya

7 Manfaat Melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren

pondok pesantren

Kata “pesantren” berasal dari kata santri atau shastri dalam Bahasa Sansekerta yang artinya orang-orang yang mengetahui kitab suci. Sementara itu, istilah pondok pesantren berarti tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri dan diasuh oleh seorang atau beberapa Kiai.

Pondok pesantren sendiri merupakan salah satu bentuk kebudayaan asli dari Indonesia dan merupakan model pendidikan tertua yang khas. Bahkan, Mukhtar Bukhari pernah mengatakan bahwa pesantren merupakan bentuk pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan secara tradisional.

Meskipun begitu, hingga saat ini masih banyak dari umat Islam yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren sebab banyak sekali manfaat yang diperoleh. Apa saja, ya?

Mendapatkan Keseimbangan Ilmu Dunia dan Akhirat

Pendidikan pesantren merupakan jenjang pendidikan yang tidak hanya mendapatkan ilmu dunia, namun juga ilmu akhirat. Ilmu akhirat atau agama ini merupakan ilmu yang sangat penting terutama sebagai pondasi bagi peserta didik dalam menjalani hidupnya sebagai muslim.

Pada dasarnya, siswa didikan pesantren akan mendapatkan beberapa kecerdasan baik itu secara Intelektual dan spiritual. Pesantren juga membentuk kepribadian siswa menjadi lebih baik lagi. Pendidikan pesantren ini diharapkan dapat menjadi benteng peserta didik untuk membangun dan menjaga akidahnya.

Baca Juga:

Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diajarkan pada Anak

Melatih Disiplin Peserta Didik

Tata tertib di pondok pesantren dibuat untuk mengatur guru, peserta didik dan seluruh masyarakat di pesantren agar bisa berjalan dengan semestinya. Secara umum, tata tertib disampaikan saat pertama kali orang tua mendaftarkan putra-putrinya ke pesantren dan selalu ditandatangani oleh orang tua sebagai bukti bahwa orang tua mengetahui tata tertib pesantren. Tujuannya adalah pesantren dapat melaksanakan aturan yang berlaku dan menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan pondok. 

Melatih Kemandirian Peserta Didik

Pondok pesantren akan melatih kemandirian setiap santrinya, seperti mandiri dalam mengelola kebersihan kamar, mengelola kesehatan diri, tidak ketergantungan terhadap orang lain, jauh dari gadget dan membuat mereka harus bisa mandiri dalam memaksimalkan waktu agar tidak jenuh di pesantren dan lain sebagainya.

Belajar Tanggung Jawab

Bertanggung jawab yang dimaksud adalah bertanggung jawab terhadap apa yang mereka perbuat dan apa yang pernah mereka lakukan, seperti sikap berani karena mengakui kesalahan yang mereka lakukan dan merubahnya menjadi tindakan yang lebih baik lagi. 

Selain itu, tanggung jawab juga membuat seseorang bertindak lebih hati hati dalam melakukan sesuatu hal. Semua ini diajarkan dengan baik di pondok pesantren.

Baca Juga:

Self-Love dalam Islam

Menjauhi Pergaulan Bebas

Pondok pesantren dapat membatasi santrinya dari pergaulan bebas karena setiap hari santri disibukkan dengan berbagai macam kegiatan positif, seperti belajar, mengaji, hafalan Qur’an, dakwah, dan lain sebagainya. 

Pondok Pesantren Sebagai Long-Life Education

Ketika para santri sudah menyelesaikan pendidikannya, maka secara otomatis akan banyak poin plus yang akan didapat. Selain kemandirian, santri juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi keluar negeri seperti Turki, Albania, Singapura, Malaysia, dan Timur Tengah. Terbiasa berada di Pondok akan membuat lulusannya akan lebih cepat beradaptasi di mana pun berada.

Menguasai Bahasa Asing

Banyak pesantren yang mengajarkan para santrinya untuk bisa bahasa Arab dan Inggris. Bahkan kedua bahasa itu dijadikan kurikulum. Mereka yang ingin lanjut misalnya kuliah di arab, minimal harus fasih dalam bahasa Arab. Kurikulum ini diterapkan gunanya agar para santri bisa diterima di mana saja, bisa pendidikan tingkat lanjut di Timur Tengah atau negara yang menggunakan bahasa Inggris. 

Baca Juga:

Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia

Sumber:

https://thetag.co.id/keuntungan-menyekolahkan-anak-di-pondok-pesantren/https://undova.ac.id/blog/2022/04/16/ahukah-anda-apa-yang-dimaksud-dengan-pondok-pesantren/

ArahMuslim, Startup Nusatek yang Bekerja Sama dengan LAZNAS Dewan Dakwah

Jakarta, Juli 2023 – Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. beberapa hari lalu di Bulan Juli 2023, ArahMuslim bekerja sama dengan salah satu lembaga amil zakat, yakni LAZNAS Dewan Dakwah, Jakarta. 

Kerja sama ini hadir guna memberikan kemudahan & meningkatkan kepercayaan kepada para pengguna (Sahabat Muslim) dalam memberikan kebermanfaatan kepada banyak orang melalui Infak & Sedekah sebagai tahap awal. 

InsyaAllah, kedepannya ArahMuslim dan LAZNAS Dewan Dakwah akan merambah juga untuk program Aqiqah. Semoga dengan terjalinnya kerja sama ini, para pengguna serta pengikut ArahMuslim dapat terus berbuat kebaikan melalui ArahMuslim.

Jadikan ibadah lebih bermakna dengan ArahMuslim. Download sekarang melalui Google/App Store.

Jemaah Haji Wajib Tahu! Pengertian dan Ciri-ciri dari Haji Mabrur

haji mabrur

Menurut bahasa, haji mabrur adalah haji yang baik atau diterima oleh Allah SWT. Sementara, menurut istilah syar’i, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun dan kewajiban, serta menghindari hal-hal yang dilarang.

Semua itu dilakukan dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata hanya karena mengharapkan ridha dari Allah SWT. Menjadi haji mabrur merupakan harapan setiap umat islam yang tengah menjalani ibadah haji. Hal ini sebagai capaian istimewa karena dapat menggugurkan dosa serta mendapatkan balasan surga di akhirat kelak.

Pernyataan tersebut tertuang dalam dua hadis yang berbunyi sebagai berikut.

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya, “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari).

الْحَجَّةُ الْمَبْرُورَةُ لَيْسَ لَها جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: “Tidak ada balasan bagi jamaah haji mabrur selain surga.” (HR An-Nasa’i).

Setelah mengetahui keistimewaan dari haji mabrur, tentu Sobat Muslim penasaran kan seperti apa ciri-ciri dari orang yang dianggap menjadi haji mabrur? Akan tetapi, perlu diingat bahwa predikat mabrur merupakan hak prerogatif Allah SWT untuk disematkan kepada hambanya yang dikehendaki-Nya.

Ciri-ciri Haji Mabrur

Dalam Kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, terdapat hadis yang menyebutkan bahwa haji mabrur merupakan amal yang utama. Beliau menjelaskan haji mabrur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Apabila orang yang selesai melaksanakan ibadah haji menjadi semakin zuhud (hidupnya).
  2. Tidak tergoda dengan gelimang dunia.
  3. Lebih mengedepankan kehidupan akhirat.

Sementara itu, dalam hadis lain juga disebutkan beberapa ciri seseorang telah menjadi haji mabrur. Syarif Hidayatullah dalam buku 65 Kultum Kamtibmas membuat kesimpulan sebagai berikut.

  1. Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam).
  2. Menebarkan kedamaian (ifsya’us salam).
  3. Memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith’amut tha’am).

Bacaan Doa Haji Mabrur

Dikutip dari buku Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh Kemenag, berikut merupakan bacaan doa yang dapat dipanjatkan agar ibadah haji yang dilaksanakan dapat menjadi haji mabrur.

Doa Haji Mabrur 1

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا

Latin: “Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.

Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, kutukan bagi segala setan dan ridha bagi Allah Yang Maha Pengasih, Ya Allah Tuhanku, jadikanlah hajiku ini haji yang mabrur dan sa’i yang diterima.”

Doa Haji Mabrur 2

للهم اجْعَلْ حَجَّنَا حَجًّا مَبْرُوْرًا، وَعُمْرَةَنَا عُمْرَةً مَبْرُوْرًا، وَسَعْيَنَا سَعْيًا مَشْكُوْرًا، وَذَنْبَنَا ذَنْبًا مَغْفُوْرًا، وَعَمَلَنَا عَمَلًا صَالِحًا مَقْبُوْلًا، وَتِجَارَةَنَا تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ، يَا عَالِمَ مَا فِى الصُّدُوْرِ أَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ.

Latin: “Allahumaj’al hajjana hajjan mabruura, wa ‘umratan ‘umratan mabruura wasa’yanaa sa’yan masykuuraa wa dzanban dzanban maghfuura wa ‘amalanaa ‘amalan shaalihan maqbuulaa wa tijaaratan lan tabuura yaa ‘aalima maa fish shudur akhrijnaa minadh dhulumaati ilan nuur.”

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah haji kami haji yang mabrur (baik dan diterima), umrah kami umrah yang mabrur, sa’i kami sa’i yang disyukuri, doa kami dosa yang diampuni, amal kami amal shaleh yang diterima dan perdagangan kami perdagangan yang tidak merugi, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam dada, keluarkanlah kami dari kedzaliman menuju cahaya (keimanan).”

Sumber:

https://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-6811822/3-ciri-haji-mabrur-menurut-rasulullah-saw

https://islam.nu.or.id/syariah/tiga-ciri-haji-mabrur-menurut-rasulullah-tVHtC

https://www.detik.com/jateng/berita/d-6768117/bacaan-doa-haji-mabrur-tulisan-arab-latin-dan-artinya