Panduan Islam tentang Hindari Tasyabbuh Orang Non-Muslim

Dalam ajaran Islam, menjaga identitas dan tidak terpengaruh oleh kebiasaan yang bertentangan dengan syariat menjadi hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh larena itu, memahami batasan-batasan terkait tasyabbuh dengan orang non-Muslim membantu seorang Muslim tetap berada di jalur yang benar dalam menjalankan nilai-nilai keislaman.

Melalui artikel ini, Sahabat Muslim akan diajak melihat panduan praktis mengenai apa saja yang perlu dihindari dalam konteks tasyabbuh, termasuk contoh keseharian yang sering tak disadari. Yuk, simak selengkapnya dan pahami bagaimana menerapkannya dengan bijak dalam kehidupan.

Ringkasan

  • Tasyabbuh adalah tindakan meniru kebiasaan atau ciri khas kelompok lain yang bisa mengikis identitas seorang Muslim jika tidak sesuai ajaran Islam.
  • Tasyabbuh terbagi dua, yaitu yang diharamkan (meniru simbol atau ritual agama lain) dan yang diperbolehkan (meniru hal-hal umum yang tidak terkait akidah).
  • Contoh tasyabbuh yang harus diwaspadai seperti ikut perayaan agama lain atau memakai simbol keagamaan non-Muslim, sementara budaya umum yang tidak melanggar syariat masih diperbolehkan.

Apa itu Tasyabbuh?

Sumber Gambar: Freepik

Tasyabbuh adalah sikap atau tindakan seorang Muslim yang meniru kebiasaan, gaya hidup, atau ciri khas yang menjadi identitas khusus kelompok lain, terutama jika hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Fenomena ini biasanya terjadi tanpa disadari, misalnya dalam cara berpakaian, perayaan tertentu, atau kebiasaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai syariat.

Dalam Islam, tasyabbuh dianggap perlu diwaspadai karena bisa mengikis identitas seorang Muslim secara perlahan. Ketika seseorang meniru sesuatu yang bukan bagian dari ajaran Islam dan tidak membawa manfaat, dikhawatirkan hal itu dapat memengaruhi cara pandang, prinsip hidup, hingga praktik ibadahnya. 

Apa Saja Macam Tasyabbuh dalam Islam?

Sumber Gambar: Freepik

Tasyabbuh dalam Islam memiliki berbagai bentuk yang penting dipahami agar setiap Muslim bisa lebih berhati-hati dalam menjaga identitas dan prinsip beragama. Berikut adalah dua macam tasyabbuh dalam Islam yang perlu Sahabat Muslim ketahui:

Tasyabbuh yang Diharamkan

Tasyabbuh yang dilarang adalah segala bentuk peniruan terhadap ciri khas ajaran atau ritual agama non-Muslim, termasuk mempelajari atau mengikuti praktik yang tidak ada dalam syariat Islam. Perbuatan ini dihukumi haram, tergolong dosa besar, bahkan bisa mengarah pada kekufuran jika dilakukan dengan sadar. 

Tasyabbuh yang Diperbolehkan

Ada pula tasyabbuh yang diperbolehkan, yaitu menyerupai hal-hal umum yang asalnya bukan ciri khas agama lain, tetapi kebetulan juga dilakukan oleh non-Muslim. Meniru hal seperti ini tidak mengapa karena tidak berkaitan dengan aqidah atau simbol keagamaan, meski manfaatnya mungkin tidak sebesar ketika dilakukan sesuai adab Islam.

Apa Saja Contoh Tasyabbuh? 

Sumber Gambar: Freepik

Tasyabbuh adalah perilaku meniru hal-hal yang menjadi ciri khas kelompok lain dalam aspek agama maupun budaya tertentu. Berikut adalah beberapa contoh tasyabbuh agar kita lebih bijak dalam menjaga identitas sebagai seorang Muslim:

Mengikuti Perayaan Agama Non-Muslim

Ikut merayakan hari besar agama lain, seperti menghadiri ritual ibadah atau melakukan simbol-simbol khusus, termasuk tasyabbuh yang dilarang karena menyerupai ajaran akidah yang tidak sesuai dengan Islam. Ulama menilai tindakan ini bisa mengaburkan identitas keimanan dan berpotensi menyeret pada perbuatan yang dikhawatirkan mendekati unsur keyakinan lain.

Memakai Simbol Keagamaan Non-Muslim

Menggunakan pakaian atau aksesoris yang menjadi ciri khas ibadah agama lain, seperti salib atau pakaian ritual tertentu, termasuk tasyabbuh yang terlarang. Alasannya, simbol tersebut melekat pada identitas keyakinan tertentu, sehingga mengenakannya dianggap meniru aspek keagamaan yang tidak selaras dengan ajaran Islam.

Meniru Gaya Ibadah atau Ritual Khusus

Melakukan gerakan, doa, atau ritual ibadah yang menjadi kekhususan agama lain juga dikategorikan tasyabbuh. Perbuatan ini tidak hanya menyerupai, tetapi juga berpotensi mengaburkan batas antara ibadah dalam Islam dan ajaran agama lain, sehingga dilarang oleh banyak ulama.

Meniru Budaya Populer yang Tidak Melanggar Syariat

Beberapa hal seperti gaya kuliner, desain arsitektur, hingga kebiasaan sosial tertentu boleh diikuti selama tidak mengandung unsur syirik, maksiat, atau identitas agama lain. Tindakan ini termasuk tasyabbuh yang mubah karena sifatnya universal dan tidak mengganggu prinsip-prinsip inti dalam Islam.

Kesimpulan

Islam memberikan panduan jelas agar umatnya tetap menjaga identitas dan prinsip agama, termasuk dalam menjauhi tasyabbuh terhadap praktik yang menjadi ciri khas keyakinan non-Muslim. Sikap ini bukan tentang membatasi, tetapi menjaga kemurnian akidah dan mencegah umat dari mengikuti tradisi yang dapat menyalahi syariat. 

Dengan membedakan mana yang menjadi ciri ibadah atau ritual agama lain, Sahabat Muslim dapat tetap teguh pada ajaran Islam tanpa terpengaruh oleh budaya yang bertentangan. Sikap bijak dalam memilah antara budaya, kebiasaan sosial, dan unsur keagamaan menjadi kunci agar seorang Muslim tetap moderat namun tetap menjaga prinsip tauhid.

Referensi:

https://alfatihah.com/macam-dan-contoh-tasyabbuh/

https://muslimah.or.id/20806-aturan-aturan-dalam-menyerupai-tasyabbuh-dengan-orang-kafir.html

FAQ

Jika tren tersebut tidak mengandung simbol, ritual, atau identitas khusus suatu agama/non-Muslim, maka mengikuti tren umumnya diperbolehkan. 

Pelajari batasan syariat, konsultasikan pada ustaz yang kompeten, dan biasakan memilah hal yang menjadi ciri khas non-Muslim dari hal yang bersifat universal.

Boleh jika budaya itu bersifat netral, tidak bertentangan dengan syariat, dan tidak mengandung simbol keagamaan non-Muslim.

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *