Menggali Model Bisnis ArahMuslim hingga Kolaborasi dengan BAZNAS & Badan Wakaf Indonesia (BWI)

Jakarta, April 2024 – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ArahMuslim tampil sebagai aplikasi ibadah gratis yang tidak hanya memudahkan umat Islam dalam menjalankan praktik keagamaan sehari-hari tetapi juga memperkuat tali solidaritas sosial melalui inisiatif zakat dan wakaf. 

ArahMuslim dirancang menjadi aplikasi yang GRATIS & TANPA ada iklan apapun. Selain itu, aplikasi ini juga menggarap semua segmentasi pasar dan bergerak dalam Business-to-Government (B2G) serta Business-to-Consumer (B2C). 

Kenapa ArahMuslim?

Pertama, Segmentasi pasar yang luas, ArahMuslim dirancang untuk memenuhi kebutuhan spiritual seluruh umat Islam, tanpa terkecuali & tanpa melihat siapapun orangnya. Hadir dengan berbagai fitur, mulai dari penunjuk arah kiblat, jadwal sholat, bacaan Al-Qur’an hingga pendaftaran Umrah. 

Kedua, Sebagai Model Bisnis B2G & B2C, ArahMuslim mengadopsi pendekatan yang unik dalam model bisnisnya dengan beroperasi tidak hanya di sektor B2C tetapi juga B2G. Kolaborasi dengan entitas pemerintah Indonesia, memungkinkan ArahMuslim untuk terlibat dalam proyek-proyek skala besar yang berfokus pada peningkatan kualitas spiritual masyarakat.

Ketiga, Tentang penyaluran Zakat dan Wakaf, melalui kerjasama strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI), ArahMuslim memfasilitasi penyaluran zakat dan wakaf dari penggunanya kepada yang membutuhkan. Inisiatif ini tidak hanya memudahkan umat dalam berzakat dan berwakaf tetapi juga menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi dana.

Keempat, Peluang untuk yayasan, ArahMuslim memberikan kesempatan kepada berbagai yayasan untuk bergabung & memperluas jangkauan manfaat mereka melalui platform. Ini membuka pintu bagi lebih banyak inisiatif sosial dan keagamaan. 

Model Bisnis ArahMuslim

Startup pariwisata ini mengusung model bisnis yang inovatif, dimana penghasilannya tidak hanya berasal dari iklan dan kerjasama dengan entitas komersial, tetapi juga dari program-program donasi dan kolaborasi dengan pemerintah serta lembaga non-profit. Model bisnis ini tidak hanya memastikan kelangsungan operasional ArahMuslim tetapi juga membantu aplikasi ini dalam mencapai tujuan sosialnya.

Dengan fokus pada kemudahan, keamanan, dan manfaat sosial, ArahMuslim telah menjadi lebih dari sekadar aplikasi ibadah tetapi juga komunitas yang mempromosikan kebaikan dan solidaritas. ArahMuslim terus berusaha untuk meningkatkan layanannya dan memperluas dampak sosialnya, membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi kekuatan besar untuk kebaikan.

Mengenal Tradisi Halalbihalal: Latar Belakang dan Tujuannya

Halalbihalal merupakan salah satu tradisi budaya di Indonesia yang dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berkunjung ke rumah kerabat, teman, atau tetangga untuk saling bermaaf-maafan, bertukar ucapan selamat Idul Fitri, serta berbagi makanan dan kebahagiaan.

Secara harfiah, “halalbihalal” berasal dari dua kata Arab, “halal” yang berarti “diperbolehkan” atau “sesuai dengan syariat Islam”, dan “bihalal” yang berarti “meminta izin” atau “meminta restu”. Jadi, secara keseluruhan, halalbihalal dapat diartikan sebagai bertemu dan meminta izin atau restu dari orang lain, serta memaafkan dan mengakhiri segala bentuk pertikaian atau ketidaksetujuan yang mungkin terjadi di masa lalu.

Tradisi ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat bagi orang-orang yang melakukannya. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga:

Keutamaan Membaca Surat Al-Waqiah

Tujuan Halalbihalal

Halalbihalal memiliki beberapa tujuan dan manfaat, antara lain:

1. Memaafkan dan Berdamai: Halalbihalal bisa menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk saling memaafkan dan mengakhiri segala bentuk pertikaian atau ketidaksetujuan yang mungkin terjadi di masa lalu. Hal ini tentunya akan menciptakan perdamaian, toleransi, dan kerukunan antar individu.

2. Memperkuat Hubungan Sosial: Tradisi ini memungkinkan orang-orang untuk bertemu dan berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, tetangga, dan kolega. Hal ini akan membantu memperdalam hubungan sosial, membangun jaringan relasi, dan menciptakan rasa kebersamaan dalam masyarakat.

3. Menghormati Tradisi dan Nilai Budaya: Melalui halalbihalal, seseorang akan menghormati tradisi dan nilai-nilai budaya yang melekat dalam masyarakat, seperti sikap saling menghargai, gotong royong, dan kebersamaan.

4. Mempererat Solidaritas: Tradisi ini memperkuat solidaritas di antara anggota masyarakat, karena melibatkan kegiatan berbagi makanan dan kebahagiaan. Hal ini akan menciptakan rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan sosial, budaya, dan agama.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Halalbihalal memberikan kesempatan bagi individu untuk merasakan kebahagiaan dan kehangatan dalam suasana yang positif. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan emosional dan menyebarkan energi positif ke dalam lingkungan sekitar.

Baca Juga:

Amalan Sunnah Rasul yang Mudah Dilakukan Sehari-hari

6. Memperkokoh Nilai-nilai Agama: Dalam konteks kehidupan beragama, halalbihalal adalah wujud dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan tentang kebersamaan, kesabaran, dan pengampunan. Hal ini memperkokoh identitas keagamaan dan mempromosikan praktik-praktik yang dianggap baik dalam Islam.

Secara keseluruhan, halal bihalal bukan hanya sekadar tradisi sosial, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam dalam memperkuat struktur sosial dan nilai-nilai yang dibangun dalam masyarakat.

Sumber Referensi:

Halalbihalal

Jangan Lengah! Ini Cara Bijak Kelola THR dengan Benar

Sahabat Muslim, apakah kamu salah satu orang yang paling menantikan THR (Tunjangan Hari Raya) menjelang Idulfitri? Biasanya, orang-orang akan memanfaatkan THR untuk memenuhi kebutuhan lebaran, biaya mudik, membeli barang-barang yang diimpikan, dan sederet keinginan lainnya.

Sebetulnya, hal tersebut sah-sah saja, mengingat THR merupakan pendapatan ekstra dari pendapatan pokok yang biasa kamu dapatkan. Namun, ada baiknya kamu mendahulukan THR untuk kewajiban pokok dan kebutuhan lain yang lebih utama. Jangan sampai THR habis percuma dan setelahnya kamu malah kekurangan dana.

Berikut tips cerdas yang bisa kamu terapkan untuk mengelola THR. Simak sampai selesai, ya!

1. Rencanakan Anggaran

Saat menerima THR, penting untuk merencanakan anggaran dengan bijaksana. Identifikasi kebutuhan dan prioritas keuangan kamu. Pisahkan dana untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pokok dan tagihan rutin, serta alokasikan sebagian untuk kebutuhan yang bersifat darurat atau tabungan jangka panjang.

2. Hemat dan Bijaksana dalam Pengeluaran

Jangan tergoda untuk menghabiskan THR secara impulsif. Berbelanjalah secara bijaksana dengan mempertimbangkan kebutuhan dan prioritas kamu. Hindari pengeluaran yang tidak perlu atau berlebihan, terutama untuk barang-barang mewah yang tidak memberi nilai tambah jangka panjang.

3. Prioritaskan Pembayaran Utang

Jika kamu memiliki utang atau kewajiban keuangan lainnya, pertimbangkan untuk menggunakan sebagian dari THR kamu untuk melunasi utang tersebut. Mengurangi beban utang akan memberikan ketenangan pikiran dan membantu meningkatkan kondisi keuangan kamu secara keseluruhan.

4. Investasikan atau Simpan

Salah satu cara terbaik untuk mengelola THR adalah dengan menginvestasikannya atau menyimpannya untuk masa depan. Kamu bisa membuka rekening tabungan atau deposito, atau memasukkan sebagian dari THR kamu ke dalam instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan kamu.

5. Berikan Donasi atau Sedekah

Manfaatkan THR kamu untuk berbagi kepada yang membutuhkan dengan memberikan donasi atau sedekah. Memberikan kepada orang-orang yang kurang beruntung tidak hanya memberi dampak positif bagi mereka, tetapi juga memberikan rasa kepuasan dan berkah untuk kamu secara pribadi.

Sumber Referensi: 

THR