Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan ramalan kiamat yang akan terjadi pada tanggal 29 Juni 2024, diprediksi oleh seorang astrolog India bernama Kushal Kumar. Ramalan ini tentu saja menimbulkan kehebohan dan kekhawatiran di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Umat Islam mempunyai kewajiban untuk memiliki keyakinan yang teguh terhadap hari akhir. Namun, Islam tidak mengajarkan kita untuk mengikuti ramalan-ramalan yang tidak didasari oleh dalil dan bukti yang kuat.
Di artikel ini terdapat penjelasan mengenai pandangan Fenomena ramalan kiamat dalam Islam yang wajib Sahabat Muslim ketahui.
Hadits Mengenai Tanda-Tanda Kiamat dalam Islam
Salah satu tanda kiamat besar adalah munculnya api yang besar. Dalam buku “Tanda-tanda Kiamat” karya Atho’illah Umar yang mengutip al Nihayah di al Gharib al Hadits, beberapa riwayat menyebutkan bahwa api tersebut akan muncul dari Yaman, tepatnya di bawah kota Aden.
Kota ini terletak di bagian selatan Jazirah Arab, dekat dengan Hadramaut yang kini dikenal dengan Laut Arab. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, terdapat sepuluh tanda besar menjelang kiamat.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Asid Al Ghifari, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kiamat tidak akan terjadi sampai sepuluh tanda besar muncul terlebih dahulu.
Di antara tanda-tanda tersebut adalah kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), matahari yang terbit dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, serta tiga gerhana di timur, barat, dan Jazirah Arab. Tanda terakhir adalah munculnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.
Keadaan Manusia di Hari Kiamat Menurut Islam

Dalam Kitab “An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim” yang diterjemahkan oleh Ali Nurdin, beberapa hadits menyebutkan bahwa seburuk-buruknya manusia adalah mereka yang akan hidup hingga merasakan hari kiamat.
Sementara orang-orang mukmin akan dipanggil oleh Allah terlebih dahulu dan dimatikan sebelum kiamat datang. Rasulullah SAW bersabda, “Manusia semakin kikir, zaman semakin keras, dan kiamat tidak akan terjadi, kecuali kepada seburuk-buruk manusia” (HR. Ibnu Majah).
Dalam Kitab “Kasyf al-Minan fi ‘Alama as-Sa’ah wa al Malahim wa al-Fitan” karya Mahmud Rajab Hamady yang diterjemahkan oleh Ibnu Tirmidzi, menyebutkan bahwa Allah SWT akan mengutus angin lembut dari Yaman yang akan mencabut nyawa orang-orang mukmin sebelum datangnya kiamat.
Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah RA dalam Shahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mengirimkan angin dari arah Yaman yang lebih lembut dari sutera, yang tidak akan meninggalkan seorang pun yang dalam hatinya ada keimanan seberat biji sawi melainkan ia akan dicabut nyawanya” (HR. Muslim).
Setelah angin lembut tersebut, hanya tersisa manusia dengan hati yang buruk yang akan merasakan kedahsyatan hari kiamat.
Bagaimana Islam Memandang Ramalan Kiamat?
Dalam Islam, hanya Allah SWT yang mengetahui kapan terjadinya kiamat. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
“Hanya Allah yang mengetahui hari kiamat. Tidak ada seorang pun di bumi maupun di langit yang mengetahuinya, kecuali Dia. Dan tidak seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya kiamat itu, kecuali Dia.” (QS An-Naba’: 31)
Nabi Muhammad SAW pun pernah mendapatkan pertanyaan tentang kapan terjadinya kiamat. Beliau menjawab bahwa hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Hal ini diriwayatkan dalam sebuah hadits:
“Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, ‘Rasulullah SAW ditanya tentang kiamat. Beliau menjawab, ‘Tidak ada yang lebih mengetahui tentangnya selain Allah SWT.’” (HR Bukhari)
Ramalan kiamat yang beredar, seperti ramalan 29 Juni 2024, tidak memiliki dasar yang kuat dalam Islam. Sahabat Muslim wajib untuk berhati-hati terhadap ramalan-ramalan yang tidak didasari oleh dalil dan bukti yang kuat.
Lebih baik kita fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi kiamat. Berikut tips mempersiapkan diri menghadapi kiamat.
- Meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan.
- Memperbanyak amal saleh.
- Berbuat baik kepada sesama.
- Menyebarkan ilmu dan kebaikan.
- Selalu berdoa kepada Allah SWT agar mendapatkan kekuatan dan keteguhan iman dalam menghadapi kiamat.
Referensi:
No comment yet, add your voice below!