Kapan Nuzulul Quran Terjadi? Ini Dalilnya!

nuzulul quran

Kata Nuzulul Quran berasal dari dua kata, yaitu Nuzul yang artinya menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke rendah dan Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam. Nuzulul Quran merupakan peristiwa mukjizat turunnya wahyu pertama dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Pada malam yang istimewa ini, seluruh umat islam dapat memperbanyak ibadah, seperti beriktikaf di masjid, tadarus Quran, memperbanyak zikir dan sedekah, serta memperbaiki sikap guna mengharapkan berkah.

Dalil Nuzulul Quran

Dalil utama yang membahas Nuzulul Quran adalah pada surah Al Baqarah ayat 185. Pada surah ayat ini Allah SWT berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Bulan Ramadhan merupakan (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta menjadi pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapapun di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu (Ramadhan), berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah sesungguhnya menghendaki kemudahan atasmu dan tidak menghendaki kesulitan. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

Waktu Peristiwa Nuzulul Quran

Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai waktu peristiwa terjadinya Nuzulul Quran, antara lain:

Malam ke-17 Bulan Ramadhan

Dalil yang menerangkan bahwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan adalah surah Al-Anfal ayat 41, berbunyi:

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sesuatu yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya adalah hak Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jikalau kamu beriman kepada Allah serta kepada apa yang Kami turunkan (Al-Qur’an) kepada hamba Kami (Nabi Muhammad SAW) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan (Perang Badar). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Melalui Tafsir Quran Kemenag, referensi tanggal Perang Badar dalam ayat di atas bertepatan pada tanggal 17 bulan Ramadhan tahun kedua Hijriah.

10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan

Dalil yang dijadikan sebagai landasan bahwa malam Nuzulul Quran terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan adalah surah Al-Qadr ayat 1–5, berbunyi:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah yang disebut dengan malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan adalah lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa Al-Qur’an itu diturunkan ketika terjadinya malam kemuliaan atau Lailatul Qadar.

Sumber:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6651666/dalil-tentang-nuzulul-quran-dan-waktu-terjadinya

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230403091152-289-932710/pengertian-dan-hikmah-nuzulul-quran-17-ramadhan

Berbagai Jenis Zakat yang Dapat Dibayarkan saat Ramadhan

Zakat merupakan harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin dan sebagainya. Dalam suatu konsepsi ajaran islam, zakat memotivasi umat muslim untuk mewujudkan keadilan sosial, berbagi dengan orang sekitar, mengentaskan kemiskinan, serta memberdayakan masyarakat.

Kewajiban berzakat juga dituangkan dalam surah Maryam ayat 31, yaitu “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” (QS. Maryam ayat 31)

Dalam penerapannya, zakat terbagi menjadi berbagai jenis. Berikut ini penjelasannya.

Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan oleh umat muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadhan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan seperti beras, gandum dan sejenisnya.

Adapun, kualitas beras atau makanan pokok yang dibayarkan untuk zakat harus sesuai dengan kualitas beras atau makanan pokok yang kita konsumsi setiap harinya.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA berkata,

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan sebanyak satu sha kurma atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya laki-laki atau perempuan.”

Zakat Mal (Harta)

Zakat Mal adalah zakat harta yang wajib dikeluarkan seorang muslim sesuai dengan nisab, terbebas dari hutang (aset menjadi hak milik penuh), sumber hartanya halal, kepemilikan telah mencapai 1 tahun, dan haulnya. 

Hal ini juga diterangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 267 yang berbunyi 

“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.”

Waktu pengeluaran zakat maal tidak dibatasi, jadi bisa dikeluarkan sepanjang tahun ketika syarat zakat telah terpenuhi.

Zakat Penghasilan

Zakat Penghasilan (termasuk di dalamnya Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan salah satu jenis zakat yang juga harus dibayarkan saat bulan Ramadhan. Para ulama mengatakan bahwa harta yang kita hasilkan dari sebuah profesi hukumnya wajib dikenakan zakat.

Sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20230202173001-29-410532/jangan-keliru-ini-jenis-jenis-zakat-dan-waktu-membayarnya/amp

https://www.merdeka.com/trending/zakat-adalah-harta-yang-wajib-dikeluarkan-pahami-jenis-dan-saat-bulan-ramadhan-kln.html