Tebar Cahaya Kebaikan: Ini Pentingnya Wakaf Al-Qur’an

Di era digital ini, akses informasi dan ilmu pengetahuan semakin mudah didapatkan. Namun, ironisnya, masih banyak saudara-saudara kita di pelosok negeri yang kesulitan untuk mendapatkan Al-Qur’an, atau memiliki Al-Qur’an yang layak, kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat Muslim. 

Wakaf Al-Qur’an hadir sebagai solusi untuk menebar cahaya kebaikan & membuka gerbang ilmu bagi mereka yang membutuhkan. Yuk kita ulas lebih dalam tentang wakaf Al-Qur’an & bagaimana Sahabat Muslim dapat berkontribusi dalam menyebarkan manfaatnya.

Mengapa Wakaf Al-Qur’an Penting?

Wakaf Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan, baik bagi Al-Waqif (orang yang berwakaf) maupun penerimanya. Berikut beberapa alasan mengapa wakaf Al-Qur’an penting:

  • Menyebarkan Ilmu & Kebaikan

Wakaf Al-Qur’an memungkinkan lebih banyak orang untuk mempelajari dan memahami isi Al-Qur’an, yang akan membawa mereka ke jalan yang benar dan meningkatkan keimanan.

  • Meningkatkan Pahala

Wakaf adalah amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir, bahkan setelah orang yang berwakaf itu meninggal dunia. Setiap huruf yang dibaca dari Al-Qur’an yang diwakafkan akan mendapatkan pahala, masyaAllah. 

  • Membantu Masyarakat

Wakaf Al-Qur’an membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di daerah terpencil yang akses terhadap Al-Qur’an masih terbatas.

  • Membangun Generasi Qur’ani

Dengan menyediakan Al-Qur’an, Sahabat Muslim dapat membantu membangun generasi penerus yang cinta Al-Qur’an dan berakhlak mulia.

Bagaimana Cara Melakukan Wakaf Al-Qur’an?

Wakaf Al-Qur’an dapat dilakukan dengan mudah melalui berbagai lembaga dan organisasi terpercaya. Salah satunya melalui ArahMuslim, Sahabat Muslim dapat memilih berbagai program Wakaf Al-Qur’an di ArahMuslim, yang tentunya telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga terpercaya. 

Setiap wakaf Al-Qur’an, nominal berapapun, dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orang lain. Dengan berwakaf Al-Qur’an, Sahabat Muslim telah berkontribusi dalam menyebarkan ilmu dan kebaikan, meningkatkan pahala, membantu masyarakat, dan membangun generasi Qur’ani.

Tunggu apa lagi? Yuk kita tebarkan cahaya kebaikan melalui Wakaf Al-Qur’an. Klik menu ‘Wakaf’ untuk melakukan kebaikan sekarang.

Puasa Dzulhijjah: Keutamaan & Jadwalnya

Bulan Dzulhijjah, bulan penuh berkah dan momen istimewa bagi umat Islam. Di bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha, memperingati kisah ketaatan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS. 

Selain Idul Adha, Bulan Dzulhijjah juga menjadi momen untuk memperbanyak amalan & meraih pahala berlimpah. Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan di bulan ini adalah Puasa Dzulhijjah.

Sumber Gambar: https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2023/08/02/ilustrasi-doa-makanbuka-puasa_169.jpeg?w=1200

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang berlipat ganda: Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari di mana amal shaleh lebih disukai Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Pada hari-hari tersebut, seseorang mendapatkan pahala sepuluh kali lipat pahala puasa dan shalat malam di hari-hari lainnya.” (HR. Tirmidzi)
  • Menghapus dosa: Puasa Dzulhijjah diyakini dapat menghapus dosa-dosa kecil, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Tirmidzi)
  • Menambah ketaqwaan: Dengan berpuasa, Sahabat Muslim diajarkan untuk menahan diri dari hawa nafsu dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
  • Memperbanyak amal shaleh: Puasa Dzulhijjah menjadi momen untuk memperbanyak amalan shaleh lainnya, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah.

Jadwal Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Namun, ada beberapa jenis puasa sunnah yang dianjurkan di bulan ini, yaitu:

  • Puasa Dzulhijjah: Dilaksanakan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah.

Berikut uraian tanggal dalam kalender Masehi: 

1 Dzulhijjah = Sabtu, 8 Juni 2024 

2 Dzulhijjah = Minggu, 9 Juni 2024 

3 Dzulhijjah = Senin, 10 Juni 2024

4 Dzulhijjah = Selasa, 11 Juni 2024

5 Dzulhijjah = Rabu, 12 Juni 2024

6 Dzulhijjah = Kamis, 13 Juni 2024 

7 Dzulhijjah = Jumat, 14 Juni 2024

  • Puasa Tarwiyah: Dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah (Sabtu, 15 Juni 2024)
  • Puasa Arafah: Dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah (Minggu, 16 Juni 2024)

Sahabat Muslim bebas memilih untuk berpuasa pada hari-hari tersebut, atau hanya berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah). Puasa Dzulhijjah merupakan amalan sunnah yang penuh berkah dan pahala. Dengan menjalaninya dengan ikhlas dan penuh tawakkal, semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin. 

Semoga artikel ini bermanfaat & menginspirasi Sahabat Muslim untuk menjalankan Puasa Dzulhijjah dengan penuh keikhlasan dan ketaqwaan.

3 Jenis Haji yang Wajib Umat Muslim Ketahui

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Ibadah ini memiliki makna yang mendalam, yaitu sebagai bentuk penyucian diri dan pemurnian jiwa untuk kembali kepada Allah SWT.

Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga jenis haji yang dapat dipilih oleh jamaah, yaitu:

1. Haji Ifrad

  • Pengertian: Haji ifrad adalah jenis haji yang dilakukan secara terpisah, tidak digabungkan dengan umrah. Jamaah terlebih dahulu melaksanakan seluruh rukun haji, kemudian dilanjutkan dengan umrah ifrad (umrah yang dilakukan setelah haji).
  • Keutamaan: Haji ifrad dianggap sebagai haji yang paling afdal karena mengikuti urutan Rasulullah SAW dalam melaksanakan haji.
  • Waktu Pelaksanaan: Haji ifrad dapat dilaksanakan kapan saja di luar bulan Ramadhan dan bulan-bulan terlarang (Syawal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari pertama Dzulhijjah).
  • Tata Cara:
    • Niat haji ifrad saat miqat (tempat memulai ihram).
    • Melaksanakan seluruh rukun haji.
    • Tunggu sampai selesai haji, kemudian niat umrah ifrad.
    • Melaksanakan seluruh rukun umrah.
  • Contoh: Jamaah berangkat dari Indonesia pada bulan Syawal, kemudian melaksanakan haji di bulan Dzulhijjah. Setelah selesai haji, jamaah menunggu sampai tanggal 13 Dzulhijjah dan kemudian melaksanakan umrah ifrad.

Baca Juga:

Masjid Termegah di Dunia

2. Haji Tamattu’

  • Pengertian: Haji tamattu’ adalah jenis haji yang digabungkan dengan umrah. Jamaah terlebih dahulu melaksanakan umrah, kemudian dilanjutkan dengan haji.
  • Keutamaan: Haji tamattu’ merupakan jenis haji yang paling banyak dilakukan oleh jamaah haji Indonesia karena dianggap lebih praktis dan efisien.
  • Waktu Pelaksanaan: Haji tamattu’ dapat dilaksanakan kapan saja di luar bulan Ramadhan dan bulan-bulan terlarang.
  • Tata Cara:
    • Niat umrah tamattu’ saat miqat.
    • Melaksanakan seluruh rukun umrah.
    • Memotong rambut minimal 3 helai sebagai tanda tahallul umrah.
    • Tetap berihram dan menunggu sampai datangnya tanggal 8 Dzulhijjah.
    • Niat haji saat tanggal 8 Dzulhijjah.
    • Melaksanakan seluruh rukun haji.
    • Tunggu sampai selesai haji, kemudian baru melakukan tahallul haji.
  • Contoh: Jamaah berangkat dari Indonesia pada bulan Syawal, kemudian melaksanakan umrah di bulan Syawal. Jamaah tetap berihram dan menunggu sampai tanggal 8 Dzulhijjah, kemudian melaksanakan haji. Setelah selesai haji, jamaah baru melakukan tahallul haji.

Baca Juga:

Ciri Sahabat yang Baik dalam Islam

3. Haji Qiran

  • Pengertian: Haji qiran adalah jenis haji yang digabungkan dengan umrah sejak awal. Jamaah berniat haji dan umrah sekaligus saat miqat.
  • Keutamaan: Haji qiran memiliki keutamaan tersendiri, yaitu jamaah tidak perlu melakukan tahallul umrah terlebih dahulu, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.
  • Waktu Pelaksanaan: Haji qiran dapat dilaksanakan kapan saja di luar bulan Ramadhan dan bulan-bulan terlarang.
  • Tata Cara:
    • Niat haji dan umrah qiran saat miqat.
    • Melaksanakan seluruh rukun haji dan umrah secara berurutan.
    • Tunggu sampai selesai haji, kemudian baru melakukan tahallul haji.
  • Contoh: Jamaah berangkat dari Indonesia pada bulan Syawal, kemudian niat haji dan umrah qiran saat miqat. Jamaah melaksanakan seluruh rukun haji dan umrah secara berurutan. Setelah selesai haji, jamaah baru melakukan tahallul haji.

Referensi:

Haji

Baca Al-Qur’an dari Awal hingga Akhir, Jadi Kunci Kebahagiaan Dunia & Akhirat

Di antara hiruk pikuk kehidupan, terkadang kita lalai untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Salah satu amalan yang paling dicintai Allah SWT. dan menjadi kunci kebahagiaan dunia & akhirat adalah dengan membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir.

Sumber Gambar: https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/

Mengapa Membaca Al-Qur’an dari Awal hingga Akhir?

Membaca Al-Qur’an dengan cara ini bukan hanya sekadar melantunkan ayat suci, namun juga menyelami lautan makna dan hikmah di dalamnya. 

Berikut beberapa keutamaannya:

  • Meningkatkan Keimanan & Ketakwaan

Semakin dalam kita mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an, semakin tersentuh hati & semakin dekat dengan Allah SWT.

  • Mendapat Pahala Berlipat Ganda

Setiap huruf yang dibaca dalam Al-Qur’an dibalas dengan sepuluh kebaikan. Bayangkan pahala yang didapat saat membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir!

  • Mendapat Syafaat Al-Qur’an di Hari Kiamat

Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari penuh perhitungan.

  • Mencerdaskan Otak dan Hati

Membaca Al-Qur’an membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan membuka cakrawala pemikiran.

  • Menghilangkan Stres dan Kecemasan

Membaca Al-Qur’an membawa ketenangan jiwa dan kedamaian hati.

Memang, terkadang kita merasa kesulitan untuk konsisten dalam amalan mulia ini. Kurangnya motivasi, atau kesulitan memahami makna ayat-ayatnya bisa menjadi hambatan. 

ArahMuslim Hadir Menjawab Tantangan Ini 

Private Ngaji Online ArahMuslim x SyariHub

Program belajar Al-Qur’an yang didesain khusus untuk membantu Sahabat Muslim mencapai target membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir dengan mudah & efektif.

Apa Keunggulannya?

  • Guru berpengalaman dan qualified

Dipandu oleh Ustadz/Ustadzah pilihan yang mumpuni & memahami metode pembelajaran yang tepat.

  • Kurikulum terstruktur dan sistematis

Materi tersusun rapi dan terarah, mengantarkan Sahabat Muslim memahami Al-Qur’an secara menyeluruh.

  • Metode inovatif dan menyenangkan

Belajar Al-Qur’an tidak lagi membosankan, dengan metode yang interaktif dan sesuai zaman, dan bimbingan 1 murid, 1 Guru. 

  • Waktu fleksibel

Sesuaikan waktu belajar dengan kesibukan Anda, dimanapun dan kapanpun.

  • Harga terjangkau

Biaya program yang bersahabat, tidak menguras kantong pastinya! Kolaborasi ArahMuslim dengan SyariHub menjadi salah satu yang cukup diminati banyak kalangan, karena memudahkan kita untuk belajar baca Al-Qur’an dimana pun, kapan pun. Daftar priate ngaji online ArahMuslim x SyariHub melalui Instagram arah.muslim, kemudian klik link di bio!

Syarat & Ketentuan Hewan Kurban yang Wajib Diketahui

Ibadah kurban merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik. Selain menjadi bentuk syukur atas nikmat Allah SWT, kurban juga menjadi sarana untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Agar ibadah kurban diterima Allah SWT, terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi seperti pemilihan hewan yang akan dikurbankan. Lantas, apa saja syarat dan ketentuannya?

Syarat Hewan Kurban

Hewan kurban yang sah harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

  • Jenis Hewan: Hewan yang sah untuk kurban adalah kambing, domba, sapi, kerbau, dan unta.
  • Usia:
    • Kambing/domba: minimal 1 tahun atau sudah berganti gigi (al-jadza’).
    • Kambing kacang: minimal 2 tahun atau lebih.
    • Sapi/kerbau: minimal 2 tahun atau lebih.
    • Unta: minimal 5 tahun atau lebih.
  • Kesehatan: Hewan kurban harus sehat, bebas dari penyakit cacat, buta, pincang, kurus kering, dan tidak berpenyakit menular.
  • Jenis Kelamin: Hewan kurban sah untuk jantan maupun betina.
  • Kepemilikan: Hewan kurban harus dimiliki secara sah dan bebas dari riba.

Baca Juga:

Penyebab Terhalangnya Hidayah

Ketentuan Hewan Kurban yang Tidak Sah

Hewan kurban tidak sah jika:

  • Hewan tersebut cacat, buta, pincang, kurus kering, dan berpenyakit menular.
  • Hewan tersebut cacat fisik (seperti patah tulang) atau cacat mental (seperti gila).
  • Hewan tersebut masih menyusui atau bunting.
  • Hewan tersebut telah disembelih sebelum waktunya.
  • Hewan tersebut hasil dari riba.

Tips Memilih Hewan Kurban

Memilih hewan kurban yang sesuai syariat dan berkualitas baik merupakan hal yang penting. Berikut beberapa tips:

  • Belilah hewan kurban di tempat yang terpercaya untuk memastikan kesehatan dan asal-usul hewan tersebut.
  • Perhatikan kondisi fisik hewan seperti mata, gigi, kaki, dan tubuhnya. Pastikan hewan tersebut sehat dan bebas dari penyakit.
  • Pilihlah hewan kurban yang sesuai dengan budget dan kemampuan Anda.
  • Jika ragu, konsultasikan dengan ustadz atau lembaga yang kompeten untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Referensi:

Syarat Hewan Kurban

Hukum Tidak Bisa Membaca Al-Quran Bagi Umat Muslim

Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup dan sumber segala ilmu pengetahuan. Membaca Al-Quran adalah sebuah amalan yang mulia dan dianjurkan oleh Allah SWT. Namun, bagaimana hukum bagi umat Islam yang tidak bisa membaca Al-Quran?

Secara umum, tidak ada dosa bagi umat Islam yang tidak bisa membaca Al-Quran. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 286:

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah: 286)

Allah SWT tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu yang di luar kemampuan mereka. Bagi orang yang tidak bisa membaca Al-Quran karena keterbatasan fisik, seperti buta atau cacat fisik lainnya, tentu tidak berdosa. Namun, bagi orang yang mampu belajar membaca Al-Quran, namun tidak berusaha atau sengaja mengabaikannya, maka hal tersebut berdosa. Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa yang tidak mempelajari Al-Quran dan tidak pula mempelajarinya, maka dia akan dilaknat oleh Allah, malaikat, dan seluruh manusia. (HR. Tirmidzi)

Sumber gambar: nabawimulia.co.id

Janji Allah SWT yang Tertuang dalam Al-Quran

Baca Juga:

Upaya Bagi yang Tidak Bisa Membaca Al-Quran

Meskipun tidak bisa membaca Al-Quran secara langsung, bukan berarti umat Islam tidak bisa mempelajari dan memahami isinya. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan:

  • Mempelajari Al-Quran dengan cara mendengarkan
    • Tersedia banyak rekaman Al-Quran yang bisa didengarkan, baik secara online maupun offline.
    • Umat Islam bisa mendengarkan Al-Quran sambil melakukan aktivitas lain, seperti bekerja, berolahraga, atau beristirahat.
  • Mempelajari Al-Quran dengan cara menghafal
    • Menghafal Al-Quran memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
    • Umat Islam bisa menghafal Al-Quran secara bertahap, mulai dari ayat-ayat pendek hingga ayat-ayat yang lebih panjang.
  • Mempelajari tafsir Al-Quran
    • Membaca tafsir Al-Quran membantu umat Islam memahami makna dan kandungan ayat-ayat Al-Quran.
    • Tersedia banyak tafsir Al-Quran yang bisa dipelajari, baik tafsir klasik maupun tafsir modern.
  • Mengikuti kajian atau kelas Al-Quran
    • Mengikuti kajian atau kelas Al-Quran membantu umat Islam memahami Al-Quran dengan lebih mendalam.
    • Umat Islam bisa mengikuti kajian atau kelas Al-Quran di masjid, musala, atau lembaga pendidikan Islam lainnya.

Referensi:

Membaca Al-Quran

Kurban Online, Bagaimana Hukum dan Tata Caranya?

Di era digital ini, menunaikan ibadah kurban pun semakin mudah dan praktis dengan hadirnya platform kurban online. Bagi sebagian orang, kurban online mungkin masih asing dan menimbulkan pertanyaan terkait hukum dan tata caranya.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai hukum dan tata cara kurban online, beserta manfaat yang bisa Anda dapatkan.

Hukum Kurban Online: Sahkah?

Secara hukum, kurban online diperbolehkan oleh mayoritas ulama. Hal ini didasarkan pada analogi wakalah, di mana Anda mewakilkan pihak platform untuk melakukan kurban atas nama Anda.

Namun, perlu diingat bahwa sahnya kurban online bergantung pada beberapa syarat, yaitu:

  • Hewan kurban harus memenuhi syariat Islam: Hewan kurban harus berumur cukup, sehat, dan bebas dari cacat fisik yang signifikan.
  • Penyembelihan oleh pihak yang berkompeten: Pastikan penyembelihan dilakukan oleh orang yang ahli dan memahami syariat Islam.
  • Keberlangsungan tradisi kurban: Meskipun kurban online sah, umat Muslim tetap dianjurkan untuk melaksanakan kurban secara fisik jika memungkinkan, karena memiliki nilai-nilai sosial dan kebersamaan yang penting.

Tata Cara Kurban Online:

  1. Pilih platform terpercaya: Pastikan platform yang Anda pilih memiliki reputasi baik dan kredibel dalam penyaluran daging kurban.
  2. Pilih hewan kurban: Pilih jenis hewan kurban yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan Anda. Perhatikan syarat-syarat hewan kurban yang sah dalam Islam.
  3. Tentukan metode penyembelihan: Pilih metode penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam dan pastikan platform mendapatkan sertifikat halal.
  4. Lakukan pembayaran: Lakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan platform yang dipilih. Pastikan pembayaran dilakukan dengan aman dan terpercaya.
  5. Salurkan daging kurban: Pihak platform akan menyalurkan daging kurban kepada yang membutuhkan. Pastikan platform memiliki jangkauan distribusi yang luas dan merata.

Manfaat Kurban Online:

  • Kemudahan dan Kenyamanan: Kurban online praktis dan mudah dilakukan, tanpa perlu repot mencari hewan kurban, menyembelih, dan mendistribusikan daging.
  • Jangkauan Luas: Anda dapat berkurban di berbagai wilayah, bahkan di luar negeri, sehingga dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: Platform kurban online terpercaya biasanya memberikan laporan detail tentang proses kurban, dari pemilihan hewan hingga penyaluran daging.
  • Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Platform kurban online bekerja sama dengan peternak lokal, sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi mereka.

Mari Tebar Kebaikan Bersama ArahMuslim!

ArahMuslim, bekerja sama dengan Dompet Dhuafa, mengajak Anda untuk berpartisipasi dalam #TebarHewanKurban. Melalui platform ini, Anda dapat dengan mudah menunaikan kurban online dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Download Aplikasi ArahMuslim sekarang melalui Google Play Store atau Apple Store!

Informasi lebih lanjut dan pemesanan kurban online:

Mari jadikan momen Idul Adha ini sebagai momen untuk berbagi kebahagiaan dan membantu sesama. Selamat berkurban!

Hukuman Bagi Orang yang Suka Menunda Salat

Salat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal sehat. Melaksanakan Salat tepat waktu merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. Namun, tak jarang kita menjumpai orang yang suka menunda salat hingga mendekati akhir waktu, bahkan melewatinya.

Lalu, bagaimana hukum bagi orang yang suka menunda Salat?

Hukum Menunda Salat

Menunda Salat hukumnya haram, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Berikut beberapa dalilnya:

  • Al-Qur’an:
    • QS. An-Nisa’ (4): 103: “Sesungguhnya Salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
    • QS. Al-Ma’un (107): 4-5: “Celakalah bagi mereka yang mengerjakan Salatnya, (yaitu) mereka yang lalai dari Salatnya.”
  • Hadits:
    • HR. Bukhari dan Muslim: “Dari Abu Hurairah ra., beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: ‘Tiada dua perkara yang lebih ringan ditimbang di sisi Allah SWT selain dua perkara ini: yaitu mencela orang yang mencela Allah SWT dan menunda-nunda Salat fardhu sampai habis waktunya.’”

Baca Juga:

Adab Ketika di Masjid

Orang yang suka menunda Salat akan mendapatkan dosa dan adzab dari Allah SWT. Berikut beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi:

  • Didoakan malaikat: Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Malaikat melaknat orang yang menunda-nunda Salat fardhu sampai habis waktunya.” (HR. Tirmidzi)
  • Dipermalukan di akhirat: Orang yang suka menunda Salat akan dipermalukan di akhirat dengan dikalungi api neraka. (HR. Ahmad)
  • Dikenakan siksaan di neraka: Orang yang suka menunda Salat akan dimasukkan ke dalam neraka. (HR. Bukhari dan Muslim)

Tips Menghindari Kebiasaan Menunda Salat

Berikut beberapa tips untuk menghindari kebiasaan menunda Salat:

  • Memperbanyak doa dan istighfar: Mohonlah kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat malas dan lalai dalam beribadah.
  • Menyadari pentingnya Salat: Salat merupakan tiang agama dan pondasi amal shalih. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaganya.
  • Membiasakan diri Salat tepat waktu: Semakin sering kita Salat tepat waktu, semakin mudah pula kita untuk menghindari kebiasaan menunda Salat.
  • Menggunakan alarm: Alarm dapat membantu kita untuk mengingatkan waktu Salat.
  • Berjamaah: Salat berjamaah dapat membantu kita untuk lebih semangat dan disiplin dalam melaksanakan Salat.

Baca Juga:

Penyebab Terhalangnya Hidayah

Referensi:

Mengenal Tradisi Halalbihalal: Latar Belakang dan Tujuannya

Halalbihalal merupakan salah satu tradisi budaya di Indonesia yang dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berkunjung ke rumah kerabat, teman, atau tetangga untuk saling bermaaf-maafan, bertukar ucapan selamat Idul Fitri, serta berbagi makanan dan kebahagiaan.

Secara harfiah, “halalbihalal” berasal dari dua kata Arab, “halal” yang berarti “diperbolehkan” atau “sesuai dengan syariat Islam”, dan “bihalal” yang berarti “meminta izin” atau “meminta restu”. Jadi, secara keseluruhan, halalbihalal dapat diartikan sebagai bertemu dan meminta izin atau restu dari orang lain, serta memaafkan dan mengakhiri segala bentuk pertikaian atau ketidaksetujuan yang mungkin terjadi di masa lalu.

Tradisi ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat bagi orang-orang yang melakukannya. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga:

Keutamaan Membaca Surat Al-Waqiah

Tujuan Halalbihalal

Halalbihalal memiliki beberapa tujuan dan manfaat, antara lain:

1. Memaafkan dan Berdamai: Halalbihalal bisa menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk saling memaafkan dan mengakhiri segala bentuk pertikaian atau ketidaksetujuan yang mungkin terjadi di masa lalu. Hal ini tentunya akan menciptakan perdamaian, toleransi, dan kerukunan antar individu.

2. Memperkuat Hubungan Sosial: Tradisi ini memungkinkan orang-orang untuk bertemu dan berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, tetangga, dan kolega. Hal ini akan membantu memperdalam hubungan sosial, membangun jaringan relasi, dan menciptakan rasa kebersamaan dalam masyarakat.

3. Menghormati Tradisi dan Nilai Budaya: Melalui halalbihalal, seseorang akan menghormati tradisi dan nilai-nilai budaya yang melekat dalam masyarakat, seperti sikap saling menghargai, gotong royong, dan kebersamaan.

4. Mempererat Solidaritas: Tradisi ini memperkuat solidaritas di antara anggota masyarakat, karena melibatkan kegiatan berbagi makanan dan kebahagiaan. Hal ini akan menciptakan rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan sosial, budaya, dan agama.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Halalbihalal memberikan kesempatan bagi individu untuk merasakan kebahagiaan dan kehangatan dalam suasana yang positif. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan emosional dan menyebarkan energi positif ke dalam lingkungan sekitar.

Baca Juga:

Amalan Sunnah Rasul yang Mudah Dilakukan Sehari-hari

6. Memperkokoh Nilai-nilai Agama: Dalam konteks kehidupan beragama, halalbihalal adalah wujud dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan tentang kebersamaan, kesabaran, dan pengampunan. Hal ini memperkokoh identitas keagamaan dan mempromosikan praktik-praktik yang dianggap baik dalam Islam.

Secara keseluruhan, halal bihalal bukan hanya sekadar tradisi sosial, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam dalam memperkuat struktur sosial dan nilai-nilai yang dibangun dalam masyarakat.

Sumber Referensi:

Halalbihalal

Jangan Lengah! Ini Cara Bijak Kelola THR dengan Benar

Sahabat Muslim, apakah kamu salah satu orang yang paling menantikan THR (Tunjangan Hari Raya) menjelang Idulfitri? Biasanya, orang-orang akan memanfaatkan THR untuk memenuhi kebutuhan lebaran, biaya mudik, membeli barang-barang yang diimpikan, dan sederet keinginan lainnya.

Sebetulnya, hal tersebut sah-sah saja, mengingat THR merupakan pendapatan ekstra dari pendapatan pokok yang biasa kamu dapatkan. Namun, ada baiknya kamu mendahulukan THR untuk kewajiban pokok dan kebutuhan lain yang lebih utama. Jangan sampai THR habis percuma dan setelahnya kamu malah kekurangan dana.

Berikut tips cerdas yang bisa kamu terapkan untuk mengelola THR. Simak sampai selesai, ya!

1. Rencanakan Anggaran

Saat menerima THR, penting untuk merencanakan anggaran dengan bijaksana. Identifikasi kebutuhan dan prioritas keuangan kamu. Pisahkan dana untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pokok dan tagihan rutin, serta alokasikan sebagian untuk kebutuhan yang bersifat darurat atau tabungan jangka panjang.

2. Hemat dan Bijaksana dalam Pengeluaran

Jangan tergoda untuk menghabiskan THR secara impulsif. Berbelanjalah secara bijaksana dengan mempertimbangkan kebutuhan dan prioritas kamu. Hindari pengeluaran yang tidak perlu atau berlebihan, terutama untuk barang-barang mewah yang tidak memberi nilai tambah jangka panjang.

3. Prioritaskan Pembayaran Utang

Jika kamu memiliki utang atau kewajiban keuangan lainnya, pertimbangkan untuk menggunakan sebagian dari THR kamu untuk melunasi utang tersebut. Mengurangi beban utang akan memberikan ketenangan pikiran dan membantu meningkatkan kondisi keuangan kamu secara keseluruhan.

4. Investasikan atau Simpan

Salah satu cara terbaik untuk mengelola THR adalah dengan menginvestasikannya atau menyimpannya untuk masa depan. Kamu bisa membuka rekening tabungan atau deposito, atau memasukkan sebagian dari THR kamu ke dalam instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu.

5. Berikan Donasi atau Sedekah

Manfaatkan THR kamu untuk berbagi kepada yang membutuhkan dengan memberikan donasi atau sedekah. Memberikan kepada orang-orang yang kurang beruntung tidak hanya memberi dampak positif bagi mereka, tetapi juga memberikan rasa kepuasan dan berkah untuk kamu secara pribadi.

Sumber Referensi: 

THR