Belajar Ngaji Online Secara Private: Solusi Praktis & Efektif di Era Digital

Di era digital saat ini, belajar ngaji juga nggak boleh terlupakan, justru harusnya merasa lebih mudah, karena bisa dilakukan secara online. Hal ini juga bisa jadi solusi bagi banyak muslim yang ingin memperdalam ilmu agama secara fleksibel. Metode ngaji online ini bisa dilakukan secara private, proses belajarnya juga jadi lebih terarah, nyaman, serta sesuai kebutuhan individu. 

Bagi yang ingin belajar membaca Al-Qur’an dari dasar, memperbaiki tajwid atau bahkan menghafal (tahfidz), ngaji online secara private adalah pilihan tepat! 

Mengapa Belajar Ngaji Online Semakin Diminati?

Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite (2024), rata-rata orang Indonesia menghabiskan lebih dari 7 jam sehari di internet. Ini membuka peluang besar untuk memanfaatkan internet sebagai sarana belajar, termasuk untuk belajar Al-Qur’an secara daring.

Beberapa alasan mengapa metode ini semakin digemari antara lain:

1. Waktu Fleksibel, Bisa Disesuaikan

Jadwal bisa disesuaikan dengan waktu kosong peserta. Sangat cocok untuk pekerja, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga.

2. Privasi Lebih Terjaga

Dengan sistem private, peserta merasa lebih nyaman saat belajar, apalagi bagi pemula yang merasa belum lancar membaca huruf hijaiyah.

3. Pendampingan Intensif

Belajar secara privat memungkinkan ustaz/ustazah memberikan perhatian penuh pada satu peserta. Progres jadi lebih cepat dan terarah.

4. Bisa Pilih Pengajar Sesuai Kebutuhan

Peserta bisa memilih pengajar yang sesuai dengan preferensi, baik dari segi metode, usia, hingga jenis kelamin.

5. Teknologi Memudahkan Interaksi

Lewat aplikasi video call (seperti Zoom atau Google Meet), peserta dan pengajar bisa tetap tatap muka secara virtual dengan mudah.

Tips Memilih Layanan Ngaji Online Private yang Tepat

Saat memilih platform belajar ngaji online private, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Kualifikasi Guru

Pastikan guru memiliki sanad ilmu yang jelas dan berpengalaman dalam mengajar Al-Qur’an.

  • Fleksibilitas Jadwal

Pilih platform yang memungkinkan Sahabat Muslim mengatur jadwal sesuai ketersediaan. 

  • Platform yang Digunakan

Pastikan platform video conference (Zoom, Google Meet, dll.) mudah digunakan dan stabil.

  • Ulasan Pengguna

Cari testimoni dari siswa lain untuk mendapatkan gambaran pengalaman belajar mereka.

  • Modul Pembelajaran

Apakah ada kurikulum yang jelas dari dasar hingga mahir?

Nah, kalau kamu sedang mencari tempat belajar ngaji online secara private yang terpercaya, ArahMuslim adalah solusi tepat.

  • Tersedia program ngaji 1-on-1 (private) bersama ustaz/ustazah bersanad.
  • Bisa disesuaikan untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa.
  • Jadwal fleksibel & materi pembelajaran bisa dipilih sendiri.
  • Biaya terjangkau dengan kualitas premium.

Daftar Sekarang di ArahMuslim!

Mulailah perjalanan ngaji yang lebih terarah, nyaman, dan fleksibel bersama ArahMuslim. Kunjungi arahmuslim.id untuk info pendaftaran dan jadwal kelas private.

Referensi:

  1. We Are Social & Hootsuite. (2024). Digital 2024: Indonesia.
  2. Kementerian Agama Republik Indonesia. (2023). “Kemenag Dorong Literasi Al-Qur’an Lewat Media Digital.” kemenag.go.id

Nurhayati, S. (2022). “Model Pembelajaran Al-Qur’an Online di Masa Pandemi.” Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 10 No. 2.

Mengenal Hari Tasyrik: Waktu, Larangan, dan Amalan Sunnah

Momen setelah Iduladha sering kali menjadi waktu yang penuh berkah, di mana Sahabat Muslim dianjurkan memperbanyak amal saleh. Salah satu amalan istimewa di hari-hari tersebut adalah memperbanyak takbir, dzikir, dan berbagai ibadah sunnah lainnya sebagai bentuk syukur atas limpahan nikmat dari Allah SWT.

Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, mulai dari larangan hingga amalan sunnah yang dianjurkan. Agar ibadah semakin maksimal, yuk simak penjelasan lengkap seputar waktu, larangan, dan amalan yang bisa dilakukan di Hari Tasyrik!

Ringkasan

  • Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Iduladha yang dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan takbir sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.
  • Umat Islam dilarang berpuasa selama Hari Tasyrik, agar dapat menikmati rezeki daging kurban, kecuali bagi jamaah haji yang tidak mampu berkurban.
  • Amalan Hari Tasyrik yang dianjurkan meliputi memperbanyak takbir, dzikir (tahlil dan tahmid), serta membaca doa kebaikan dunia dan akhirat.

Apa itu Hari Tasyrik?

Sumber Gambar: Freepik.com

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Iduladha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Dalam Islam, Hari Tasyrik dikenal sebagai hari yang agung. Tasyrik atau tasyriq berasal dari bahasa Arab, dari kata “syarraqa” yang berarti terbitnya matahari atau proses menjemur sesuatu.

Rasulullah SAW bersabda, “Hari yang paling mulia di sisi Allah adalah hari Iduladha dan yaumul qorr (Hari Tasyrik),” (HR. Abu Daud). Maka, Sahabat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah saat waktu Hari Tasyrik, khususnya zikir dan takbir, sebagai bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. 

Apa Larangan Selama Hari Tasyrik?

Selama Hari Tasyrik, umat Muslim dilarang menjalankan puasa, baik puasa sunnah maupun wajib. Larangan ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Hari-hari Mina (Hari Tasyrik) adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah” (HR. Muslim). Hikmah dari larangan Hari Tasyrik adalah agar Sahabat Muslim bisa menikmati rezeki daging kurban yang telah Allah limpahkan.

Selain itu, pada hari-hari tersebut juga masih dibolehkan untuk menyembelih hewan kurban. Daging kurban akan terus disalurkan kepada yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, tetangga, atau pequrban sendiri. Namun ada pengecualian untuk puasa, yaitu bagi jamaah haji yang tidak mendapatkan hewan kurban.

Apa Saja Amalan yang Dianjurkan di Hari Tasyrik?

Sumber Gambar: Freepik.com

Hari Tasyrik bukan sekadar momen untuk menikmati hidangan daging kurban, tetapi juga menjadi waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan agar Hari Tasyrik semakin bermakna, yaitu:

Mengumandangkan Takbir Secara Rutin

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas RA menafsirkan perintah dzikir dalam QS. Al-Baqarah ayat 203 sebagai anjuran bertakbir di hari tasyrik. Sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah RA juga rutin bertakbir di pasar, lalu diikuti oleh orang-orang lainnya. Bahkan Muhammad bin Ali bertakbir setelah salat sunnah. (HR. Bukhari).

Memperbanyak Dzikir

Salah satu amalan Hari Tasyrik adalah memperbanyak dzikir. Ibnu Hajar al-Asqalani menyebutkan tambahan riwayat dari Ibnu Umar, yang menganjurkan memperbanyak bacaan tahlil, tahmid, dan takbir di hari tasyrik. (Al-Asqalani, Fathul Bari).

Membaca Doa Kebaikan Dunia dan Akhirat

Di Hari tasyrik, umat Muslim dianjurkan membaca doa kebaikan dunia dan akhirat yang dikenal sebagai Doa Sapu Jagat, sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 200-201. Doa ini menjadi pengingat untuk selalu memohon kebaikan hidup di dunia sekaligus di akhirat.

Kesimpulan

Jadwal Hari Tasyrik merupakan momen penting setelah Iduladha yang dipenuhi dengan anjuran untuk memperbanyak dzikir, takbir, serta menikmati hidangan kurban sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Sahabat Muslim juga dianjurkan memperbanyak doa, termasuk membaca doa sapu jagat untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat.

Dengan memahami waktu, larangan, dan amalan sunnah di Hari Tasyrik, kita bisa memanfaatkan momen ini untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mempererat tali silaturahmi antar sesama.

Referensi:

https://www.detik.com/bali/berita/d-7944706/apa-itu-hari-tasyrik-ini-jadwal-larangan-dan-amalan-yang-dianjurkan

https://www.rumahzakat.org/catat-inilah-larangan-di-hari-tasyrik-yang-perlu-diketahui

FAQ

Pada Hari Tasyrik, jemaah haji melakukan lontar jumrah, dan bagi yang memilih nafar awal, wajib meninggalkan Mina setelah melontar jumrah pada 11 dan 12 Dzulhijjah.

Menjelang Iduladha dan selama Idulfitri serta Hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan bertakbir, sementara salat Iduladha dilaksanakan setelah matahari terbit hingga sebelum Zuhur.

Tasyrik disebut demikian karena pada masa Rasulullah SAW, umat Islam menjemur daging kurban untuk dijadikan dendeng, mengingat belum adanya teknologi pendingin.

Doa Menerima Daging Kurban di Hari Raya Iduladha Sesuai Sunnah

Hari Raya Idul Adha bukan hanya tentang berbagi daging kurban, tetapi juga momen untuk memperkuat keimanan dan memperbanyak doa. Saat menerima daging kurban, Sahabat Muslim dianjurkan untuk mengucapkan doa sebagai bentuk rasa syukur sekaligus memohon keberkahan atas nikmat yang diberikan. 

Mengamalkan doa saat menerima daging kurban merupakan bagian dari sunnah yang bisa mendatangkan pahala serta mempererat silaturahmi. Yuk, simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui bacaan doa menerima daging kurban yang sesuai sunnah serta makna di baliknya.

Ringkasan

  • Doa meminta berkah dari Allah dapat diamalkan saat menerima daging kurban, sebagai bentuk permohonan berkah dan ampunan bagi pemberi.
  • Rasulullah SAW juga mengajarkan doa mendoakan sesama sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada orang yang memberi makanan.
  • Doa syukur diucapkan untuk menunjukkan penghargaan atas rezeki yang datang secara tak terduga, sekaligus memohon keberkahan dari Allah SWT.

Doa Meminta Berkah dari Allah

Doa ini dibaca untuk memohon berkah dan ampunan bagi orang yang memberi daging kurban:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيمَا رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ

Latin: Allahumma baarik lahum fiima razaqtahum, waghfirlahum, warhamhum

Artinya: “Ya Allah, berkahilah rezeki mereka, ampunilah dan sayangilah mereka.”

Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW saat menerima makanan, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim.

Doa Mendoakan Sesama

Doa ini merupakan ungkapan terima kasih bagi yang memberi makanan dari daging kurban:

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

Latin: Allahumma ath’im man ath’amanii wasqi man saqaanii

Artinya: “Ya Allah, berilah makan dan minum kepada orang yang telah memberiku makan dan minum.”

Doa ini menunjukkan adab Rasulullah SAW dalam menghargai pemberian orang lain.

Doa Ungkapan Rasa Syukur

Doa ini diucapkan sebagai wujud syukur atas nikmat yang datang tanpa diduga:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَزَقَنِي هَذَا مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، اللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ

Latin: Alhamdulillaahil-ladzii razaqanii haadzaa min ghairi haulin minnii wa laa quwwah, Allaahumma baarik lii fiihi

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang memberi rezeki ini tanpa daya dan upayaku. Ya Allah, berkahilah rezeki ini.”

Kesimpulan

Menerima daging kurban di Hari Raya Iduladha bukan hanya tentang mendapatkan makanan, tetapi juga momentum untuk memperkuat rasa syukur, mendoakan kebaikan bagi sesama, dan meneladani sunnah Rasulullah SAW. 

Dengan mengamalkan doa-doa yang diajarkan, kita dapat menjaga adab serta mempererat ikatan sosial dan spiritual di momen penuh berkah ini. Mari amalkan doa-doa tersebut sebagai bagian dari ibadah di Hari Raya Idul Adha.

Referensi:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7952525/doa-menerima-daging-kurban-bisa-diamalkan-sebagai-bentuk-syukur

https://rri.co.id/nasional/1567105/doa-menerima-daging-kurban-iduladha-1446-h

FAQ

Tiga golongan yang berhak menerima daging kurban adalah orang yang berkurban (shohibul qurban), kerabat atau tetangga meski tidak miskin, serta fakir miskin.

Dalam ibadah kurban, penerima daging dilarang menjual, menjadikannya upah, atau mengutamakan konsumsi pribadi.

Rasulullah SAW membagi daging kurban menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga untuk keluarganya, sepertiga untuk tetangga yang kurang mampu, dan sepertiga lagi diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

3 Jenis Puasa Sunnah Sebelum Iduladha dan Cara Melafalkan Niatnya

Puasa sebelum Idul Adha merupakan ibadah yang sangat terpuji jika dijalankan. Puasa ini dilakukan selama 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Menyambut hari raya Iduladha, Sahabat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal dan ibadah, salah satunya dengan berpuasa sunnah. 

Oleh karena itu, Sahabat Muslim dapat simak artikel ini untuk mengetahui apa saja keutamaan puasa sebelum Iduladha yang harus dijalankan di bulan Dzulhijjah.

Ringkasan

  • Puasa Dzulhijjah dianjurkan selama tujuh hari pertama bulan Dzulhijjah sebagai bentuk ibadah yang sangat dicintai Allah.
  • Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dinilai bernilai seperti puasa setahun, meskipun tidak ada hadis shahih, tetap dianjurkan sebagai amal saleh.
  • Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) sangat dianjurkan bagi yang tidak berhaji karena dapat menghapus dosa dua tahun.

Apa Saja Jenis Puasa Sebelum Iduladha?

Menjelang Iduladha, banyak umat Islam yang memperbanyak ibadah dengan menjalankan puasa sunnah sebagai bentuk persiapan spiritual. Berikut adalah beberapa jenis dan niat puasa sebelum Iduladha dan tata caranya yang perlu Sahabat Muslim ketahui:

Puasa Dzulhijjah

Puasa pertama dilakukan selama tujuh hari pertama di bulan Zulhijah. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT. 

Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada hari yang lebih mulia dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah selain sepuluh hari tersebut (HR. Ahmad).

Niat puasa Dzulhijjah:

Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta’ala.”

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Meskipun tidak ada hadis shahih khusus, puasa ini dianjurkan sebagai amal baik di awal Dzulhijjah.

Keutamaan puasa Tarwiyah disebut dalam sebuah riwayat, di mana setiap hari dari sepuluh hari Dzulhijjah seperti puasa sebulan, puasa Tarwiyah seperti puasa setahun, dan puasa Arafah seperti puasa dua tahun (HR. Ali Al-Muairi dkk.).

Niat puasa Tarwiyah

Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah hari ini karena Allah Ta’ala.”

Puasa Arafah

Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah sangat dianjurkan bagi yang tidak berhaji. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa ini menghapus dosa dua tahun, tahun lalu dan yang akan datang.

Niat puasa Arafah

Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.

Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah Ta’ala.”

Kesimpulan

Puasa sunnah sebelum Iduladha, yakni puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah adalah amalan istimewa yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ketiganya termasuk dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yang memiliki keutamaan luar biasa. 

Dengan memahami keutamaan dan tata cara melafalkan niat masing-masing puasa, Sahabat Muslim dapat menjalankannya dengan lebih maksimal dan penuh kesadaran. Puasa ini tidak hanya memperkuat hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga menjadi bentuk kesiapan spiritual menyambut Iduladha dengan hati yang bersih dan penuh ketakwaan.

Referensi:

https://www.metrotvnews.com/read/KYVC4yDP-3-jenis-puasa-sunah-menjelang-iduladha-yang-penuh-keutamaan#:~:text=Puasa%20Arafah%20dilaksanakan%20pada%20tanggal,dan%20tahun%20yang%20akan%20datang.%22

https://www.detik.com/jatim/berita/d-7903959/3-jenis-puasa-sebelum-idul-adha-lengkap-dengan-niatnya

FAQ

Tidak ada larangan untuk melaksanakan puasa Arafah meskipun tidak menjalankan puasa Tarwiyah sebelumnya.

Kamu tetap bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak dzikir, shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, bershalawat kepada Nabi SAW, dan bersedekah.

10 hari awal bulan Dzulhijjah adalah momen istimewa untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, dan melaksanakan ibadah haji.

Membedah Hukum Vasektomi dalam Islam Sesuai Perspektif MUI

Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi yang dilakukan pada pria dengan cara memutus saluran sperma agar tidak terjadi pembuahan. Meski dikenal efektif sebagai pengendalian kelahiran, prosedur ini sering menimbulkan perdebatan, terutama dalam konteks hukum agama. 

Dalam Islam, segala bentuk intervensi terhadap fungsi reproduksi manusia memiliki batasan yang diatur syariat. Oleh karena itu, Sahabat Muslim penting untuk memahami hukum vasektomi dan syaratnya dalam Islam di artikel berikut ini.

Apa Hukum Vasektomi dalam Islam?

Komisi Fatwa MUI menyatakan bahwa vasektomi hukumnya haram jika bertujuan untuk pemandulan permanen. Hal ini ditegaskan dalam Ijtima Ulama tahun 2012, yang menyebutkan bahwa prosedur ini hanya dibolehkan jika ada alasan syar’i, seperti kondisi medis tertentu.

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Abdul Muiz Ali, menjelaskan bahwa hukum vasektomi mempertimbangkan syariat, kaidah fikih, dan perkembangan medis. Jika teknologi memungkinkan penyambungan kembali saluran sperma (rekanalisasi), maka hukum bisa berubah dengan syarat-syarat tertentu.

Baca Juga: Keistimewaan Sosok Ayah dalam Islam

Apa Saja Syarat-syarat Melakukan Vasektomi Menurut Islam?

Vasektomi sebagai metode kontrasepsi pria masih menjadi perbincangan dalam hukum Islam. Meskipun umumnya dihukumi haram, ada kondisi tertentu yang membuatnya diperbolehkan. Berikut adalah syarat-syarat melakukan vasektomi menurut Islam:

  • Prosedur tidak menyebabkan kemandulan secara permanen.
  • Terdapat kemungkinan medis untuk mengembalikan fungsi saluran sperma.
  • Efek samping yang ditimbulkan tidak membahayakan keselamatan jiwa pasien.
  • Prosedur tidak mengakibatkan hilangnya kemampuan reproduksi secara total.
  • Tidak membawa dampak negatif (mudharat) terhadap kesehatan pelaku.
  • Tidak dilakukan dalam rangka program kontrasepsi permanen.

Referensi:

https://mui.or.id/baca/berita/polemik-vasektomi-jadi-syarat-bansos-apa-hukumnya-menurut-islam-ini-penjelasan-mui

https://www.idntimes.com/life/inspiration/nisa-zarawaki/hukum-vasektomi-dalam-islam?page=all

5 Doa yang Bisa Dibaca Orang Tua Saat Anak Menghadapi Ujian

Menghadapi ujian bisa menjadi momen yang penuh tekanan, tak hanya bagi anak tetapi juga orang tua. Di tengah usaha belajar dan persiapan teknis, dukungan spiritual dari orang tua memegang peran penting. 

Salah satu bentuk dukungan itu adalah lewat doa, sebagai wujud ikhtiar dan harapan agar anak diberikan kemudahan, ketenangan, dan hasil terbaik. Oleh karena itu, Sahabat Muslim dapat simak artikel ini untuk mengetahui 5 bacaan doa yang bisa dipanjatkan saat anak sedang menghadapi ujian.

1. Doa Memohon Ilmu yang Berguna

اللّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا

“Ya Allah, jadikanlah ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku membawa manfaat, ajarkanlah kepadaku ilmu yang berguna, dan tambahkanlah pengetahuanku.”

Doa ini memohon agar anak diberikan pemahaman yang mendalam dan ilmu yang bermanfaat. Dengan membaca doa ini, orang tua berharap anak dapat menerima dan memahami pelajaran dengan baik, serta ilmu dapat berguna dalam kehidupan mereka.

Baca Juga: 7 Manfaat Teknologi dalam Mempermudah Ibadah di Bulan Ramadhan

2. Doa untuk Anak agar Siap Menjalani Ujian

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَأَعِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا وَ عَلَّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ.

“Engkau Maha Suci, ya Allah. Takkan ada ilmu yang kami miliki tanpa izin-Mu. Maka, ajarkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat dan limpahkan keberkahan atas apa yang telah Engkau ajarkan. Sungguh, Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”

Doa ini bertujuan agar anak diberikan kesiapan mental dan spiritual dalam menghadapi ujian. Dengan membacakan doa ini, orang tua berharap anak dapat menghadapi ujian dengan tenang dan penuh percaya diri.

3. Doa agar Anak Lancar Mengerjakan Ujian

​​اللَّهُمَّ الْطُفْ بِنَا فِي تَيْسِيْرِ كُلِّ عَسِيرٍ فَإِنَّ تَيْسِيرُ الْعَسِيرِ عَلَيْكَ يَسِيرٌ وَنَسْتَلُكَ الْيَسِيرُ وَالْمُعَافَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami petunjuk-Mu agar segala urusan yang sulit menjadi mudah, karena sungguh bagi-Mu segala yang sukar pun mudah. Kami memohon kemudahan serta ampunan-Mu, baik di dunia maupun di akhirat.”

Doa ini memohon kepada Allah agar anak diberikan kelancaran dalam mengerjakan soal-soal ujian. Dengan membaca doa ini, orang tua berharap anak dapat mengerjakan ujian dengan mudah dan tanpa hambatan.

Baca Juga: Hukum Aqiqah dan Tata Cara Pelaksanaannya dalam Islam

4. Doa agar Anak Cerdas dan Lancar Ujian

وَاَصْلِحْ بِهِمُ الْأُمَّةَ

“Ya Allah, isi hati anak-anak kami dengan cahaya dan kebijaksanaan, jadikanlah mereka hamba-Mu yang layak mendapatkan rahmat, serta perbaikilah mereka dan juga umat ini melalui keberadaan mereka.”

Doa ini memohon agar anak diberikan kecerdasan dan kemudahan dalam menghadapi ujian. Dengan membaca doa ini, orang tua berharap anak dapat memahami soal-soal ujian dengan baik dan menjawabnya dengan tepat.

5. Doa Memohon Kesuksesan Ujian dan Keberkahan Hidup untuk Anak

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَوْلَادِي وَلَا تَضُرَّهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ وَارْزُقْنِي بِرَّهُمْ

“Ya Allah, berikanlah banyak kebaikan kepada anak-anak hamba-Mu, lindungilah mereka dan jauhkanlah dari segala bahaya, serta anugerahkanlah kepada kami ketaatan dari mereka.”

     Doa ini memohon kepada Allah agar anak diberikan kesuksesan dalam ujian dan keberkahan dalam kehidupan. Dengan membaca doa ini, orang tua berharap anak tidak hanya berhasil dalam ujian, tetapi juga mendapatkan kehidupan yang penuh berkah dan kebaikan.

Referensi:

https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadits/d-7922029/doa-agar-anak-lancar-mengerjakan-ujian-orang-tua-yuk-amalkan

https://www.inews.id/lifestyle/muslim/bacaan-doa-untuk-anak-yang-sedang-ujian-agar-dilancarkan-orang-tua-wajib-tahu

5 Golongan yang Tidak Wajib Shalat 5 Waktu, Sahabat Muslim Wajib Tahu!

Dalam ajaran Islam, shalat 5 waktu adalah kewajiban utama bagi setiap Muslim. Namun, ternyata ada beberapa golongan yang mendapatkan keringanan atau tidak diwajibkan untuk melaksanakan shalat ini. Hal ini tentu sudah diatur dengan jelas dalam syariat, berdasarkan kondisi tertentu yang menjadi pertimbangan syar’i. 

Mengetahui siapa saja golongan tersebut penting, agar kita bisa memahami batasan kewajiban dalam beribadah secara lebih utuh. Penasaran siapa saja yang termasuk golongan yang tidak diwajibkan sholat 5 waktu? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini sampai selesai, Sahabat Muslim!

1. Perempuan yang Sedang Haid atau Nifas

Sumber Gambar: Freepik.com

Perempuan yang mengalami haid atau nifas tidak diwajibkan untuk melaksanakan shalat 5 waktu. Dalam kondisi tersebut, mereka justru diperintahkan untuk meninggalkan shalat, dan tidak perlu mengqadha (mengganti) shalat yang ditinggalkan setelah suci. 

Hal ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memperlakukan Istri dalam Islam?

2. Bukan Pemeluk Agama Islam 

Salah satu orang yang tidak wajib sholat 5 waktu adalah orang yang belum memeluk agama Islam. Kewajiban shalat hanya berlaku bagi mereka yang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat dan beriman kepada Allah serta Rasul-Nya. 

Namun, tetap saja, meninggalkan shalat akan menjadi bagian dari hisab atau perhitungan amal bagi orang yang belum beriman setelah dakwah sampai kepadanya.

3. Orang yang Kehilangan Akal Sehat 

Sumber Gambar: Freepik.com

Golongan yang tidak wajib shalat 5 waktu lainnya adalah seseorang yang kehilangan akal sehat, baik karena gangguan mental atau tidak sadarkan diri. Dalam Islam, syarat sah ibadah adalah adanya akal. 

Oleh karena itu, orang gila, pingsan, atau dalam keadaan koma, tidak dikenai kewajiban shalat selama masa tersebut.

4. Anak yang Belum Baligh 

Anak-anak yang belum mencapai usia baligh tidak diwajibkan menunaikan shalat. Meskipun begitu, Islam sangat menganjurkan untuk melatih anak-anak shalat sejak usia tujuh tahun agar terbiasa melakukannya ketika sudah baligh. 

Kewajiban ibadah, termasuk shalat, baru berlaku setelah anak mencapai tanda-tanda baligh seperti mimpi basah atau menstruasi.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Menurut Islam

5. Golongan yang Belum Sampai Dakwah Islam 

Sumber Gambar: Freepik.com

Mereka yang belum pernah mendengar dakwah Islam atau belum menerima ajaran Islam dengan benar juga tidak diwajibkan melaksanakan shalat. Allah Maha Adil dan tidak membebani seseorang tanpa adanya pengetahuan dan penyampaian dakwah. 

Tanggung jawab untuk melakukan sholat lima waktu baru berlaku setelah dakwah sampai dan dipahami oleh golongan tersebut.

Referensi:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7887216/4-orang-yang-tidak-diwajibkan-sholat-lima-waktu-siapa-mereka

https://kumparan.com/berita-hari-ini/5-golongan-yang-tidak-diwajibkan-melaksanakan-ibadah-shalat-dalam-islam-1xgNotq9sRI/4

Keistimewaan dan Amalan di Bulan Dzulqa’dah Sesuai Syariat Islam

Bulan Dzulqa’dah merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri karena menjadi waktu yang dipilih Allah untuk melarang peperangan dan menganjurkan umat Islam memperbanyak amal ibadah. 

Dzulqaidah juga menjadi bulan pertama dari rangkaian bulan haji, yang artinya banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi di bulan ini. Ingin tahu lebih dalam tentang keistimewaan dan amalan yang dianjurkan di bulan Dzulqa’dah minggu depan? Sahabat Muslim dapat simak selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Saja Peristiwa Penting di Bulan Dzulqa’dah?

Bulan Dzulqaidah dikenal sebagai salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam, dan di dalamnya terjadi berbagai peristiwa penting dalam sejarah umat Muslim. Berikut adalah beberapa peristiwa penting di bulan Zulkaidah:

Pengepungan Bani Quraizhah

Setelah kembali dari Perang Khandaq, malaikat Jibril memerintahkan Rasulullah SAW untuk segera menuju Bani Quraizhah dengan janji pertolongan dari Allah. Rasulullah meminta para sahabat berangkat dan tidak salat Ashar sebelum tiba. Setelah pengepungan 25 malam, Bani Quraizhah menyerah dan menerima keputusan Rasulullah.

Baca Juga: Makna Bacaan Doa Setelah Wudhu

Perjanjian Hudaibiyah 

Pada bulan Dzulqaidah tahun ke-7 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW bersama 1.400 sahabat berangkat umrah tanpa senjata. Mereka berihram di Dzulhulaifah. Kaum Quraisy awalnya mengira mereka datang untuk berperang, namun akhirnya disepakati Perjanjian Hudaibiyah sebagai kesepakatan damai.

Empat Kali Umrah Rasulullah

Nabi Muhammad SAW tercatat telah melaksanakan umrah sebanyak empat kali. Rasulullah sering memilih Dzulqaidah sebagai waktu pelaksanaan umrah karena bulan ini berdekatan dengan musim haji, baik sebagai bentuk ibadah maupun sebagai persiapan menuju ibadah haji.

Wahyu Taurat kepada Nabi Musa

Di bulan Dzulqaidah pula, Allah SWT memberikan wahyu berupa kitab Taurat kepada Nabi Musa AS. Momen luar biasa ini disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai bukti penting dari turunnya petunjuk Allah kepada salah satu nabi-Nya.

Apa Saja Amalan dan Keutamaan di Bulan Dzulqaidah?

Sumber Gambar: Freepik.com

Bulan Dzulqaidah memiliki keutamaan yang luar biasa dalam syariat Islam, sebagai salah satu bulan yang dihormati dan termasuk dalam bulan-bulan haram. Berikut adalah beberapa amalan dan keutamaan bulan Dzulqaidah:

Pahala Puasa Sunnah Lebih Tinggi dibandingkan Bulan Lain

Menjalankan puasa sunnah di bulan ini, seperti puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh, menjadi lebih utama dibandingkan bulan biasa karena nilai amalnya yang lebih besar di sisi Allah.

Baca Juga: Syarat Wajib Zakat Penghasilan

Melakukan Ibadah Haji atau Umrah

Banyak riwayat menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan umrah beberapa kali di bulan ini. Hal ini menunjukkan keutamaan Dzulqaidah sebagai waktu terbaik untuk berangkat ke Tanah Suci, baik untuk menunaikan haji maupun umrah, bagi mereka yang telah memenuhi syaratnya.

Memperbanyak Doa dan Zikir

Di bulan yang penuh kemuliaan ini, Sahabat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan zikir sebagai bentuk penghambaan dan kedekatan kepada Allah SWT. Dzulqaidah dapat dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan memperkuat iman.

Referensi:

https://baznas-sumedang.org/keistimewaan-bulan-dzulqaidah-momentum-spiritual-dan-keberkahan

https://www.orami.co.id/magazine/amalan-dan-keutamaan-bulan-zulkaidah

Keutamaan Sedekah di Bulan Syawal untuk Meningkatkan Amalan Ibadah

Setelah menjalani ibadah puasa dan berbagai amalan selama Ramadhan, Syawal menjadi kesempatan untuk mempertahankan semangat beribadah, salah satunya melalui sedekah. Memberi sedekah di bulan Syawal bukan hanya melanjutkan kebaikan, tetapi juga bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah limpahkan selama bulan Ramadhan.

Melalui sedekah, Sahabat Muslim dapat memperkuat kepedulian sosial sekaligus menjaga keberkahan rezeki. Oleh karena itu, Sahabat Muslim dapat simak artikel ini untuk mengetahui lebih dalam tentang keutamaan sedekah di bulan Syawal.

Mengapa Pembuktian Diri Penting di Bulan Syawal?

Sahabat Muslim yang tetap semangat dalam beribadah dan beramal setelah Ramadhan menandakan keberhasilan dalam membentuk ketakwaan. Ketekunan dalam menjalankan amal ibadah, baik wajib maupun sunnah, menjadi ukuran sejauh mana ketakwaan telah tertanam dalam diri seseorang.

Meski Syawal tidak memiliki amalan wajib khusus, bulan ini tetap menyimpan banyak keutamaan melalui amalan-amalan sunnah. Selain puasa, melanjutkan amalan-amalan sunnah lainnya yang biasa dilakukan selama Ramadhan juga penting untuk menjaga konsistensi ibadah dan memperkuat iman.

Baca Juga: Cara Bersedekah atas Nama Orang Tua yang Sudah Meninggal

Apa Saja Keutamaan Sedekah di Bulan Syawal?

Sedekah tidak hanya menjadi wujud syukur atas nikmat Ramadhan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat keimanan dan memperbanyak pahala di bulan Syawal. Berikut adalah beberapa keutamaan sedekah di bulan Syawal yang perlu Sahabat Muslim ketahui:

Menjadi Jalan Ikhtiar Kesembuhan

Sakit adalah bagian dari ketetapan Allah yang perlu diterima dengan penuh kesabaran. Tidak hanya menjadi penyelamat dari siksa api neraka, sedekah juga dipercaya sebagai salah satu bentuk pengobatan rohani dan fisik bagi orang yang sedang menderita penyakit.

Pelindung di Hari Penghakiman

Di hari kiamat, saat semua manusia berkumpul dan panas matahari begitu dekat hingga membuat orang-orang tenggelam dalam keringatnya, sedekah akan menjadi pelindung bagi orang-orang beriman. 

Sedekah Dibalas dengan Rezeki Terbaik

Allah SWT menjanjikan balasan atas setiap kebaikan, termasuk sedekah. Maka dari itu, tidak ada yang sia-sia dalam bersedekah, baik balasan itu datang di dunia dalam bentuk rezeki maupun di akhirat dalam bentuk pahala abadi.

Ganjaran Dilipatgandakan

Salah satu keutamaan sedekah adalah pahala yang dilipatgandakan, terlebih lagi jika dilakukan di waktu-waktu istimewa seperti hari Jumat. Al-Qur’an dan hadits menyebutkan bahwa sedekah adalah bentuk pinjaman baik kepada Allah yang akan dibalas dengan pahala berlimpah. 

Membersihkan Diri dari Dosa

Dalam sabda Rasulullah, sedekah diibaratkan seperti air yang mampu memadamkan api, yang artinya bisa menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. Sedekah menjadi salah satu cara untuk terus memperbaiki diri, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Salurkan Sedekah di Bulan Syawal Melalui ArahMuslim

Sedekah yang disalurkan di bulan Syawal bukan hanya memperkuat keimanan, tetapi juga membuka pintu rezeki dan ampunan dari Allah SWT. Dengan memperbanyak amal, termasuk sedekah, kita terus menjaga semangat ibadah yang telah dibangun selama Ramadhan.

Sahabat Muslim dapat menyalurkan sedekah melalui ArahMuslim secara tepat dan transparan kepada yang membutuhkan. Dengan ArahMuslim, kebaikan Sahabat Muslim dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat, mulai dari anak yatim, dhuafa, hingga program sosial yang memberdayakan umat. 

Referensi:

https://simpulkebaikan.id/implementasi/41/5-keutamaan-sedekah-di-bulan-syawal-sempurnakan-ibadah

https://bmh.or.id/sedekah-syawal

Doa Perjalanan Mudik Sesuai Sunnah Agar Selamat Sampai Tujuan

Sahabat Muslim dianjurkan untuk membaca doa sebelum memulai berbagai aktivitas, termasuk saat hendak mudik. Doa ini bertujuan memohon keselamatan dan kelancaran selama perjalanan pulang kampung.

Mudik sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kemacetan dan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, berikut adalah doa sebelum berangkat hingga tiba di tujuan yang menjadi ikhtiar penting agar perjalanan berlangsung aman dan nyaman.

Doa Sebelum Keberangkatan Mudik

Sebelum berangkat, Sahabat Muslim dapat membaca doa agar perjalanan diberi kelancaran dan perlindungan oleh Allah SWT. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah adalah:

“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah.”

Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” (HR. Abu Dawud)

Doa ini mengajarkan pentingnya berserah diri kepada Allah atas segala hal yang mungkin terjadi di perjalanan. Selain itu, Rasulullah juga menganjurkan agar orang yang hendak bepergian didoakan dan dititipkan kepada Allah.

Baca Juga: Ketentuan Zakat Fitrah 2025

Doa di Dalam Kendaraan

Saat sudah berada di dalam kendaraan, baik itu mobil, bus, kereta, kapal, atau pesawat, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

“Subhanalladzi sakhkhara lana hadza wama kunna lahu muqrinin, wa inna ila rabbina lamunqalibun.”

Artinya: “Mahasuci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

Doa ini sebagai ungkapan syukur atas kemudahan perjalanan yang diberikan oleh Allah sekaligus pengingat bahwa segala sesuatu pada akhirnya akan kembali kepada-Nya.

Doa di Perjalanan Mudik

Sumber Gambar: Freepik.com

Sahabat Muslim juga dianjurkan untuk membaca doa agar dilindungi dari berbagai bahaya selama perjalanan jauh. Salah satu doa yang bisa dipanjatkan adalah:

“Allahumma al-taf bi fi taysiri kulli ‘asiirin, fa inna taysira kulli ‘asiirin ‘alaika yasiir, wa as’aluka al-yusra wa al-ma’afata fi al-dunya wa al-akhirah.”

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kasih sayang-Mu padaku dalam memudahkan setiap kesulitan, karena memudahkan setiap kesulitan bagi-Mu adalah mudah, dan aku memohon kemudahan serta keampunan di dunia dan akhirat.”

Doa ini dipanjatkan agar perjalanan yang ditempuh berjalan lancar, terhindar dari kesulitan, serta senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Baca Juga: Masjid Tertua di Indonesia yang Menyimpan Sejarah Peradaban Islam

Doa Tiba di Tujuan

Setelah tiba di tempat tujuan dengan selamat, dianjurkan untuk membaca doa sebagai ungkapan rasa syukur:

“Allaahumma innii as aluka khairohaa wakhairo ahlihaa wakhairo maa fiihaa wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarri maa fiihaa.”

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan negeri ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan negeri ini, keburukan penduduknya, dan keburukan yang ada di dalamnya.”

Doa ini menjadi bentuk permohonan agar tempat yang disinggahi membawa keberkahan serta perlindungan dari segala keburukan.

Referensi:

https://www.liputan6.com/hot/read/5957187/doa-perjalanan-jauh-agar-selamat-baca-sebelum-mudik-lebaran?page=6

https://kumparan.com/berita-hari-ini/4-doa-berangkat-mudik-agar-selamat-sampai-tujuan-22UGokdKSfm/full