Bulan Ramadhan selalu menjadi bulan idaman yang ditunggu-tunggu para umat Muslim. Di bulan ini, banyak sekali keberkahan serta pahala kebaikan yang akan diraih dan insyaAllah akan dilipatgandakan. Selain berkah, banyak juga tradisi sambut Ramadhan.
Sahabat Muslim, sudah mempersiapkan amalan – amalan menyambut bulan Ramadhan belum? Semoga semua sudah dijalankan dan menjadi ladang pahala ya! Aamiin. Selain mempersiapkan amalan tersebut, Sahabat Muslim juga bisa nih mempererat tali silaturahmi untuk menyambut bulan Ramadhan, seperti makan dan masak bersama, membersihkan diri, membersihkan masjid, berziarah, dan lain sebagainya.
Lantas, apa saja sih tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan Ramadhan biasanya? Simak selengkapnya di sini.
Munggahan (Jawa Barat)
Dalam bahasa Sunda, Unggah itu artinya beranjak ke tempat yang lebih tinggi, sedangkan dalam artian Islam, Umat Muslim akan berpindah dari Bulan Sya’ban ke bulan agung penuh berkah. Biasanya, masyarakat Jawa Barat akan mengisi kegiatan munggahan ini dengan makan – makan bersama keluarga/kerabat/tetangga sekitar.
Padusan (Jawa Tengah dan Yogyakarta)
Padusan berasal dari kata ‘Adus’ yang berarti mandi. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan membersihkan jiwa dan raga untuk menyucikan diri. Jadi, saat Bulan Ramadhan datang, Umat Muslim dapat menjalani ibadah dalam keadaan suci lahir maupun batin.
Membakar Batu dan Meletakkan Makanan (Papua)
Tradisi selanjutnya datang dari Masyarakat Papua yang penduduknya menganut Agama Islam. Tradisi mereka adalah membakar batu dan meletakkan bahan makanan di atasnya untuk disantap bersama – sama. Tujuannya adalah mempererat tali silaturahmi sekaligus menjadi ajang bermaaf – maafan dengan seluruh kerabat.
Punggahan (Sumatera Utara)
Tradisi ini memiliki arti “Naik” yang diharapkan mampu menaikkan derajat manusia ketika menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Tradisi punggahan dilakukan secara berbeda di setiap daerah di Sumatera Utara. Masyarakat biasanya akan membawa makanan untuk berkumpul bersama dan menyantap di masjid. Hingga kini, tradisi ini masih dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat Sumatera Utara.
Mohibadaa (Gorontalo)
Masyarakat Gorontalo juga memiliki tradisi unik dalam menyambut Bulan Ramadhan, yaitu membalurkan ramuan rempah – rempah tradisional sebagai masker wajah. Mohibadaa dilakukan untuk menjaga kondisi kulit, karena biasanya saat puasa kulit terasa kering ditambah lagi dengan cuaca yang panas.
Jadi gimana? Udah ada yang jalanin tradisi ini bareng keluarga/kerabat ataupun tetangga? Selain meningkatkan rasa semangat dan antusias menyambut Bulan Ramadhan, tradisi tersebut juga dapat mempererat tali silaturahmi bersama keluarga/kerabat dan juga tetangga.
Marhaban Yaa Ramadhan. Selamat menjalankan ibadah puasa ya Sahabat Muslim. Semoga segala dosa kita diampunkan oleh Allah SWT, puasa kita diterima, serta bertemu di bulan Ramadhan tahun berikutnya.Â
Nggak perlu khawatir liburan ke negara lain, baca artikelnya : Negara tanpa PCR
Referensi:
https://inisumedang.com/puasa-tinggal-3-hari-lagi-ini-tradisi-sambut-ramadhan-di-berbagai-daerah/
No comment yet, add your voice below!