Apa Ciri-ciri Orang Terkena Penyakit Ain?

ciri-ciri-penyakit-ain-contohnya

Dalam Islam, terdapat penyakit yang tidak terlihat secara fisik namun tetap bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Penyakit itu kerap disebut penyakit ain. Penyakit ini ditimbulkan dari dalam hati dan dapat menyebabkan penurunan kondisi tubuh hingga penderitanya mendapatkan kesulitan dalam menjalani aktivitas.

Agar kita terhindar dari penyakit ini, yuk sama-sama kita pelajari lebih lanjut mengenai penyakit ain, ciri-ciri, cara mencegah, serta mengobatinya.

Apa itu Penyakit Ain?

Penyakit ain merupakan penyakit yang timbul akibat pandangan mata lalu turun ke perasaan hati dan berubah menjadi perasaan iri dan dengki. Para ulama menyimpulkan bahwa penyakit ini merupakan jenis penyakit non medis yang muncul akibat pandangan kagum atau takjub yang disertai dengan perasaan tidak baik, seperti iri dan dengki.

Dalam Majalah Kesehatan Muslim, dr. Raehanul Bahraen menjelaskan bahwa penyakit ini dapat dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena maupun orang lain. Sehingga dengan kata lain penyakit ain dapat menimbulkan kerusakan dan mudarat.

Hal ini juga dijelaskan oleh Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أكثرُ مَن يموت بعدَ قضاءِ اللهِ وقَدَرِهِ بالعينِ

“Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.1206).

Baca Juga:

Ciri Haji Mabrur

Jenis-jenis Penyakit Ain

Menurut pandangan Islam, penyakit ain dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Pandangan dari orang yang sebenarnya mempunyai tabiat buruk di dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki dan ingin mencelakai terhadap orang yang dipandangnya.
  2. Pandangan kekaguman atau ketakjuban kepada orang, sehingga akan timbul rasa dengki tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dzikir kepada Allah SWT.

Ciri-ciri Penyakit Ain

  1. Mengalami masalah dengan kesehatan tetapi tidak dapat terdeteksi secara medis. 
  2. Wajahnya terlihat lesu, pucat, dan juga sering berkeringat. 
  3. Berpaling saat ia mendengar suara murotal atau suara adzan.
  4. Seringkali melihat hal-hal yang menyeramkan.
  5. Sangat suka menyendiri dan suka melakukan hal-hal yang aneh.
  6. Sering merasa tidak puas atas segala pencapaian serta keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT.
  7. Tidak memiliki nafsu makan.
  8. Seringkali mengalami keringat dingin dan buang air kecil.
  9. Mempunyai emosi yang berlebihan.
  10. Memiliki ketakutan berlebih dan tidak wajar.
  11. Dada terasa sangat sesak dan diiringi juga dengan rasa cemas.
  12. Sering menguap dan juga terengah-engah.
  13. Sering merasa sakit kepala yang berpindah-pindah.
  14. Detak jantung sangat cepat dan tidak beraturan.
  15. Mengalami rasa nyeri yang berpindah-pindah dari bagian bawah punggung sampai ke bahu.
  16. Suka merasa mati rasa.
  17. Sering bersendawa

Cara Mengobati Penyakit Ain

Hendaknya orang yang terkena penyakit ain mengusahakan diri untuk melakukan beberapa hal yang bisa menyembuhkan penyakit ain, diantaranya :

Mandi dari Air Bekas Mandi Orang yang Menyebabkan Ain

Sebagaimana hadist dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhum, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ain)” (HR. Muslim no. 2188).

Mandi dari Air Bekas Wudhu Orang yang Menyebabkan Ain

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Umamah bin Sahl di atas. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahan Amir bin Rabi’ah untuk berwudhu dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl yang terkena ain.

Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif ia berkata, “Amir bin Rabi’a melihat Sahl bin Hunaif yang sedang mandi (ditempat pemandian umum) seraya berkata, ‘Aku belum pernah melihat seperti hari ini kulit yang disembunyikan.’ Maka Sahl pingsan. Lalu ditanyakan kepada Nabi SAW lantas dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, mengapa Sahl begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula siuman.

Beliau bertanya, ‘Apakah kalian mendakwa seseorang mengenainya?’ Mereka menjawab, “Amir bin Rabi’ah telah memandangnya.’ Maka beliau memanggil Amir dan memarahinya, seraya bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkanmu, kamu tidak mendoakan keberkahan untuknya?’ Kemudian beliau bersabda kepadanya ‘Mandilah untuknya.’

Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam sarungnya dalam suatu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya, yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari belakangnya. Ia meletakkan bejana di belakangnya. Setelah melakukan demikian, Sahl bangkit bersama orang-orang tanpa merasakan sakit lagi.” (HR. An Nasa’i no. 7671, Ibnu Majah no. 3509, Ahmad no. 15980, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Baca Juga:

Keutamaan Membaca Asmaul Husna

Dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:

“Dahulu orang yang menjadi penyebab ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu orang yang terkena ain mandi dari sisa air wudhu tersebut” (HR. Abu Daud no. 3885, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2522).

Ruqyah Syar’iyyah

Sebagaimana hadits dari Asma bintu Umais radhiallahu’anha, ia berkata:

“Wahai Rasulllah, Bani Ja’far terkena penyakit ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ain” (HR. Tirmidzi no.2059, Ibnu Majah no. 3510, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ain, diantaranya dengan membacakan doa.

Dalam hadits ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat meruqyah dengan doa:

وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَوَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، ,باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ

Artinya : “dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ain) (HR. Muslim no. 2185).

Atau membaca doa–doa ruqyah dari hadits–hadits shahih yang lainnya, serta ayat–ayat Al-Qur’an yang bisa untuk meruqyah.

Doa Mencegah Penyakit Ain

Cara dan doa mencegah ain bisa dimulai membiasakan membaca Surat Al–Falaq, Surat An- Naas dan Surat Al–Ikhlas di pagi dan sore hari setiap hari. Menurut sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW pernah berkata:

Artinya: “Ketika Anda memasuki malam dan ketika Anda bangun di pagi hari tiga kali dan itu akan melindungi Anda dari segalanya.” (Tirmidzi 3575).

Dan dalam riwayat hadis lain, dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:

كانَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ يعوِّذُ الحسنَ، والحُسَيْنَ، يقولُ: أَعوذ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، من كلِّ شيطانٍ وَهامَّةٍ، ومن كلِّ عينٍ لامَّةٍ، قالَ: وَكانَ أبونا إبراهيمُ يعوِّذُ بِها إسماعيلَ، وإسحاقَ أو قالَ: إسماعيلَ، ويعقوبَ

Artinya: ‘Nabi SAW acapkali men-ta’widz Hasan dan Husain dengan doa berikut, “Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ‘ain yang mencela”. Dan beliau bersabda, “Sesungguhnya ayah kalian berdua dahulu selalu men-ta’widz Ismail dan Ishaq dengan kalimat-kalimat tersebut”. (HR Bukhari)

Kemudian, terdapat doa memohon perlindungan dari penyakit ain dalam sabda Rasulullah di atas yakni:

أَعوذ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، من كلِّ شيطانٍ وَهامَّةٍ، ومن كلِّ عينٍ لامَّةٍ

A’udzubikalimatillahit tammati min kulli syaithanin wa hammatin wa min kulli ‘ainin liammatin

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ‘ain yang mencela.”

Baca Juga:

Makna Puasa Senin-Kamis

Sumber:

https://mediaindonesia.com/humaniora/585548/pengertian-penyakit-ain-dalam-islam-dan-cara-menghindarinya#:~:text=Dalam%20Islam%2C%20penyakit%20ini%20disebut,juga%20dapat%20merugikan%20diri%20sendiri.

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6371357/mengenal-penyakit-ain-dalam-islam-dan-cara-menghindarinya

7 Manfaat Melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren

pondok pesantren

Kata “pesantren” berasal dari kata santri atau shastri dalam Bahasa Sansekerta yang artinya orang-orang yang mengetahui kitab suci. Sementara itu, istilah pondok pesantren berarti tempat pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri dan diasuh oleh seorang atau beberapa Kiai.

Pondok pesantren sendiri merupakan salah satu bentuk kebudayaan asli dari Indonesia dan merupakan model pendidikan tertua yang khas. Bahkan, Mukhtar Bukhari pernah mengatakan bahwa pesantren merupakan bentuk pendidikan Islam di Indonesia yang diselenggarakan secara tradisional.

Meskipun begitu, hingga saat ini masih banyak dari umat Islam yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren sebab banyak sekali manfaat yang diperoleh. Apa saja, ya?

Mendapatkan Keseimbangan Ilmu Dunia dan Akhirat

Pendidikan pesantren merupakan jenjang pendidikan yang tidak hanya mendapatkan ilmu dunia, namun juga ilmu akhirat. Ilmu akhirat atau agama ini merupakan ilmu yang sangat penting terutama sebagai pondasi bagi peserta didik dalam menjalani hidupnya sebagai muslim.

Pada dasarnya, siswa didikan pesantren akan mendapatkan beberapa kecerdasan baik itu secara Intelektual dan spiritual. Pesantren juga membentuk kepribadian siswa menjadi lebih baik lagi. Pendidikan pesantren ini diharapkan dapat menjadi benteng peserta didik untuk membangun dan menjaga akidahnya.

Baca Juga:

Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diajarkan pada Anak

Melatih Disiplin Peserta Didik

Tata tertib di pondok pesantren dibuat untuk mengatur guru, peserta didik dan seluruh masyarakat di pesantren agar bisa berjalan dengan semestinya. Secara umum, tata tertib disampaikan saat pertama kali orang tua mendaftarkan putra-putrinya ke pesantren dan selalu ditandatangani oleh orang tua sebagai bukti bahwa orang tua mengetahui tata tertib pesantren. Tujuannya adalah pesantren dapat melaksanakan aturan yang berlaku dan menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan pondok. 

Melatih Kemandirian Peserta Didik

Pondok pesantren akan melatih kemandirian setiap santrinya, seperti mandiri dalam mengelola kebersihan kamar, mengelola kesehatan diri, tidak ketergantungan terhadap orang lain, jauh dari gadget dan membuat mereka harus bisa mandiri dalam memaksimalkan waktu agar tidak jenuh di pesantren dan lain sebagainya.

Belajar Tanggung Jawab

Bertanggung jawab yang dimaksud adalah bertanggung jawab terhadap apa yang mereka perbuat dan apa yang pernah mereka lakukan, seperti sikap berani karena mengakui kesalahan yang mereka lakukan dan merubahnya menjadi tindakan yang lebih baik lagi. 

Selain itu, tanggung jawab juga membuat seseorang bertindak lebih hati hati dalam melakukan sesuatu hal. Semua ini diajarkan dengan baik di pondok pesantren.

Baca Juga:

Self-Love dalam Islam

Menjauhi Pergaulan Bebas

Pondok pesantren dapat membatasi santrinya dari pergaulan bebas karena setiap hari santri disibukkan dengan berbagai macam kegiatan positif, seperti belajar, mengaji, hafalan Qur’an, dakwah, dan lain sebagainya. 

Pondok Pesantren Sebagai Long-Life Education

Ketika para santri sudah menyelesaikan pendidikannya, maka secara otomatis akan banyak poin plus yang akan didapat. Selain kemandirian, santri juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi keluar negeri seperti Turki, Albania, Singapura, Malaysia, dan Timur Tengah. Terbiasa berada di Pondok akan membuat lulusannya akan lebih cepat beradaptasi di mana pun berada.

Menguasai Bahasa Asing

Banyak pesantren yang mengajarkan para santrinya untuk bisa bahasa Arab dan Inggris. Bahkan kedua bahasa itu dijadikan kurikulum. Mereka yang ingin lanjut misalnya kuliah di arab, minimal harus fasih dalam bahasa Arab. Kurikulum ini diterapkan gunanya agar para santri bisa diterima di mana saja, bisa pendidikan tingkat lanjut di Timur Tengah atau negara yang menggunakan bahasa Inggris. 

Baca Juga:

Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia

Sumber:

https://almasoem.sch.id/6-manfaat-melanjutkan-pendidikan-ke-pesantren/#:~:text=Pondok%20pesantren%20dapat%20membangun%20mental,bekal%20kehidupan%20para%20peserta%20didik.
https://dhkutoarjo.sch.id/manfaat-manfaat-yang-akan-diperoleh-jika-menyekolahkan-anak-di-pondok-pesantren-modern/

https://thetag.co.id/keuntungan-menyekolahkan-anak-di-pondok-pesantren/https://undova.ac.id/blog/2022/04/16/ahukah-anda-apa-yang-dimaksud-dengan-pondok-pesantren/

Jemaah Haji Wajib Tahu! Pengertian dan Ciri-ciri dari Haji Mabrur

haji mabrur

Menurut bahasa, haji mabrur adalah haji yang baik atau diterima oleh Allah SWT. Sementara, menurut istilah syar’i, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun dan kewajiban, serta menghindari hal-hal yang dilarang.

Semua itu dilakukan dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata hanya karena mengharapkan ridha dari Allah SWT. Menjadi haji mabrur merupakan harapan setiap umat islam yang tengah menjalani ibadah haji. Hal ini sebagai capaian istimewa karena dapat menggugurkan dosa serta mendapatkan balasan surga di akhirat kelak.

Pernyataan tersebut tertuang dalam dua hadis yang berbunyi sebagai berikut.

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya, “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari).

الْحَجَّةُ الْمَبْرُورَةُ لَيْسَ لَها جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: “Tidak ada balasan bagi jamaah haji mabrur selain surga.” (HR An-Nasa’i).

Setelah mengetahui keistimewaan dari haji mabrur, tentu Sobat Muslim penasaran kan seperti apa ciri-ciri dari orang yang dianggap menjadi haji mabrur? Akan tetapi, perlu diingat bahwa predikat mabrur merupakan hak prerogatif Allah SWT untuk disematkan kepada hambanya yang dikehendaki-Nya.

Ciri-ciri Haji Mabrur

Dalam Kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, terdapat hadis yang menyebutkan bahwa haji mabrur merupakan amal yang utama. Beliau menjelaskan haji mabrur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Apabila orang yang selesai melaksanakan ibadah haji menjadi semakin zuhud (hidupnya).
  2. Tidak tergoda dengan gelimang dunia.
  3. Lebih mengedepankan kehidupan akhirat.

Sementara itu, dalam hadis lain juga disebutkan beberapa ciri seseorang telah menjadi haji mabrur. Syarif Hidayatullah dalam buku 65 Kultum Kamtibmas membuat kesimpulan sebagai berikut.

  1. Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam).
  2. Menebarkan kedamaian (ifsya’us salam).
  3. Memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith’amut tha’am).

Bacaan Doa Haji Mabrur

Dikutip dari buku Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh Kemenag, berikut merupakan bacaan doa yang dapat dipanjatkan agar ibadah haji yang dilaksanakan dapat menjadi haji mabrur.

Doa Haji Mabrur 1

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا

Latin: “Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.

Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, kutukan bagi segala setan dan ridha bagi Allah Yang Maha Pengasih, Ya Allah Tuhanku, jadikanlah hajiku ini haji yang mabrur dan sa’i yang diterima.”

Doa Haji Mabrur 2

للهم اجْعَلْ حَجَّنَا حَجًّا مَبْرُوْرًا، وَعُمْرَةَنَا عُمْرَةً مَبْرُوْرًا، وَسَعْيَنَا سَعْيًا مَشْكُوْرًا، وَذَنْبَنَا ذَنْبًا مَغْفُوْرًا، وَعَمَلَنَا عَمَلًا صَالِحًا مَقْبُوْلًا، وَتِجَارَةَنَا تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ، يَا عَالِمَ مَا فِى الصُّدُوْرِ أَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ.

Latin: “Allahumaj’al hajjana hajjan mabruura, wa ‘umratan ‘umratan mabruura wasa’yanaa sa’yan masykuuraa wa dzanban dzanban maghfuura wa ‘amalanaa ‘amalan shaalihan maqbuulaa wa tijaaratan lan tabuura yaa ‘aalima maa fish shudur akhrijnaa minadh dhulumaati ilan nuur.”

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah haji kami haji yang mabrur (baik dan diterima), umrah kami umrah yang mabrur, sa’i kami sa’i yang disyukuri, doa kami dosa yang diampuni, amal kami amal shaleh yang diterima dan perdagangan kami perdagangan yang tidak merugi, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam dada, keluarkanlah kami dari kedzaliman menuju cahaya (keimanan).”

Sumber:

https://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-6811822/3-ciri-haji-mabrur-menurut-rasulullah-saw

https://islam.nu.or.id/syariah/tiga-ciri-haji-mabrur-menurut-rasulullah-tVHtC

https://www.detik.com/jateng/berita/d-6768117/bacaan-doa-haji-mabrur-tulisan-arab-latin-dan-artinya

Jadwal, Niat dan Keutamaan Puasa Idul Adha: Tarwiyah dan Arafah

Puasa Idul Adha terbagi menjadi dua, yaitu tarwiyah dan arafah. Keduanya merupakan ibadah puasa sunah di bulan Zulhijah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Hal ini dikarenakan kedua puasa sunah tersebut memiliki keutamaan yang luar biasa, barang siapa yang mengerjakannya akan diampuni dosanya oleh Allah SWT dan akan mendapatkan kemuliaan dalam hidupnya.

Sebelum membahas jadwal dan niat puasa tarwiyah dan arafah, yuk ketahui terlebih dahulu keutamaan dari kedua puasa sunah ini. Simak sampai selesai ya, Sahabat Muslim!

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

  1. Berpuasa Satu-Dua Tahun Penuh

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas dikatakan bahwa barang siapa yang mengerjakan puasa tarwiyah sama dengan berpuasa setiap harinya selama satu tahun. Sementara itu, barang siapa yang mengerjakan puasa arafah sama dengan berpuasa setiap harinya selama dua tahun.

“Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan puasa hari arafah seperti puasa dua tahun.”

  1. Mendapat Pahala dan Ampunan Dosa

Dalam Hadis Riwayat (HR) Muslim dijelaskan “Puasa hari arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharam) dapat menghapus doa setahun yang lalu.”

  1. Hari yang Istimewa

Diriwayatkan oleh Abnu Abbas, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa hari-hari pada sepersepuluh bulan Zulhijjah adalah hari-hari yang istimewa.

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari)

Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023

Ibadah puasa tarwiyah dan arafah dapat dilakukan pada hari-hari pertama di bulan Zulhijah, yaitu antara tanggal 1 – 9 Zulhijah atau dilakukan dua hari menjelang Idul Adha. Berdasarkan keputusan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag RI pada Minggu, 18 Juni 2023 lalu menetapkan bahwa 1 Zulhijjah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Maka, puasa Tarwiyah jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023 dan puasa Arafah pada Rabu, 28 Juni 2023.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Zulhijah 1444 H/2023 M jatuh pada Senin, 19 Juni 2023. Keputusan tersebut tercantum dalam Maklumat Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H. Maka, apabila mengacu pada keputusan Muhammadiyah tersebut, puasa Tarwiyah dapat dikerjakan besok, Senin, 26 Juni 2023. Dan puasa Arafah jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023.

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Niat Puasa Tarwiyah, 8 Zulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta’ālā.

Artinya : “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”

Niat Puasa Arafah, 9 Zulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Sumber:

https://www.detik.com/jateng/berita/d-6791583/jadwal-puasa-idul-adha-2023-tarwiyah-dan-arafah

https://haji.okezone.com/read/2023/06/25/392/2836763/kapan-puasa-arafah-2023-simak-jadwalnya-di-sini

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230529173808-289-955449/3-keutamaan-puasa-tarwiyah-dan-arafah-amalan-sunnah-jelang-idul-adha#:~:text=Pahala%20yang%20berlimpah%20dan%20ampunan,Hadis%20Riwayat%20(HR)%20Muslim.

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6783935/keutamaan-puasa-dzulhijjah-tarwiyah-dan-arafah-serta-keistimewaannya

https://jatim.nu.or.id/keislaman/keutamaan-puasa-arafah-dan-tarwiyah-YxdTx

Muslim Wajib Tahu! 10 Nama Malaikat dan Tugasnya

Malaikat adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya. Dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa malaikat dijadikan oleh-Nya dari cahaya (nur). Oleh karena itu, mereka mewarisi sifat cahaya, yaitu tidak bisa dilihat dan mampu bergerak secepat cahaya.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

خلقت الْمَلائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْحَانُ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

Artinya: “Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu semua.” (HR Muslim)

Dalam beberapa ayat Al-Qur’an, malaikat juga disebut sebagai ‘rusul’ atau utusan-utusan, seperti dalam Surat Hud ayat 69: “Sungguh, utusan Kami (malaikat) benar-benar telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira.”

Sebagai seorang muslim dan sesama ciptaan Allah SWT, manusia harus percaya dengan keberadaan malaikat sekalipun makhluk Allah SWT ini tidak terlihat, sebagaimana tertuang pada Surah Al-Anbiya 21:19.

وَ لَہٗ مَنۡ فِی السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ ؕ وَ مَنۡ عِنۡدَہٗ لَا یَسۡتَکۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِہٖ وَ لَا یَسۡتَحۡسِرُوۡنَ

Artinya: “Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.”

Sifat dan Perilaku Malaikat

Sebelum mengenal nama dan tugas para malaikat, mari kita kenali terlebih dahulu seperti apa sifat dan perilakunya.

  1. Selalu patuh kepada Allah SWT dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.
  2. Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah. Misalnya, Malaikat Jibril yang datang kepada Nabi Muhammad SAW menyamar seperti sahabat yang bernama Dihyah al-Kalbi, terkadang seperti sahabat dari Arab Badui.
  3. Tidak makan dan tidak minum.
  4. Tidak memiliki jenis kelamin.
  5. Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah SWT.
  6. Senang mencari dan mengelilingi majelis zikir.
  7. Berdoa bagi hamba yang duduk menunggu salat berjamaah.

Nama-Nama Malaikat dan Tugasnya

Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bertemu dengan Ibrahim yang sedang bersandar di Baitul Ma’mur. Di sana, terdapat 70 ribu malaikat. Dengan kata lain, jumlah malaikat sangatlah banyak.

Meskipun begitu, setidaknya terdapat 10 malaikat dan tugasnya yang tercatat di Al-Quran yang patut dikenali oleh setiap umat muslim.

Jibril

Ditugaskan untuk menyampaikan wahyu Allah SWT. Malaikat Jibril dikenal dengan beberapa sebutan, yaitu “Ruhul Qudus” dalam Surat Al-Baqarah ayat 87, “Ruhul Amin” dalam Surat Asy-Syu’ara ayat 192 – 194 dan “Namus” dalam hadis Nabi Muhammad SAW riwayat dari Aisyah.

Mikail

Malaikat Mikail ditugaskan untuk mengatur kesejahteraan semua makhluk Allah SWT, seperti mengatur awan, menurunkan hujan, melepaskan angin, serta membagi-bagikan rezeki.

Israfil

Ditugaskan untuk meniup terompet sangkakala yang kelak akan ditiup pada hari kiamat. Jumlah tiupan yang dilakukan oleh Malaikat Israfil sebanyak tiga kali, pertama menimbulkan ketakutan, kedua mematikan semua makhluk Allah SWT dan ketiga membangkitkan kembali semua makhluk.

Izrail

Tugas dari Malaikat Izrail adalah mencabut nyawa seluruh makhluk hidup ciptaan Allah SWT, baik manusia, hewan, jin, iblis, setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya.

Munkar

Bertugas untuk menanyakan dan memeriksa manusia di alam kubur mengenai amal perbuatan mereka ketika masih hidup di dunia.

Nakir

Tugas dari Malaikat Nakir adalah menanyai seluruh manusia di alam kubur mengenai amal perbuatan mereka ketika masih di dunia, sama seperti Malaikat Munkar.

Raqib

Ditugaskan Allah SWT untuk mencatat segala amal baik yang dikerjakan manusia, baik yang telah dilakukan, sedang dilakukan dan rencana baik yang hendak dilakukan.

Atid

Sebaliknya, Malaikat Atid ditugaskan untuk mencatat seluruh pekerjaan atau amal buruk setiap manusia sejak aqil baligh hingga akhir hayat.

Ridwan

Ditugaskan Allah SWT sebagai penjaga surga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.

Malik

Malaikat Malik tugasnya menjaga dan mengatur siksa azab bagi para penghuni neraka. Ia memiliki nama lain, yaitu Zabaniyyah.

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221123114041-569-877519/10-nama-malaikat-dan-tugasnya-jibril-hingga-malik

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6563667/10-malaikat-dan-tugasnya-menyampaikan-wahyu-menjaga-surga

7 Manfaat dan Doa Minum Air Zam Zam

Air zam zam merupakan air yang ditemukan di sumur mata air sekitar Ka’bah, Mekah, Arab Saudi. Air ini dikenal dengan kesucian dan khasiatnya yang tidak biasa untuk pengobatan berbagai penyakit. Berdasarkan hasil penelitian sampel air di Eropa dan Arab Saudi, terdapat zat fluorida dalam air zam zam yang efektif untuk membunuh kuman. 

Selain itu, air zam zam memiliki komposisi dan kandungan garam yang selalu stabil, layaknya air alkali, serta mengandung nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, natrium, klorida dan lain sebagainya sejak terbentuk sumurnya. 

Berbagai kandungan ini tentu membuat air zam zam memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi

Kekurangan cairan pada tubuh atau dehidrasi dapat dicegah sekaligus diatasi dengan meminum air zam zam. Hal ini dikarenakan air zam zam mengandung banyak elektrolit dan mineral sehingga baik untuk dikonsumsi untuk memenuhi cairan pada tubuh, termasuk saat berpuasa.

Menurunkan Risiko Terbentuknya Sel Kanker

Banyaknya kandungan mineral pada air zam zam, dipercaya dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya sel-sel  kanker. Akan tetapi, hal ini harus diiringi dengan pola hidup sehat, seperti tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, rutin berolahraga, dan lain-lain.

Mencegah Gigi Berlubang

Kandungan zat bikarbonat dalam air zam zam membuat pH air liur dan gigi lebih netral sehingga mencegah gigi berlubang atau tidak mudah keropos dan rusak. Selain itu, kandungan fluoride dan kalsium pada air zam zam dapat melindungi gigi dari kerusakan.

Mencegah Osteoporosis

Kalsium pada air zam zam sangat tinggi dibandingkan air biasa, yaitu sebanyak 300 mg/L hingga 340 mg/L. Kandungan sebanyak ini diyakini bisa membantu mencegah osteoporosis dan memperkuat tulang.

Melancarkan Pencernaan

Air zam zam juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan karena kandungan mineral dan bikarbonat dapat membantu menetralkan kelebihan asam lambung, sehingga turut bermanfaat dalam membantu mencegah dan mengatasi naiknya asam lambung.

Membantu Mengontrol Tekanan Darah

Kalium (potasium) pada air zam zam berperan penting dalam mengatur detak jantung, tekanan darah dan pergerakan otot, sehingga risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa berkurang.

Memelihara Fungsi dan Kesehatan Ginjal

Kandungan pada air zam zam, seperti elektrolit, antioksidan dan mineral sangat baik untuk menjaga fungsi ginjal. Hal ini dikarenakan kandungan-kandungan tersebut dapat membantu ginjal menyaring dan membuang zat beracun dan limbah di dalam tubuh.

Doa Minum Air Zam Zam

Setelah mengetahui berbagai manfaat yang didapatkan dari air zam zam, selanjutnya adalah doa yang bisa dipanjatkan sebelum meminum air zam zam agar kita sebagai umat muslim mendapat keberkahan. Berikut doanya.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَامٍ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

Bacaan latin: Allahumma inni as-aluka i’lman naafi’an, wa rizqan waasi’an, wasyifaa-an min kulli daa-in, wa saqamin birahmatika yaa arhamarraahimiin. 

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari tiap penyakit dengan rahmatMu. Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sumber:

https://katadata.co.id/intan/lifestyle/640fe1c473d77/sejarah-manfaat-dan-doa-minum-air-zam-zamhttps://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-6744597/5-khasiat-air-zamzam-yang-baik-untuk-tubuh

5 Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diajarkan pada Anak

Sebagai umat muslim, kita diperintahkan untuk selalu melestarikan dan meneladani sifat Nabi Muhammad SAW. Beberapa diantaranya dapat diajarkan kepada anak sejak dini agar sifat-sifat tersebut melekat pada diri mereka hingga dewasa.

Sabar

Nabi Muhammad SAW memiliki sifat sabar yang luar biasa, baik di dalam hatinya maupun sikapnya. Kesabarannya tersebut dibuktikan saat ia memperjuangkan untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Beliau tidak pernah sekalipun membalas orang-orang yang mencoba untuk mencemoohnya. Sebaliknya, Rasulullah mendoakan yang terbaik untuk orang-orang tersebut.

Jujur

Nabi Muhammad SAW merupakan manusia yang sangat amanah dan jujur, hingga ia diberikan gelar Al Amin oleh penduduk Mekah. Sifat ini wajib diajarkan kepada anak karena sifat jujur akan mendatangkan sifat baik lainnya, seperti bertanggung jawab, menepati janji, serta melaksanakan perintah.

Tidak Sombong

Rasulullah SAW tidak pernah merasa sombong sedikitpun. Ia selalu bersikap rendah hati dan tidak pernah merendahkan orang lain. Menurutnya, sikap sombong bisa membawa malapetaka untuk siapa saja yang telah melakukannya.

Hormat kepada Orang Tua

Meskipun Nabi Muhammad telah menjadi yatim piatu sejak kecil, namun ia sangat menghormati orang tua. Ia selalu mengajarkan hal ini kepada setiap umatnya agar mendapatkan ridho Allah SWT.

Taat Beribadah

Bukan hanya ibadah wajib, Nabi Muhammad SAW selalu menjalankan ibadah sunnah. Ia senantiasa berdoa sebelum dan setelah melakukan aktivitas apa saja sebagai bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT.

Sumber:

kemdikbud.go.idhttps://lldikti5.kemdikbud.go.id › home › detailpost › sif…

https://yatimmandiri.org/blog/sejarah/sifat-nabi-muhammad-saw/

Apa Saja Keringanan yang Didapatkan Jemaah Haji Lansia?

pada Dhuba’ah binti Zubair dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Dhuba’ah pun berkata, “Ya Rasulullah, aku bermaksud hendak menunaikan ibadah haji, tetapi aku sakit, bagaimana itu?” Maka Rasulullah SAW pun bersabda, “Berhajilah dan syaratkan dalam niatmu akan tahallul (berhenti) jika tak sanggup meneruskannya karena sakit.”

Thawaf Diperbolehkan saat Najis

Jemaah haji lansia yang terkena najis, seperti menderita sakit wasir, beser, istihadhah atau keluar darah di luar masa haid, buang angin terus-menerus. Jika hal ini terjadi, tetap dianggap sah dan tidak dikenakan sanksi.

Menggunakan Kursi Elektrik atau Skuter saat Thawaf

Hal ini dibolehkan oleh tiga ulama mazhab, yaitu Syafi’i, Hanafi dan Maliki.

Tidak Perlu Salat Tiap Waktu di Masjidil Haram

Tidak memaksakan diri untuk salat setiap waktu di Masjidil Haram agar para jemaah haji lansia bisa tetap menjaga kesehatan untuk menghadapi puncak ibadah haji. Solusinya, para jemaah bisa mengerjakan salat di hotel atau masjid terdekat sebab pahala salat di seluruh tanah haram Makkah sama dengan pahala salat di Masjidil Haram.

Keringanan Sa’i

Imam Hanafi memberikan solusi kepada jemaah lansia yang tidak bisa menyelesaikan sa’i sebanyak 7 kali perjalanan, yaitu melakukan sa’i hanya 4 perjalanan atau lebih dan wajib membayar Dam.

Akan tetapi, apabila sa’i hanya dilakukan sebanyak 3 perjalanan atau kurang dari itu, jemaah diwajibkan membayar denda setiap satu perjalanan sebesar 1,2 kg beras.

Tidak Diwajibkan Mabit di Muzdalifah dan Mina

Meskipun masuk ke dalam wajib haji dalam pengerjaannya, namun kewajiban mabit di Muzdalifah dan Mina bisa gugur bagi lansia. Dalam sebuah hadis dari Aisyah RA, ia menceritakan Rasulullah SAW mengizinkan dirinya tidak mabit.

“Saudah adalah seorang wanita yang gemuk, lamban, dan susah bergerak, lalu dia minta izin kepada Rasulullah SAW untuk bertolak meninggalkan mabit di Muzdalifah, kemudian beliau mengizinkan kepadanya, dan saya (Aisyah) sangat senang permintaan izin Saudah untuk tidak mabit dipenuhi oleh Nabi Muhammad SAW, lalu beliau pun mengizinkan kepada saya.” (HR As-Syaikhoni dan Ahmad).

Diwakili saat Melontar Jumrah

Bagi jemaah haji lansia, lontar jumrah dapat diwakilkan kepada orang lain, baik keluarganya, ketua rombongan atau mengupah orang yang mau mewakilinya.

Tidak Diwajibkan Thawaf Wada’

Thawaf wada’ atau thawaf perpisahan dapat gugur bagi jemaah lansia. Hal ini dijelaskan Dalam Kitab al-Ifshah ‘ala Mashail al-Idhah dijelaskan tentang sabda Rasulullah SAW dari Ibnu Abbas RA, yaitu:

“Mereka yang termasuk mendapat keringanan seperti orang yang sedang dalam keadaan haid yaitu: wanita yang nifas, wanita yang istihadhah (keluar darah penyakit), orang yang kencing terus-menerus (beser), anak kecil, orang yang dalam keadaan lemah, orang yang kena luka darahnya keluar terus menerus yang tidak mungkin dia masuk ke dalam masjid, orang yang dalam tekanan/paksaan, orang yang takut dari perbuatan orang dzalim, dan orang yang tertinggal dari rombongannya. Mereka itulah orang-orang yang tergolong berhalangan (udzur syar’i) sehingga tidak wajib melaksanakan tawaf wada’ dan gugur dari kewajiban membayar Dam dan mereka tidak berdosa.” (HR Bukhari dan Muslim)

Sumber:

https://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-6735128/9-keringanan-bagi-jemaah-haji-lansia-catat-ya
https://makassar.antaranews.com/berita/482541/jamaah-calon-haji-lansia-diimbau-manfaatkan-keringanan-hukum-rukhsah-berhaji

7 Tempat Bersejarah di Madinah yang Harus Dikunjung

Madinah merupakan salah satu kota suci utama bagi umat muslim di seluruh dunia. Dari kawasan ini, terdapat beberapa tempat yang dianggap memiliki sejarah penting dalam perkembangan agama Islam. Tempat-tempat tersebut kerap menjadi tujuan utama para jamaah yang sedang beribadah haji maupun umrah.

Jabal Uhud

Jabal Uhud, sering disebut Gunung Uhud atau Bukit Uhud berlokasi sekitar 5 km sebelah utara Kota Madinah. Bagi umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah umrah atau haji biasanya menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat ini.

Masjid Quba

Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriah (622 Masehi). Lokasinya berada tepat 5 km sebelah tenggara Kota Madinah.

Masjid Al-Qiblatain

Masjid ini merupakan saksi perpindahan arah kiblat dari sebelumnya di Masjid Al-Aqsa di Palestina ke Masjidil Haram.

Museum Hejaz Railway

Museum ini merupakan bekas stasiun kereta api ikonik yang pernah beroperasi menghubungkan Damaskus dan Madinah. Di sini, umat muslim dapat menemukan berbagai artefak menarik, seperti manuskrip langka dan senjata perang kuno. Selain memiliki nilai sejarah yang berharga, museum ini juga telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.

The Desert of Saleh

Tempat bersejarah ini berlokasi di selatan Al Nafud. Makam dan kuburan raksasa situs ini dianggap sebagai salah satu warisan sejarah.

Kota Al Ula

Kota bersejarah ini terletak di sebelah utara Madinah. Diriwayatkan bahwa dulunya kota ini menjadi kota yang dihindari oleh Nabi Muhammad SAW akibat kawasannya yang terkenal berhantu.

Kota Al Ula merupakan tempat bersemayam para jin dan turunya azab bagi kaum Nabi Saleh. ​​Di kota ini terdapat situs arkeologi Mada’in Saleh yang dibangun oleh kaum Nabatean lebih dari 2000 tahun lalu. Sekarang, Kota Al Ula menjadi objek wisata yang bisa dikunjungi.

Makam Rasulullah SAW

Apabila pergi ke Masjid Nabawi di Madinah, maka kita akan menemukan Makam Nabi Muhammad SAW di dalamnya. Makam ini tentunya menjadi tujuan utama bagi umat muslim yang berada di tanah suci. Hanya saja, makam ini tidak dapat dikunjungi secara bebas karena Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi melarang perempuan mengunjungi makam Nabi Muhammad di Kota Madinah.

Sumber: 

https://travel.tempo.co/read/1663177/12-tempat-bersejarah-di-madinah-dan-mekah-ada-kota-yang-dihindari-nabi-muhammad

https://www.detik.com/hikmah/foto/d-6700320/7-tempat-bersejarah-di-madinah-muslim-wajib-kunjungi-ya/8

Keutamaan Membaca Asmaul Husna Setiap Hari, Apa Saja?

Sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk mengingat dan membaca gambaran sifat-sifat Allah SWT, yaitu 99 Asmaul Husna. Tujuannya agar kita dapat mendekatkan diri pada Allah SWT sehingga diberikan keberkahan serta ketenangan lahir dan batin.

Hal ini tercantum pada beberapa ayat di Al-Qur’an, salah satunya adalah Al-A’raf ayat 180, yaitu:

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah menyebutkan bahwa barangsiapa yang membaca doa dengan memasukkan Asmaul Husna di dalamnya, maka doanya akan diperkenankan.

Nabi SAW bersabda, ‘Tahukah kamu sekalian, orang itu berdoa dengan apa? Dia menyebut nama Allah yang Agung di dalam doanya. Yang apabila nama-Nya disebut, Allah pasti mengabulkan doanya, dan apabila memohon sesuatu dengan-Nya pasti diberi,'” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Berikut ini merupakan penjelasan manfaat dan keutamaan membaca Asmaul Husna.

Mengenal Allah SWT

Membaca sekaligus memahami Asmaul Husna akan membantu kita untuk lebih mengenal Allah SWT lebih dalam sehingga kita akan semakin yakin bahwa Allah SWT layak untuk disembah. 

Kesempurnaan pada makna Asmaul Husna akan menyadarkan kita sebagai manusia bahwa tidak boleh berharap lebih kepada manusia lainnya.  Hanya Allah SWT semata yang pantas untuk diharapkan dalam segala urusan di dunia maupun akhirat.

Meningkatkan Keimanan

Membacanya secara berulang dan konsisten akan menambah tingkat keimanan kepada Allah SWT karena sifat-sifat dalam Asmaul Husna akan membuktikan bahwa hanya Allah lah yang maha besar dan patut disembah.

Senantiasa Bersyukur

Tanpa mengetahui kebesaran Allah SWT dalam Asmaul Husna, kita akan kesulitan untuk bersyukur atas kenikmatan dan keselamatan yang telah diberikan Allah SWT dalam hidup kita. Tanpa sifat-sifatnya tersebut, kita tidak akan bisa selamat baik di dunia maupun akhirat.

Mengingat Hukum dan Aturan Allah SWT

Hukum dan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT tidak dapat diubah maupun ditawar. Dengan mengingat dan membaca Asmaul Husna, kita akan senantiasa menjalankannya agar mendapatkan keselamatan dan keberkahan.

Mendapatkan Ridha Allah SWT

Membaca Asmaul Husna akan menambah motivasi diri untuk mencari Ridha Allah SWT. Hal ini bisa kita dapatkan apabila kita benar-benar mengingat sifat-sifat Allah SWT dan mengikuti hukum serta aturan yang telah ditetapkan.

Sumber:

https://www.detik.com › detikJabar › Berita

https://www.merdeka.com › JATENG › RAGAM