Macam-macam Doa saat Hujan Turun

doa saat hujan

Saat ini, musim hujan tengah melanda sejumlah daerah di Indonesia. Selain mempersiapkan diri dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi, sebagai seorang muslim kita juga dianjurkan untuk memanjatkan doa saat hujan turun. Berbagai bentuk doa yang akan disebutkan di artikel ini dapat diamalkan baik sebelum, saat, setelah, dan disesuaikan dengan intensitas turunnya hujan.

Doa saat Hujan Turun

Berdasarkan hadis dari Ummul Mukminin, ‘Aisyah radiyallahu’anha

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, Allahuma shoyyiban nafi’an [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”.

Doa saat Hujan Turun Lebat

Ketika hujan turun begitu lebat, Nabi Muhammad SAW memohon kepada Allah agar hujan reda dan cuaca kembali cerah. Berikut doa hujan lebat Nabi Muhammad SAW.

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiraabi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari. 

“Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari, No. 1014)

Doa saat Hujan Turun Disertai Petir

Ketika Abdullah bin Az-Zubair mendengar petir, pembicaraan dihentikan, dan mengucapkan.

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi

“Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, begitu juga pada malaikat karena takut kepada-Nya.”

Doa saat Hujan Turun DIsertai Angin Kencang

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ

Allahuma innii as’aluka khairahaa wa khairamaa fiihaa wa khairamaa ursilat bih, wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarrimaa fiihaa wa syarrimaa ursilat bih.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya dan kebaikan tujuan diembuskannya angin ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan tujuan diembuskannya angin ini.” (HR. Bukhari, 4:76; Muslim, 2:616)

Doa Setelah Hujan Reda

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kalian mengatakan,

أصْبَحَ مِن عِبادِي مُؤْمِنٌ بي وكافِرٌ، فأمَّا مَن قالَ: مُطِرْنا بفَضْلِ اللهِ ورَحْمَتِهِ فَذلكَ مُؤْمِنٌ بي كافِرٌ بالكَوْكَبِ، وأَمَّا مَن قالَ: مُطِرْنا بنَوْءِ كَذا وكَذا فَذلكَ كافِرٌ بي مُؤْمِنٌ بالكَوْكَبِ.

“Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku da nada yang kafir. Siapa yang mengatakan muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih [Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah], maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan muthirna binnau kadza wa kadza’ [Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari, No. 846 dan Muslim, No. 71)

Sumber:
https://www.merdeka.com/sumut/doa-hujan-agar-cepat-reda-dan-terhindar-dari-bencana-kln.html
https://muslim.okezone.com/read/2023/02/27/618/2772233/doa-hujan-turun-terus-menerus-agar-tidak-banjir

Al-Quran Boleh Dibakar? Ini Penjelasannya!

Baru-baru ini dunia digemparkan oleh aksi pembakaran Al-Qur’an oleh politisi asal Swedia di dekat Kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia. Aksi ini berawal dari unjuk rasa (protes) masyarakat Stockholm terhadap Turki dan upaya Swedia untuk bergabung di NATO (North Atlantic Treaty Organization)

Peristiwa pembakaran ini menuai kecaman dari berbagai negara muslim, termasuk Perdana Menteri Swedia itu sendiri. Banyaknya kecaman ini menimbulkan pertanyaan apakah ada hukum tersendiri di Islam mengenai boleh atau tidaknya Al-Qur’an dibakar. Melalui artikel ini, penulis akan menyajikan penjelasan terkait hukum tersebut. Simak sampai selesai, ya!

Mushaf Al-Qur’an

Sebagai muslim, kita diwajibkan untuk memuliakan Al-Qur’an, termasuk mushafnya (bagian naskah Al-Qur’an). Contohnya, yaitu harus diletakkan di tempat yang tinggi dan mulia supaya tidak terhina atau dihinakan makhluk hidup lainnya.

Apabila kondisi Al-Qur’an sudah tidak layak digunakan (lusuh dan rapuh) atau tidak bisa dibaca, maka ada dua solusi untuk melenyapkannya agar tidak tertumpuk dengan barang lain dan tidak terkena kotoran hewan. Dua cara tersebut adalah dikubur (ditanam di dalam tanah) atau dibakar.

Mazhab Hanafi & Hambali

Menurut kedua mazhab ini, Al-Qu’an bisa dikubur apabila memiliki kondisi rusak dan tidak bisa digunakan. Akan tetapi, lokasi penguburan mushaf tersebut bukan berada di jalan yang sering dilalui orang atau binatang agar Al-Qur’an itu sendiri tidak terhinakan.

Syekh Ibnu Taimiyyah juga pernah mengatakan bahwa penguburan mushaf rusak adalah bentuk penghormatan, sama seperti ketika manusia meninggal dimakamkan di lokasi yang aman.

Mazhab Maliki & Syafi’i

Alternatif kedua adalah membakar Al-Qur’an. Menurut kedua mazhab ini, opsi penguburan memiliki potensi besar akan terinjaknya Al-Qur’an secara tidak langsung. Hal ini sama saja umat muslim tidak menghormati Al-Qur’an.

Opsi merobek pun dirasa kurang tepat karena nantinya akan menyisakan huruf-huruf suci pada Al-Qur’an. Maka opsi membakar pun menjadi pilihan yang tepat. Tindakan membakar Al-Qur’an ini juga pernah dilakukan oleh Khalifah Usman Bin Affan.

Majelis Tarjih PP Muhammadiyah juga menegaskan bahwa membakar mushaf Al-Qur’an di sini bukan untuk menghinakannya, namun untuk menjaga kemuliaannya.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka membakar mushaf Al-Qur’an itu diperbolehkan dengan catatan untuk menjaga Al-Qur’an agar tidak terhinakan atau dihinakan karena telah rapuh dimakan usia dan tidak bisa dibaca lagi. Hal ini lebih baik dilakukan supaya Al-Qur’an tersebut tidak terbakar, terinjak, atau dibuang di tempat sampah.

Oleh karena itu, wajar apabila aksi yang terjadi di Swedia mendapat kecaman dari seluruh umat muslim di dunia. Aksi tersebut sama saja menghina dan menodai kesucian ayat-ayat Al-Qur’an yang sangat diyakini dan dimuliakan oleh umat muslim.

Sumber:

https://www.republika.co.id/berita/rox9g5451/terkait-pembakaran-alquran-di-swedia-apa-hukum-islam-terkait-pembakaran-alquran

Bacaan Doa saat Terjadi Gempa

Pada hari Senin (6/1/2023) gempa dengan kekuatan M 7,8 telah mengguncang bumi Turki–Suriah hingga menelan puluhan ribu korban. Peristiwa bencana alam ini menjadi salah satu bencana yang paling mematikan.

Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk selalu berdoa meminta perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari marabahaya. Selain itu, kita juga diwajibkan untuk senantiasa mendoakan saudara-saudara muslim kita yang sedang tertimpa musibah.

Berikut ini merupakan pelafalan doa yang bisa Anda baca ketika ketika gempa bumi sesuai sunnah yang dilengkapi dengan artinya.

Baca Juga:

3 Doa Mustajab Saat Dihadapi Masalah

Doa yang Dikutip dari buku Tiket ke Surga (Doa-doa Mustajab) karya Abdul Majid dan Isfaudin.

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ

Bacaan latin: Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kehadiratMu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepadaMu dari keburukan atas apa yang terjadi dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepadaMu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.” (HR An Nasa’i)

Doa yang Dibaca oleh Nabi Nuh ketika Meminta Pertolongan Allah SWT Dilindungi dari Bahaya

قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Bacaan latin: Rabbi innii ‘a’uu dubika ann as alaka maa laisa lii bihi ‘ilmun wa illaa tag firlii wa tar ham nii akum minal khaa siriin

Artinya: “Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepadaMu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi,” (QS Hud: 47).

Doa untuk yang Bisa Dipanjatkan bagi Orang yang Terkena Gempa

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْه

Bacaan latin: “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiran minha”.

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah mereka dan gantilah dengan yang lebih baik.”

Sumber:

https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadits/d-6417712/bacaan-doa-ketika-gempa-bumi-terjadi-lengkap-dengan-artinya

https://iqra.republika.co.id/berita/rlsxj7430/doa-saat-terjadi-gempa#:~:text=Muslim%20dianjurkan%20berdoa%20saat%20ada%20gempa.&text=%22Allahumma%20innii%20as%2Daluka%20khoirohaa,wa%20khoiro%20maa%20ursilat%20bih.%22

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230207072853-4-411580/mengapa-gempa-turki-begitu-mematikan-ini-penjelasannya