Perjalanan hijrah setiap muslimah adalah cerita unik yang sarat dengan pembelajaran, keteguhan, dan kadang keputusan berat yang harus diambil. Kisah Inara Rusli, mantan istri dari Virgoun, menggambarkan dengan jelas bahwa hijrah bukanlah garis lurus, melainkan proses dinamis yang terus berkembang seiring dengan tantangan dan tuntutan hidup. Dari awal mengenakan hijab, memutuskan untuk bercadar, hingga akhirnya harus melepasnya, setiap tahap dalam perjalanannya mencerminkan pencarian ketaatan, identitas, dan tanggung jawab.
2016 – Titik Awal: Memutuskan untuk Berhijab
Perjalanan spiritual Inara Rusli dimulai pada tahun 2016. Setelah menghabiskan waktu liburan di Lombok, ia merasakan ketenangan batin yang mendalam. Pulau yang dikenal dengan keindahan alam dan ketenangan spiritualnya ternyata memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan rohaninya. Di saat yang sama, Inara juga menghadapi banyak ujian hidup yang membuatnya merenung dan mencari kedekatan yang lebih intim dengan Sang Pencipta.
Kombinasi antara kedamaian yang ditemukan di Lombok dan berbagai cobaan hidup tersebut mendorongnya untuk mengambil keputusan besar: memulai penggunaan hijab. Keputusan ini bukan hanya tentang perubahan penampilan luar, tetapi lebih merupakan deklarasi internal untuk menjalani hidup dengan lebih sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakininya.
2018 – Langkah Lebih Jauh: Memilih untuk Bercadar
Dua tahun setelah konsisten berhijab, Inara mengambil langkah yang dianggapnya sebagai peningkatan dalam perjalanan ibadah dan pendekatan diri kepada Tuhan. Ia memutuskan untuk bercadar. Dalam pandangannya saat itu, cadar bukan hanya sekadar kain, tetapi merupakan bentuk perlindungan diri dari fitnah dan sarana untuk memperbaiki diri sesuai dengan syariat Islam yang dipahaminya.
Keputusan ini menunjukkan komitmennya yang mendalam untuk menjalani kehidupan yang semakin tertutup dari pandangan publik, dengan fokus pada pembinaan diri dan keluarga. Cadar menjadi simbol ketaatannya dan bagian dari identitas spiritualnya yang baru.
2023 – Keputusan Sulit: Melepas Cadar Demi Keluarga

Perjalanan hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana. Pada tahun 2023, Inara dihadapkan pada cobaan rumah tangga yang berat. Situasi ekonomi dan tanggung jawab sebagai seorang ibu memaksanya untuk membuat keputusan yang sangat sulit dan menyentuh hati.
Demi dapat kembali bekerja, menafkahi, dan mengurus anak-anaknya dengan lebih leluasa, Inara memutuskan untuk melepas cadarnya. Keputusan ini jelas bukan hal yang mudah. Ia harus menimbang antara idealisme spiritual dengan realitas tanggung jawab duniawi sebagai pencari nafkah dan pengasuh anak.
Langkah ini mengajarkan bahwa hijrah adalah tentang niat dan usaha terbaik di setiap kondisi. Terkadang, bentuk ketaatan eksternal harus menyesuaikan dengan tuntutan keadaan, tanpa mengurangi keikhlasan hati dalam beribadah.
Setiap Langkah adalah Ibadah
Perjalanan hijrah Inara Rusli dari tahun 2016 hingga 2023 adalah cermin dari banyak perempuan yang berusaha mencari keseimbangan antara keyakinan, identitas, dan tanggung jawab hidup. Mulai dari berhijab, lalu bercadar, hingga akhirnya melepas cadar demi keluarga, setiap langkahnya diambil dengan perhitungan dan ketulusan.
Referensi:
- Katadata.co.id. (2023). Kisah Inara Rusli: Perjalanan Hijrah dari Hijab, Cadar, hingga Melepasnya. [Artikel online]. Diakses dari situs Katadata.
- Abdulrahman, L. (2021). Hijrah dalam Perspektif Kontemporer: Antara Idealisme dan Realitas. Jurnal Studi Islam dan Sosial.
- Siti Nurhaliza, M. (2022). Memaknai Hijrah Perempuan: Pergulatan Identitas dan Tanggung Jawab Keluarga. Penerbit Tinta Media.
- Majelis Ulama Indonesia (MUI). (2020). Fatwa tentang Kemudahan (Rukhsah) dalam Syariat Islam. Ditinjau dari perspektif fikih kontemporer.






