Masjid Termegah di Indonesia, Mana Favoritmu?

masjid termegah di indonesia

Masjid merupakan rumah atau tempat ibadah umat Islam. Masjid juga merupakan tempat paling mulia untuk kegiatan ibadah umat Islam, seperti sholat, berdzikir, dan i’tikaf. Terdapat masjid – masjid termegah di Indonesia. Ini dia daftar masjid termegah yang berada di Indonesia, diantaranya adalah:

Masjid Raya Baiturrahman 

Masjid yang terletak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1875. Apabila Sahabat Muslim, berkunjung ke Kawasan Masjid Raya Baiturrahman, jangan sampai melakukan perbuatan – perbuatan yang tidak baik yang melanggar Syariat Islam, ya!

Masjid Istiqlal

Bangunan dari Masjid Istiqlal yang indah dan megah merupakan hasil kerja arsitektur bernama Friedrich Silaban. Pembangunan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1961 dan pada tahun 1978 diresmikan oleh Presiden Soeharto.

Masjid 99 Kubah

Masjid 99 Kubah terletak di Kota Makassar. Titik megah dari masjid ini adalah adanya 99 aneka kubah yang berwarna cerah dan disusun secara bertingkat dengan warna jingga, kuning, juga merah. Angka 99 sendiri diambil dari Asmaul Husna yang berarti nama – nama Allah. 

Masjid Raya Sumatera Barat

Masjid termegah keempat adalah Masjid Raya Sumatera Barat yang menjadi masjid terbesar di Sumatera Barat, lho. Bangunannya menggabungkan unsur – unsur dari rumah gadang dan unsur modern dengan bentuk yang unik. 

Masjid Cheng Hoo

Didirikan atas prakarsa penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama pada 15 Oktober 2001. 

Itu tadi beberapa masjid termegah di Indonesia. Selain dijadikan tempat ibadah, masjid – masjid ini sering kali digunakan sebagai wisata religi oleh para wisatawan. Mana masjid kesukaanmu? Sahabat Muslim, jangan lupa sempatkan waktu dan berkunjung ke salah satu masjid ini ya!

Baca juga artikel lainnya tentang tempat bersejarah islam

Referensi:

simas.kemenag.go.id

 www.tagar.id/Filosofi dan Keistimewaan Bangunan Masjid Raya Sumatera Barat

Urbane.co.id/Masjid-Raya-Sumatera-Barat

Travel.kompas.com/Sejarah Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Bagaimana Islam Memandang Wabah Covid-19?

Wabah Covid-19

Sahabat Muslim, tentunya kita tahu bahwa wabah Virus Corona/Covid-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Tiongkok, akhir tahun 2019. Hampir kurang lebih 200 negara di dunia terjangkit virus corona termasuk Indonesia. Upaya pencegahan, pengobatan, dan pemutusan rantai penyebaran telah dilakukan, seperti social distancing hingga lockdown dikota – kota besar di berbagai negara.

Dalam Islam, virus corona atau Covid-19 ini adalah wabah, merupakan ujian bagi suatu kaum agar selalu mendekatkan diri kepada Allah. Sebagian para ulama menyebutkan istilah penyakit ini dengan Tho’un, yaitu wabah yang mengakibatkan penduduk sakit dan beresiko menular. Wabah ini juga ada pada saat zaman Rasulullah SAW, lho. 

Pada saat awal virus corona muncul di Indonesia, beberapa peraturan yang menyangkut peribadatan Islam sempat menuai pro dan kontra. Contohnya seperti ditutupnya rumah ibadah. Menurut sebagian kalangan, hal itu tidak perlu dilakukan, karena menyangkut ibadah dan beberapa pendapat pribadi yang menuai kontra. Namun, pada akhirnya semua dapat disetujui dan MUI mengeluarkan fatwa untuk beribadah dilakukan dari rumah saja.

Allah SWT telah memberikan petunjuk – petunjukNya dalam menghadapi virus corona yang tercantum pada Al – Qur’an. Diantara petunjuk yang menjelaskan bahwasanya seorang hamba tidak akan ditimpa suatu musibah kecuali Allah SWT telah menuliskan dan mentakdirkan musibah tersebut. Sebagaimana pada firman Allah SWT dalam Surat At-Taubah:51 yang artinya:

“Katakanlah: Tidak akan menimpakan kami kecuali apa yang Allah telah tuliskan untuk kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakal orang – orang yang beriman.”

Dari ayat Al-Qur’an tersebut, kita bisa belajar bahwa tidaklah seorang hamba ditimpa satu musibah kecuali yang Allah telah tuliskan kepadanya. Jadi, semua yang ditimpakan kepada kita sudah Allah tulis jauh sebelum kita dilahirkan dimuka bumi.

Lalu, bagaimana cara pencegahan wabah Covid-19 dalam Islam?

Dalam Hadits Riwayat Bukhori, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika kamu mendengar wabah disuatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari).

Nabi Muhammad SAW memperingatkan umatnya untuk tidak dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Jika berada di dalam tempat yang terkena wabah, dilarang untuk keluar.

Rasulullah SAW juga memerintahkan untuk mengisolasi para penderitanya di tempat khusus, jauh dari pemukiman penduduk. Dalam sebuah hadits juga disebutkan janji surga dan pahala yang besar bagi siapa saja yang bersabar ketika menghadapi wabah penyakit. 

‘Kematian karena wabah adalah surga bagi tiap muslim (yang meninggal karenanya). (HR. Bukhari). 

Sebagai seorang mukmin, sebaiknya kita ikhtiar dengan melakukan karantina atau social distancing, mematuhi protokol kesehatan, dan menjaga kebersihan. Tingkatkan juga spiritual kita dengan memaksimalkan beribadah, banyak berbuat amal kebaikan, berdoa kepada Allah memohon perlindungan, dan senantiasa diberikan kesehatan.

Jika dapat bertafakur lebih jauh, sebagai muslim, kita bisa melihat bahwa wabah ini adalah sebuah Rahmat-Nya. Serta, sebuah peringatan untuk terus menjadikannya sebagai wasilah atau jalan agar terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Tentunya kita semua berdoa agar wabah ini akan berakhir dan segera diberikan kesembuhan bagi para penderita Covid-19. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin. Dialah Allah Sang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.

Baca juga artikel tentang Negara tanpa tes PCR

Referensi:

Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i, Volume 7, No. 6 Tahun 2020 oleh Eman Supriatna. 

https://www.setneg.go.id/baca/index/penanganan_pandemi_covid_19_dalam_pandangan_fiqih_islam